dikzzz
28th January 2011, 11:10 PM
http://i.okezone.com/content/2011/01/28/56/419064/meMCiAGKxY.jpg
Siapa bilang menduduki tahta kerajaan adalah pekerjaan menyenangkan? Sebuah penelitian mengungkap, seorang raja atau ratu memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan mereka yang hidup di zona perang.
Ahli kriminologi Universitas Cambridge, Profesor Manuel Eisner, adalah orang yang bertanggung jawab atas penelitian tersebut. Mempelajari kehidupan lebih dari 1.500 raja dan ratu Eropa, Eisner menemukan, 20 persen dari mereka mengalami kematian akibat tindak kekerasan.
Persentase itu empat kali lebih tinggi ketimbang risiko seorang tentara yang tengah berada di medan perang dan 200 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang hidup di Cuidad Juarez, salah satu kota Meksiko dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia. Demikian seperti dilansir Telegraph, Jumat (28/1/2011).
Dalam penelitiannya itu, Eisner juga menemukan, penyebab kematian terbesar adalah perebutan tahta, diikuti perselisihan dengan kerajaan tetangga serta motif balas dendam. Beberapa raja dan ratu dibunuh oleh orang tak dikenal yang merasa tidak puas dengan pemerintahan.
Meski demikian, Eisner berkeras, raja ataupun calon raja saat ini tidak perlu khawatir. Pasalnya, persentase itu semakin menurun di masa modern.
"(Menjadi pewaris tahta) adalah pekerjaan yang sangat berbahaya. Tapi, kabar baiknya, di masa modern seperti sekarang ini bahaya itu semakin berkurang," jelas Eisner.
>> Sumber << (http://techno.okezone.com/read/2011/01/28/56/419064/studi-menjadi-raja-lebih-bahaya-ketimbang-hidup-di-zona-perang)
Siapa bilang menduduki tahta kerajaan adalah pekerjaan menyenangkan? Sebuah penelitian mengungkap, seorang raja atau ratu memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan mereka yang hidup di zona perang.
Ahli kriminologi Universitas Cambridge, Profesor Manuel Eisner, adalah orang yang bertanggung jawab atas penelitian tersebut. Mempelajari kehidupan lebih dari 1.500 raja dan ratu Eropa, Eisner menemukan, 20 persen dari mereka mengalami kematian akibat tindak kekerasan.
Persentase itu empat kali lebih tinggi ketimbang risiko seorang tentara yang tengah berada di medan perang dan 200 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang hidup di Cuidad Juarez, salah satu kota Meksiko dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia. Demikian seperti dilansir Telegraph, Jumat (28/1/2011).
Dalam penelitiannya itu, Eisner juga menemukan, penyebab kematian terbesar adalah perebutan tahta, diikuti perselisihan dengan kerajaan tetangga serta motif balas dendam. Beberapa raja dan ratu dibunuh oleh orang tak dikenal yang merasa tidak puas dengan pemerintahan.
Meski demikian, Eisner berkeras, raja ataupun calon raja saat ini tidak perlu khawatir. Pasalnya, persentase itu semakin menurun di masa modern.
"(Menjadi pewaris tahta) adalah pekerjaan yang sangat berbahaya. Tapi, kabar baiknya, di masa modern seperti sekarang ini bahaya itu semakin berkurang," jelas Eisner.
>> Sumber << (http://techno.okezone.com/read/2011/01/28/56/419064/studi-menjadi-raja-lebih-bahaya-ketimbang-hidup-di-zona-perang)