dikzzz
28th January 2011, 02:59 PM
http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/01/14/103193_demonstrasi-massal-menuntut-mundur-presiden-tunisia--14-januari-2011_300_225.jpg
Pemerintah sementara Tunisia merombak kabinet dengan memecat sejumlah menteri yang diketahui punya hubungan dekat dengan mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali, yang kabur ke luar negeri. Perombakan ini dilakukan atas tekanan dari massa demonstran yang menuntut agar anggota rezim Ben Ali dikeluarkan dari pemerintahan.
Perombakan kabinet Tunisia diumumkan oleh Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi pada Kamis, 27 Januari 2011, seperti dilansir stasiun berita CNN. Ghannouchi mengatakan bahwa terdapat 12 menteri baru di kabinet, sementara sembilan menteri lama masih dipertahankan.
Dua belas menteri baru ini diangkat untuk menggantikan para menteri lama yang merupakan anggota partai Presiden Ben Ali, RCD. Diantara menteri-menteri baru yang diumumkan Ghannouchi adalah menteri dalam negeri, pertahanan, urusan agama, kesehatan dan keuangan.
Semua menteri baru ini sama sekali tidak memiliki hubungan dengan rezim Ben Ali maupun partai RCD. Beberapa menteri baru bahkan lama menghabiskan hidupnya di luar negeri, seperti di Prancis dan Maroko.
Saat ini di kabinet pemerintahan sementara, yang pernah memiliki hubungan dengan partai RCD hanyalah Ghannouchi, Menteri Pengembangan dan Kerjasama Internasional, Nouri Jouini, dan Menteri Terknologi dan Industri Afif Chelbi.
Menteri Luar Negeri Tunisia, Kamel Morjane, juga dilaporkan mengundurkan diri. Morjane adalah salah seorang petinggi negara sejak pemerintahan Ben Ali. Tidak dijelaskan apa alasan pengunduran dirinya. Saat ini, pemerintahan Ghannouchi tengah sibuk merancang pemilihan bebas pertama di Tunisia sejak kemerdekaannya dari Prancis pada 1956.
Kerusuhan di Tunisia dipicu oleh tingginya harga pangan dan meningkatkan angka pengangguran. Kemarahan rakyat tersulut saat seorang tukang sayur membakar dirinya sendiri di depan kantor gubernur setelah dagangannya di acak-acak petugas.
Presiden Ben Ali yang diduga korup jadi sasaran amuk massa yang menuntutnya untuk mundur. Tidak tahan tekanan, Ben Ali kabur ke Arab Saudi, diikuti oleh sebagian besar keluarganya yang juga kabur ke beberapa negara.
>> Sumber << (http://dunia.vivanews.com/news/read/201836-tunisia-singkirkan-para-menteri-rezim-lama)
Pemerintah sementara Tunisia merombak kabinet dengan memecat sejumlah menteri yang diketahui punya hubungan dekat dengan mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali, yang kabur ke luar negeri. Perombakan ini dilakukan atas tekanan dari massa demonstran yang menuntut agar anggota rezim Ben Ali dikeluarkan dari pemerintahan.
Perombakan kabinet Tunisia diumumkan oleh Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi pada Kamis, 27 Januari 2011, seperti dilansir stasiun berita CNN. Ghannouchi mengatakan bahwa terdapat 12 menteri baru di kabinet, sementara sembilan menteri lama masih dipertahankan.
Dua belas menteri baru ini diangkat untuk menggantikan para menteri lama yang merupakan anggota partai Presiden Ben Ali, RCD. Diantara menteri-menteri baru yang diumumkan Ghannouchi adalah menteri dalam negeri, pertahanan, urusan agama, kesehatan dan keuangan.
Semua menteri baru ini sama sekali tidak memiliki hubungan dengan rezim Ben Ali maupun partai RCD. Beberapa menteri baru bahkan lama menghabiskan hidupnya di luar negeri, seperti di Prancis dan Maroko.
Saat ini di kabinet pemerintahan sementara, yang pernah memiliki hubungan dengan partai RCD hanyalah Ghannouchi, Menteri Pengembangan dan Kerjasama Internasional, Nouri Jouini, dan Menteri Terknologi dan Industri Afif Chelbi.
Menteri Luar Negeri Tunisia, Kamel Morjane, juga dilaporkan mengundurkan diri. Morjane adalah salah seorang petinggi negara sejak pemerintahan Ben Ali. Tidak dijelaskan apa alasan pengunduran dirinya. Saat ini, pemerintahan Ghannouchi tengah sibuk merancang pemilihan bebas pertama di Tunisia sejak kemerdekaannya dari Prancis pada 1956.
Kerusuhan di Tunisia dipicu oleh tingginya harga pangan dan meningkatkan angka pengangguran. Kemarahan rakyat tersulut saat seorang tukang sayur membakar dirinya sendiri di depan kantor gubernur setelah dagangannya di acak-acak petugas.
Presiden Ben Ali yang diduga korup jadi sasaran amuk massa yang menuntutnya untuk mundur. Tidak tahan tekanan, Ben Ali kabur ke Arab Saudi, diikuti oleh sebagian besar keluarganya yang juga kabur ke beberapa negara.
>> Sumber << (http://dunia.vivanews.com/news/read/201836-tunisia-singkirkan-para-menteri-rezim-lama)