i9829ceriwis
25th January 2011, 08:45 PM
http://img121.imageshack.us/img121/4347/kpk.png
Vaksin polio adalah vaksin polio oral hidup berupa suspensi dalam air dari galur pilihan virus Poliomyelitis tipe 1, tipe 2, atau tipe 3 hidup yang dilemahkan dan dibiakkan dalam biakan sel yang memenuhi syarat. Sediaan dapat mengandung satu tipe virus atau campuran dari dua atau tiga tipe virus. Sediaan berupa cairan jernih dan stabil.
Pembuatan Vaksin
Pembuatan dilakukan dengan cara sistem biakan benih yang dipasase tidak lebih dari 3 subkultur, yang pada uji laboratorium dan uji klinis menunjukkan galur yang sesuai sebagai berikut:
1. Masing-masing tipe virus dibiakkan dalam biakan sel yang telah bebas dari cemaran mikroorganisme asing. Media untuk pertumbuhan awal sel dapat ditambahkan serum hewan, tetapi media untuk pemeliharaan biakan sel selama pengembangbiakan virus tidak boleh mengandung protein. Media biakan sel dapat mengandung indikator pH yang sesuai, seperti merah fenol, dan antibiotik yang sesuai dengan kadar efektif terkecil.
2. Suspensi virus dipanen, kemudian dilakukan uji identifikasi, sterilitas, dan bebas virus asing.
3. Kumpulkan virus yang telah memenuhi syarat dan saring melalui penyaring bakteri.
4. Terhadap virus yang telah disaring, lakukan uji identifikasi, kemampuan tumbuh pada suhu yang berbeda, dan penetapan konsentrasi virus dalam biakan sel.
5. Uji neurovirulen dilakukan dengan penyuntikan secara intraspinal pada Macaca irus (kera Cynomolgus) atau hewan sejenis yang peka. Vaksin uji dan vaksin homotipik pembanding diuji secara bersamaan menggunakan kera yang berasal dari satu kelompok karantina.
Cara Pengujian Vaksin Polio Identifikasi:
Setelah dinetralkan dengan antiserum polio spesifik, vaksin tidak lagi menginfeksi biakan sel yang peka.
Titer virus:
Lakukan titrasi virus dalam biakan sel menggunakan 5 tabung biakan sel untuk masing-masing pengenceran 0,5 log10) atau dengan metode lain dengan kepekaan sama. Titer virus tipe 1 dan tipe 3 tidak kurang dari 5,5 log10 dari dosis infektif kultur sel 50%, dan virus tipe 2 tidak kurang dari 5,0 log10 dari dosis infektif kultur sel 50% per dosis tunggal manusia.
Wadah dan Penyimpanan
Simpan pada suhu yang tertera pada label kemasan (misalnya -25�C), mengingat sifat stabilisator yang digunakan. Jika telah dicairkan, vaksin harus disimpan pada suhu 2�-8�C dan digunakan dalam waktU 6 bulan. Jika disimpan pada suhu yang lebih tinggi, vaksin harus segera digunakan dalam beberapa jam.
Daftar Pustaka
Analisis Hayati
http://img834.imageshack.us/img834/503/cling.gif
∞∞∞ http://fkunhas.com/vaksin-polio-20100708291.html ∞∞∞
Posted via Mobile Device
Vaksin polio adalah vaksin polio oral hidup berupa suspensi dalam air dari galur pilihan virus Poliomyelitis tipe 1, tipe 2, atau tipe 3 hidup yang dilemahkan dan dibiakkan dalam biakan sel yang memenuhi syarat. Sediaan dapat mengandung satu tipe virus atau campuran dari dua atau tiga tipe virus. Sediaan berupa cairan jernih dan stabil.
Pembuatan Vaksin
Pembuatan dilakukan dengan cara sistem biakan benih yang dipasase tidak lebih dari 3 subkultur, yang pada uji laboratorium dan uji klinis menunjukkan galur yang sesuai sebagai berikut:
1. Masing-masing tipe virus dibiakkan dalam biakan sel yang telah bebas dari cemaran mikroorganisme asing. Media untuk pertumbuhan awal sel dapat ditambahkan serum hewan, tetapi media untuk pemeliharaan biakan sel selama pengembangbiakan virus tidak boleh mengandung protein. Media biakan sel dapat mengandung indikator pH yang sesuai, seperti merah fenol, dan antibiotik yang sesuai dengan kadar efektif terkecil.
2. Suspensi virus dipanen, kemudian dilakukan uji identifikasi, sterilitas, dan bebas virus asing.
3. Kumpulkan virus yang telah memenuhi syarat dan saring melalui penyaring bakteri.
4. Terhadap virus yang telah disaring, lakukan uji identifikasi, kemampuan tumbuh pada suhu yang berbeda, dan penetapan konsentrasi virus dalam biakan sel.
5. Uji neurovirulen dilakukan dengan penyuntikan secara intraspinal pada Macaca irus (kera Cynomolgus) atau hewan sejenis yang peka. Vaksin uji dan vaksin homotipik pembanding diuji secara bersamaan menggunakan kera yang berasal dari satu kelompok karantina.
Cara Pengujian Vaksin Polio Identifikasi:
Setelah dinetralkan dengan antiserum polio spesifik, vaksin tidak lagi menginfeksi biakan sel yang peka.
Titer virus:
Lakukan titrasi virus dalam biakan sel menggunakan 5 tabung biakan sel untuk masing-masing pengenceran 0,5 log10) atau dengan metode lain dengan kepekaan sama. Titer virus tipe 1 dan tipe 3 tidak kurang dari 5,5 log10 dari dosis infektif kultur sel 50%, dan virus tipe 2 tidak kurang dari 5,0 log10 dari dosis infektif kultur sel 50% per dosis tunggal manusia.
Wadah dan Penyimpanan
Simpan pada suhu yang tertera pada label kemasan (misalnya -25�C), mengingat sifat stabilisator yang digunakan. Jika telah dicairkan, vaksin harus disimpan pada suhu 2�-8�C dan digunakan dalam waktU 6 bulan. Jika disimpan pada suhu yang lebih tinggi, vaksin harus segera digunakan dalam beberapa jam.
Daftar Pustaka
Analisis Hayati
http://img834.imageshack.us/img834/503/cling.gif
∞∞∞ http://fkunhas.com/vaksin-polio-20100708291.html ∞∞∞
Posted via Mobile Device