boyzsan
25th January 2011, 09:25 AM
http://static.inilah.com/data/berita/foto/1172002.jpg
facebook
INILAH.COM, Jakarta � Observatorium Bosscha menduga lambang 'UFO' yang terbentuk di persawahan Dusun Jogomangsan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DIY, terbentuk dari abu vulkanik Merapi.
�Bisa saja dari muntahan abu vulkanik Merapi yang jatuh ke persawahan dan membentuk crop circle,� tutur Kepala Observatorium Bosscha Hakim Luthfi Malasan, Senin (24/1), dikutip dari solopos.com.
Hakim menjelaskan kemungkinan crop circle terjadi karena faktor terrestrial atau yang bersifat kebumian. Artinya lambang tersebut bukan karena peristiwa di luar angkasa.
�Abu material vulkanik itu ada yang mengawan di angkasa ada yang jatuh ke langsung ke bumi. Mungkin yang baru jatuh ke bumi itu menimbulkan motif,� jelasnya.
Sebagamana diberitakan, fenomena unik terjadi Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu (23/1/2011). Padi ambruk di tengah sawah tersebut dan membentuk pola lingkaran yang sangat rapi. Seperti pola yang sengaja dibuat manusia.
Istilah ilmiah untuk fenomena ini biasa disebut dengan istilah crop circles atau linkar taman. Biasanya, fenomena ini dihubungkan dengan kemunculan makhluk luar angkasa atau unidentifying flying object (UFO).
Basori (41), warga yang rumahnya berada di utara sawah itu mengatakan, Minggu malam (22/1/2011) sekitar pukul 22.30, dirinya mendengar suara gemuruh layaknya suara helikopter mendarat.
"Suara itu terdengar sekitar 30 menit. Tapi saya tidak gubris suara itu. Saya pikir itu suara helikopter lewat," tuturnya, seperti dilansir Tribun Yogya. [bar]
INILAH.COM, Jakarta � Observatorium Bosscha menduga lambang 'UFO' yang terbentuk di persawahan Dusun Jogomangsan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DIY, terbentuk dari abu vulkanik Merapi.
�Bisa saja dari muntahan abu vulkanik Merapi yang jatuh ke persawahan dan membentuk crop circle,� tutur Kepala Observatorium Bosscha Hakim Luthfi Malasan, Senin (24/1), dikutip dari solopos.com.
Hakim menjelaskan kemungkinan crop circle terjadi karena faktor terrestrial atau yang bersifat kebumian. Artinya lambang tersebut bukan karena peristiwa di luar angkasa.
�Abu material vulkanik itu ada yang mengawan di angkasa ada yang jatuh ke langsung ke bumi. Mungkin yang baru jatuh ke bumi itu menimbulkan motif,� jelasnya.
Sebagamana diberitakan, fenomena unik terjadi Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu (23/1/2011). Padi ambruk di tengah sawah tersebut dan membentuk pola lingkaran yang sangat rapi. Seperti pola yang sengaja dibuat manusia.
Istilah ilmiah untuk fenomena ini biasa disebut dengan istilah crop circles atau linkar taman. Biasanya, fenomena ini dihubungkan dengan kemunculan makhluk luar angkasa atau unidentifying flying object (UFO).
Basori (41), warga yang rumahnya berada di utara sawah itu mengatakan, Minggu malam (22/1/2011) sekitar pukul 22.30, dirinya mendengar suara gemuruh layaknya suara helikopter mendarat.
"Suara itu terdengar sekitar 30 menit. Tapi saya tidak gubris suara itu. Saya pikir itu suara helikopter lewat," tuturnya, seperti dilansir Tribun Yogya. [bar]