theghel
24th January 2011, 04:17 PM
PEKANBARU--MICOM: Provinsi Riau mengklaim telah berhasil mengurangi
emisi karbon hingga 40% atau melebihi target secara nasional sebesar
26%. Pengurangan emisi didasarkan atas berkurangnya kasus kebakaran
lahan dan komitmen penyelamatan lahan gambut.
"Riau telah berhasil mengurangi emisi hingga 40". Itu dihitung dari
upaya serius menyetop bencana kabut asap dan penyelamatan lahan gambut,"
ungkap Tim Ahli Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau Edyanus Herman Halim
kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Senin (24/1).
Ia menjelaskan, secara grafik, penurunan emisi karbon mulai tampak sejak
2008 hingga 2010 lalu. Bencana kabut asap yang rutin melanda Riau
setiap tahunnya membuat daerah ini menjadi salah satu daerah pemuncak di
Indonesia yang berkontribusi besar bagi emisi karbon nasional.
"Riau dulu daerah penyumbang emisi karbon terbesar karena bencana kabut
asap yang membakar lahan gambut. Tapi kini dilihat dari grafik yang ada,
Riau telah berhasil mengurangi emisi hingga 40% lebih," papar Edy.
Lebih lanjut, Edyanus menyatakan keberhasilan Riau itu patut diapresiasi
serta dijaga mengingatkan komitmen Indonesia untuk pengurangan emisi
karbon hingga 41% pada 2020 jika ada bantuan dari dunia International.
"Selama ini kita selalu disorot dalam persoalan emisi. Dengan penurunan
ini, sudah sewajarnya Riau menuntut timbal balik yang dijanjikan negara
industri maju tersebut," jelas Edyanus yang juga pengamat ekonomi dari
Universitas Riau.
link sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/24/198158/126/101/Riau-Klaim-telah-Kurangi-Emisi-40)
emisi karbon hingga 40% atau melebihi target secara nasional sebesar
26%. Pengurangan emisi didasarkan atas berkurangnya kasus kebakaran
lahan dan komitmen penyelamatan lahan gambut.
"Riau telah berhasil mengurangi emisi hingga 40". Itu dihitung dari
upaya serius menyetop bencana kabut asap dan penyelamatan lahan gambut,"
ungkap Tim Ahli Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau Edyanus Herman Halim
kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Senin (24/1).
Ia menjelaskan, secara grafik, penurunan emisi karbon mulai tampak sejak
2008 hingga 2010 lalu. Bencana kabut asap yang rutin melanda Riau
setiap tahunnya membuat daerah ini menjadi salah satu daerah pemuncak di
Indonesia yang berkontribusi besar bagi emisi karbon nasional.
"Riau dulu daerah penyumbang emisi karbon terbesar karena bencana kabut
asap yang membakar lahan gambut. Tapi kini dilihat dari grafik yang ada,
Riau telah berhasil mengurangi emisi hingga 40% lebih," papar Edy.
Lebih lanjut, Edyanus menyatakan keberhasilan Riau itu patut diapresiasi
serta dijaga mengingatkan komitmen Indonesia untuk pengurangan emisi
karbon hingga 41% pada 2020 jika ada bantuan dari dunia International.
"Selama ini kita selalu disorot dalam persoalan emisi. Dengan penurunan
ini, sudah sewajarnya Riau menuntut timbal balik yang dijanjikan negara
industri maju tersebut," jelas Edyanus yang juga pengamat ekonomi dari
Universitas Riau.
link sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/24/198158/126/101/Riau-Klaim-telah-Kurangi-Emisi-40)