Log in

View Full Version : Indonesia hijau, tanggung jawab siapa?


cyaa
28th May 2010, 06:12 AM
http://img27.imageshack.us/img27/7448/hutangundul1.jpg
http://img155.imageshack.us/img155/3535/f1ce771b83297a54b4248e1.jpg
http://img7.imageshack.us/img7/5971/hutangundula.jpg

Tragis bila melihat kondisi hutan Indonesia saat ini. �hamparan Zamrud Hijau� yang sejatinya menjadi paru paru dunia setahap demi setahap musnah. Pembalakan liar dan pebabatan lahan tanpa kontrol ditengarai menjadi penyebabnya. Ekosistem hayati didalamnya pun berada dalam ancaman dan bila hal ini terus berlanjut, bukan tak mungkin Indonesia menjadi negara tropis tanpa hutan sepuluh-duapuluh tahun mendatang.

Pengrusakan Membabi Buta

Pada 2006 Departemen kehutanan melansir, dari 120,35 juta hektar hutan ditanah air 59,6 juta hekatnya mengalami kerusakan dan tak berfungsi optimal. (id.wikipedia.org). Adapun variasi pengrusakannya beragam ditiap daerah. Hal memilukan terjadi di Riau. Data Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Menyebutkan dari 9,2 juta Hektar tutupan hutan alam pada 1982, yang tersisa kini tinggal 860 ribu Hektar saja (Media Indonesia/21/05/10). Lain lagi di Bengkulu. Dari 920 ribu Hektar kawasan hutan di Provinsi tersebut 300 ribu hektarnya pun rusak. Adapun Administratur KPH (Kesatuan Pemangkuah Hutan) Madiun Kristomo mengatakan, �Data dari KPH Madiun menyebutkan, kerugian akibat pencurian kayu hutan hingga bulan Oktober tahun 2009 mencapai Rp541 juta atau setara dengan 1.944 pohon," (antarajatim.com/04/12/09)

Ibarat fenomena puncak gunung es, tentu fakta fakta diatas hanya sedikit saja merepresentasikan betapa hancurnya kondisi hutan Indonesia. Namun demikian dampak yang dirasakkan oleh rakyat didaerah karena hal tersebut begitu nyata dan tak bisa disanggah lagi. Bencana hindrometeorologi yang prosentasenya lebih besar dibanding bencana geologi yakni 53,3 persen telah menyebabkan Banjir (34,1 persen) dan longsor (16 persen) (groups.yahoo.com/group/lingkungan). Petaka yang memiliki kaitan erat dengan pengrusakan lingkungan ini menyebabkan sektor sosial, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang memang sudah bermasalah makin bermasalah.

Sementara dilain pihak pengrusakan hutan hanya menguntungkan segelintir orang yang memiliki kuasa. Motif bisnis kentara dalam hal ini. Dengan mengesampingkan keseimbangan ekosistem, alih fungsi hutan untuk kepentingan komersi seperti menjadi lahan kelapa sawit, area pertambangan, atau diambil gelondongan pohonnya guna dijual dengan harga tinggi menjadi legaliasi atas tindakan �terorisme lingkungan� ini. Seperti disampaikan oleh Wakil Direktur Program Human Right Watch Joseph Saunders, �kerugian negara dari sektor kehutanan pertahun sejak 2003-2008 mencapai 20 Triliun� (primaonline.com/03/12/09). Jumlah luar biasa fantastis yang sejatinya dapat disalurkan untuk mensejahterakan rakyat.

Green Power Unite
Guna menanggulangi masalah tersebut, dibutukan sinergi dari berbagai kalangan. Seperti dikatakan Bill Mccartney, �Kita ada di sini bukan untuk saling bersaing. Kita ada di sini untuk saling melengkapi.�, sedangkan perubahan sendiri mustahil terjadi pada masyarakat yang hanya diam.

Ditataran elit penegakan hukum harus dilaksanakan dengan tegas. Pasal pasal pelestarian alam jangan cuma jadi macan kertas yang tak punya taring dalam menjerat para perusak hutan. Faktanya data ICW pada 2005-2008 menyatakan Polisi dan Kejaksaan masih dikriminatif dalam menangani pembalakan liar. Febri Diansayah dalam paparanya mengungkapkan, �Perbandingannya, aktor kelas atas yang ditangani mencapai 49 atau 23,9 persen, sedangkan kelas bawah mencapai 156 atau 76,1 persen," (primaonline.com/03/12/09).

Karena itu baik organisasi organisasi yang tergabung dalam LSM dan kelompok pecinta lingkungan musti menjalankan fungsi kontrolnya bagi pemerintah. Mengawal agar kinerja elit tetap berada pada relnya adalah tanggung jawab moral yang harus diemban oleh siapapun bila masih memiliki itikat untuk melestarikan lingkungan dinegri ini. Kedepan harus lebih banyak aktor intelektual diseret ke meja hijau. Disamping mengganjar perbuatan mereka dengan hukum pidana, penerapan sanksi moral dan sosial seperti tak boleh lagi merambah hutan atau pengasingan dari lingkungan sekitar sepanjang pelaku masih melakukan tindakan �terorismenya� dapat memberi efek jera.

Sementara bagi masyarakat umum terutama yang tinggal disekitar hutan, agar mereka tak ikut ikutan melakukan pembalakan liar, sudah saatnya memaksimalkan kembali kekuatan ekonomi pedesaan seperti koprasi. Dalam hal ini pemerintah betanggung jawab untuk mensejaterakan masyarakat dengan menyediakan lahan pertanian, bibit gratis dan distribusi hasil panen yang memberi keuntungan finansial menjanjikan. Bila kebutuhan primer mereka sudah terpenuhi, tak adalagi alasan untuk merambah hutan dengan dalih kepentingan ekonomi. Lebih jauh, penanaman kembali hutan gundul secara massifpun tak akan menjadi hal sia sia. Karena masyarakat yang sudah sejahtera kondisi finansialnya dapat menjaga pohon pohon tersebut hingga tumbuh dan berkembang.

Green Power Unite, bukan hanya menjadi retorika kosong tanpa makna, bila semua kalangan menghendaki perubahan. Menghijaukan kembali hutan Indonesia memang pekerjaan berat. Namun seperti dikatakan oleh ungkapan asing, �no pain no gain�. Kerja keras dengan dedikasi tinggi niscaya dapat membuat negri seribu pulau ini menjadi �hijau� kembali seperti sedia kala.


Dahulu masyarakat di seluruh dunia berharap bangsa indonesia dapat menjaga hutannya yang merupakan paru" dunia tapi segelintir orang yang tidak bertanggung jawab malah menghancurkan hutan tanpa mau melakukan penghijauan kembali.bagaimana nasib generasi kita selanjutnya.

Mari tumbuhkan kesadaran agar negara indonesia bisa hijau kembali.

aizen
28th May 2010, 07:48 AM
Kl bukan kita yang jaga lalu siapa lagi.

Think before you cut the wood.

ricky2210
28th May 2010, 12:34 PM
nice trid ndan....semoga banyak yang baca ya....buat kesadaran kita juga

LinkBroken
28th May 2010, 12:35 PM
yupz..
kalo bukan kita yang jaga sapa lagi ??
kasian ntar anak cucu kita kalo hutan rusak..

alvinChip
28th May 2010, 10:00 PM
di tempat ane salatiga udah dak dingin lagi kayak dulu....
dak abis tuh pohon...parah emang...pemerintah sih asal dapat duit mah oke2 aja :sengsara:

pepperboy
29th May 2010, 01:52 PM
Hukum mati pelaku pembalakan liar

ekoytyas
30th May 2010, 10:00 AM
tanggung jawab kita buat masa depan anak cucu

junk
30th May 2010, 12:15 PM
kasihan ank cucu kita

deejee
31st May 2010, 06:47 AM
bandung aja udah ga sedingin dulu pas siang hari..

sajadahgabisaterbang
31st May 2010, 09:11 AM
ane sedih bgt ndan ngeliat indonesia skrg...:huaa::huaa::huaa:

afrizalputrawan
31st May 2010, 11:19 AM
Pemerintah dan Pengusaha.....

xener
31st May 2010, 05:02 PM
TANGGUNG JAWAB KITA SEMUA, YANG PALING BERPERAN/PUNYA KEWENANGAN SEBENARNYA PEMERINTAH DALAM MENGONTROL KAWASAN HUTAN

tapi kenyataan sebaliknya :shine:

wonggendeng
1st June 2010, 11:18 AM
Tanggung jawab menteri kehutanan yg telah memberi izin para pembalak hutan, harusnya tuh pembalak hutan di gantung

sandiokta
1st June 2010, 04:32 PM
jgn saling mensalahkan, itu udah tanggung jawab kita semua

kazuya
1st June 2010, 05:04 PM
soal pelestarian hutan di Indonesia...
pihak organisasi internasional GREEN PEACE malah lebih vokal menyerukan pelestarian hutan menentang pengusaha dalam membabat hutan.
kinerja pemerintah...silahkan dinilai sendiri track recordnya....

maraknya pembalakan liar sekarang ini sudah jauh berkurang dibanding sepuluh tahun yang lalu.....ya wajar aja....hutannya udah pada gundul.:sengsara:

kallilotong
1st June 2010, 06:54 PM
Bumi ini bukanlah warisan kita tapi titipan anak cucu kita kedepan, ngmna kita mau titipkan kalo masih ada saja orang2 di negeri ini yang merusak hutan hanya untuk di eksploitasi, mungkin lebih bagus kalo yang membalak Hutan dan merusak lingkungan di hukum mati aja ndan....:tinju::flower love:

rangerhijau
9th June 2010, 03:19 PM
tanggung jawab kita bersama ndan pastinya

TheLaknat
11th June 2010, 02:40 PM
gw mo ngutip dari orang australia,.. tapi lupa sumber dari mana,.. soal'a dah lama w denger'a

"dunia ini tidak bakal hidup bila tidak ada indonesia karena indonesia adalah paru2 dunia,. dan bla..bla..bla.." kurang lebih'a begitu,..

kalo d pikir ada bener'a karena pulau kita besar dan banyak, yang dulu banyak d tumbuhi pohon yang rindang,.. coba sekarang dah pada botak semua,..