atheis
24th January 2011, 05:49 AM
http://image.tempointeraktif.com/?id=60070&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=60070&width=490)
Sebuah bus terjebak saat terjadi banjir lahar dingin di Kali Putih yang melintas di Desa Jumoyo, Salam, Magelang, Senin (10/1). Banjir yang terjadi kemarin dinyatakan warga sebagai banjir lahar dingin terbesar yang pernah terjadi pasca erupsi Merapi. TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengimbau masyarakat berhati-hati ketika berada di wilayah letusan gunung Merapi dan sekitarnya. Saat ini banyak warga menjadikan daerah tempat tinggalnya sebagai lokasi wisata Merapi.
"Kalau memang mau ke sana sebaiknya tetap taati aturan," kata Agung saat ditemui di lokasi banjir lahar dingin Desa Kuang, Sleman, Minggu (23/1).
Dia mengatakan memang sulit mencegah warga datang melihat lokasi tersebut, tetapi dia meminta warga tetap waspada. Sebab, bisa saja Merapi kembali mengeluarkan material vulkaniknya tanpa diduga.
Berdasarkan pantauan, dari daerah Merapi dan sekitarnya memang terdapat beberapa spanduk bertulisan "Lokasi Wisata Merapi". Bahkan untuk wilayah Desa Jumoyo, Sleman, ada warga yang menarik uang sukarela dari pengunjung yang ingin melihat lokasi banjir lahar dingin.
SUMBER! (http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2011/01/23/brk,20110123-308350,id.html)
...........
Sebuah bus terjebak saat terjadi banjir lahar dingin di Kali Putih yang melintas di Desa Jumoyo, Salam, Magelang, Senin (10/1). Banjir yang terjadi kemarin dinyatakan warga sebagai banjir lahar dingin terbesar yang pernah terjadi pasca erupsi Merapi. TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengimbau masyarakat berhati-hati ketika berada di wilayah letusan gunung Merapi dan sekitarnya. Saat ini banyak warga menjadikan daerah tempat tinggalnya sebagai lokasi wisata Merapi.
"Kalau memang mau ke sana sebaiknya tetap taati aturan," kata Agung saat ditemui di lokasi banjir lahar dingin Desa Kuang, Sleman, Minggu (23/1).
Dia mengatakan memang sulit mencegah warga datang melihat lokasi tersebut, tetapi dia meminta warga tetap waspada. Sebab, bisa saja Merapi kembali mengeluarkan material vulkaniknya tanpa diduga.
Berdasarkan pantauan, dari daerah Merapi dan sekitarnya memang terdapat beberapa spanduk bertulisan "Lokasi Wisata Merapi". Bahkan untuk wilayah Desa Jumoyo, Sleman, ada warga yang menarik uang sukarela dari pengunjung yang ingin melihat lokasi banjir lahar dingin.
SUMBER! (http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2011/01/23/brk,20110123-308350,id.html)
...........