gusrus
27th May 2010, 09:43 AM
PKS memikirkan ulang tentang sirkulasi kader-kader muda di partainya setelah
Anas menang
VIVAnews *- Tampilnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat,
mau tau mau membuat Partai Keadilan Sejahtera berpikir tentang tokoh-tokoh
mudanya. Anas diprediksi menjadi magnet bagi kalangan muda yang merupakan
konstituen terbesar pada Pemilu 2014 mendatang.
"Kemunculan Anas sedikit banyak akan berpengaruh pada perebutan pasar kaum
muda di Pemilu 2014, karena Demokrat pun kini membidik mereka," ujar Ketua
DPP PKS, Mahfudz Siddiq, dalam diskusi bertajuk 'Pemimpin Muda Demokrat dan
Peta Politik 2014' di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Mei 2010.
Kaum muda selama ini memang menjadi konstituen terbesar PKS. Kepengurusan
PKS sendiri, baik di pusat maupun di daerah, didominasi oleh generasi muda
yang berusia antara 30 sampai 40-an tahun. Tokoh-tokoh muda PKS selama ini
dinilai cukup mumpuni. Sebut saja mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang
merupakan anggota Dewan Syuro PKS, dan Menteri Komunikasi dan Informatika
Tifatul Sembiring yang merupakan mantan Presiden PKS.
Namun, tokoh-tokoh muda PKS juga dianggap terlalu mudah tenggelam. "PKS
memang didominasi kaum muda. Tapi kami akui, tokoh muda PKS mudah muncul dan
mudah hilang," kata Mahfudz. Menurutnya, hal itu mungkin karena proses
sirkulasi regenerasi yang terlalu cepat di tubuh PKS. Misalnya, kata
Mahfudz, masa tugas kader PKS di DPR dibatasi hanya untuk dua periode, demi
pemerataan kesempatan di antara kader. Ketua Fraksi pun tidak boleh dijabat
oleh orang yang sama bila periode berganti, harus digilir.
"Bisa saja hal itu mengakibatkan potensi kepemimpinan nasional di internal
PKS tidak tumbuh secara tuntas," tutur Mahfudz. Oleh karena itu, lanjutnya,
PKS akan mengevaluasi sistem sirkulasi regenerasi tersebut. Apabila
sirkulasi itu memang terbukti terlalu cepat sehingga cenderung merugikan,
maka PKS akan melakukan sejumlah perubahan dan terobosan untuk
mengantisipasi persaingan yang diprediksi kian sengit pada Pemilu 2014.
Betapapun, PKS tidak merasa terancam dengan keberadaan Anas yang berpotensi
mengaget suara massa muda secara signifikan. Sebaliknya, PKS merasa lebih
nyaman bekerja sama dengan Demokrat di bawah kepemimpinan Anas.
"Dalam konteks koalisi, pendekatan teknis operasional Demokrat mungkin akan
lebih lancar dan egaliter di tangan Anas," ujar Mahfudz. "Kalau soal
perebutan suara di 2014, kita lihat saja sperti apa nanti kontestasinya.
Masih ada waktu empat tahun lagi untuk dilalui." (wm)
http://politik.vivanews.com/news/read/153738-pks_antisipasi__i_anas_effect__i__di_2014
Anas menang
VIVAnews *- Tampilnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat,
mau tau mau membuat Partai Keadilan Sejahtera berpikir tentang tokoh-tokoh
mudanya. Anas diprediksi menjadi magnet bagi kalangan muda yang merupakan
konstituen terbesar pada Pemilu 2014 mendatang.
"Kemunculan Anas sedikit banyak akan berpengaruh pada perebutan pasar kaum
muda di Pemilu 2014, karena Demokrat pun kini membidik mereka," ujar Ketua
DPP PKS, Mahfudz Siddiq, dalam diskusi bertajuk 'Pemimpin Muda Demokrat dan
Peta Politik 2014' di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Mei 2010.
Kaum muda selama ini memang menjadi konstituen terbesar PKS. Kepengurusan
PKS sendiri, baik di pusat maupun di daerah, didominasi oleh generasi muda
yang berusia antara 30 sampai 40-an tahun. Tokoh-tokoh muda PKS selama ini
dinilai cukup mumpuni. Sebut saja mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang
merupakan anggota Dewan Syuro PKS, dan Menteri Komunikasi dan Informatika
Tifatul Sembiring yang merupakan mantan Presiden PKS.
Namun, tokoh-tokoh muda PKS juga dianggap terlalu mudah tenggelam. "PKS
memang didominasi kaum muda. Tapi kami akui, tokoh muda PKS mudah muncul dan
mudah hilang," kata Mahfudz. Menurutnya, hal itu mungkin karena proses
sirkulasi regenerasi yang terlalu cepat di tubuh PKS. Misalnya, kata
Mahfudz, masa tugas kader PKS di DPR dibatasi hanya untuk dua periode, demi
pemerataan kesempatan di antara kader. Ketua Fraksi pun tidak boleh dijabat
oleh orang yang sama bila periode berganti, harus digilir.
"Bisa saja hal itu mengakibatkan potensi kepemimpinan nasional di internal
PKS tidak tumbuh secara tuntas," tutur Mahfudz. Oleh karena itu, lanjutnya,
PKS akan mengevaluasi sistem sirkulasi regenerasi tersebut. Apabila
sirkulasi itu memang terbukti terlalu cepat sehingga cenderung merugikan,
maka PKS akan melakukan sejumlah perubahan dan terobosan untuk
mengantisipasi persaingan yang diprediksi kian sengit pada Pemilu 2014.
Betapapun, PKS tidak merasa terancam dengan keberadaan Anas yang berpotensi
mengaget suara massa muda secara signifikan. Sebaliknya, PKS merasa lebih
nyaman bekerja sama dengan Demokrat di bawah kepemimpinan Anas.
"Dalam konteks koalisi, pendekatan teknis operasional Demokrat mungkin akan
lebih lancar dan egaliter di tangan Anas," ujar Mahfudz. "Kalau soal
perebutan suara di 2014, kita lihat saja sperti apa nanti kontestasinya.
Masih ada waktu empat tahun lagi untuk dilalui." (wm)
http://politik.vivanews.com/news/read/153738-pks_antisipasi__i_anas_effect__i__di_2014