Mooncrown
23rd January 2011, 04:36 PM
http://www.axxyc.com/files/imagecache/user_image_default/avy.png
Posted July 4th, 2009 by Guest
http://www.bamboosero.com/images/road-bike.jpg
http://www.bamboosero.com/images/bamboosero-cargo-bike.jpg
http://www.jawapos.com/imgall/4/imgori/78233large.jpg
Keluar dari Jerat Kemiskinan di Zambia lewat Kreasi Sepeda Bambu
ENTENG dan minim getaran. Inilah keunggulan alat transportasi rakyat yang dilabeli Bamboosero itu. Kelebihan tersebut membuat sepeda bambu nyaman dikendarai untuk menempuh jarak jauh sekalipun.
''Ratusan orang menanyakan kapan mereka bisa membelinya. Mulai dari kurir hingga kolektor kaya (semua) menginginkan Bamboosero,'' ujar Craig Calfe seperti dilansir BBC kemarin (1/7). Calfe hanyalah salah seorang dari empat orang muda yang melahirkan produk ramah lingkungan ini. Yang lain adalah Benjamin Banda, Mwewa Chikamba, dan Vaughn Spethmann.
Penciptaan sepeda bambu itu bermula dari keinginan empat sekawan tersebut untuk menciptakan usaha sendiri yang dapat menolong warga lokal lepas dari kemiskinan.
Lantas, bagaimana dengan harganya? Untuk sebuah kerangka sepeda gunung dan sepeda biasa yang belum jadi bisa didapatkan dengan merogoh kantung sebesar USD 475 (sekitar Rp 4,812 juta). Harganya akan lebih mahal untuk sebuah sepeda yang telah jadi. Bisa mencapai lebih dari USD 900 (sekitar Rp 9, 117 juta). Harga itu tentu saja sepadan karena merupakan buatan tangan.
Kelompok pengusaha muda ini dapat menekan harga karena semua proses pengerjaan dipusatkan di Zambike, Zambia. Mulai dari menanam bambu, memotong, hingga merakit. Semuanya dikerjakan dengan teknik yang sederhana. Lantaran bahan dari bamboo, perekatnya menggunakan lem kayu. ''Kami menanam bambu ini tahun lalu dan sekarang batangnya sudah lebih tinggi daripada aku. Kalau sudah siap kami akan memotongnya dan merubahnya menjadi kerangka (sepeda),'' ujar Benjamin Banda.
Posted July 4th, 2009 by Guest
http://www.bamboosero.com/images/road-bike.jpg
http://www.bamboosero.com/images/bamboosero-cargo-bike.jpg
http://www.jawapos.com/imgall/4/imgori/78233large.jpg
Keluar dari Jerat Kemiskinan di Zambia lewat Kreasi Sepeda Bambu
ENTENG dan minim getaran. Inilah keunggulan alat transportasi rakyat yang dilabeli Bamboosero itu. Kelebihan tersebut membuat sepeda bambu nyaman dikendarai untuk menempuh jarak jauh sekalipun.
''Ratusan orang menanyakan kapan mereka bisa membelinya. Mulai dari kurir hingga kolektor kaya (semua) menginginkan Bamboosero,'' ujar Craig Calfe seperti dilansir BBC kemarin (1/7). Calfe hanyalah salah seorang dari empat orang muda yang melahirkan produk ramah lingkungan ini. Yang lain adalah Benjamin Banda, Mwewa Chikamba, dan Vaughn Spethmann.
Penciptaan sepeda bambu itu bermula dari keinginan empat sekawan tersebut untuk menciptakan usaha sendiri yang dapat menolong warga lokal lepas dari kemiskinan.
Lantas, bagaimana dengan harganya? Untuk sebuah kerangka sepeda gunung dan sepeda biasa yang belum jadi bisa didapatkan dengan merogoh kantung sebesar USD 475 (sekitar Rp 4,812 juta). Harganya akan lebih mahal untuk sebuah sepeda yang telah jadi. Bisa mencapai lebih dari USD 900 (sekitar Rp 9, 117 juta). Harga itu tentu saja sepadan karena merupakan buatan tangan.
Kelompok pengusaha muda ini dapat menekan harga karena semua proses pengerjaan dipusatkan di Zambike, Zambia. Mulai dari menanam bambu, memotong, hingga merakit. Semuanya dikerjakan dengan teknik yang sederhana. Lantaran bahan dari bamboo, perekatnya menggunakan lem kayu. ''Kami menanam bambu ini tahun lalu dan sekarang batangnya sudah lebih tinggi daripada aku. Kalau sudah siap kami akan memotongnya dan merubahnya menjadi kerangka (sepeda),'' ujar Benjamin Banda.