515
1st January 2010, 04:35 PM
JEDDAH, KOMPAS.com - Usai penyelenggaraan ibadah haji, Kabah di Masjidil Haram akan dicuci. Gubernur Mekah Khalid Al-Faisal akan memimpin pencucian Kabah yang akan dihadiri oleh para ulama terkemuka, pejabat Arab Saudi dan para diplomat yang bertugas di Arab Saudi, Sabtu (2/l/20l0) atau l6 Muharram l43l waktu setempat.
Bangunan mirip kubus yang merupakan kiblat umat Islam tersebut, menurut Arabtimes.com dicuci dua kali dalam satu tahun yakni pada tanggal 15 Syaban (bulan sebelum Ramadhan) dan pada pertengahan Muharam yakni bulan setelah Zulhijah di mana umat Islam menunaikan rukun ke lima Islam untuk naik haji.
Sejumlah ulama terkemuka, pejabat pemerintah Arab Saudi, tokoh setempat dan diplomat asing yang bertugas di Arab Saudi diundang dalam acara tersebut. Sementara pemerintah Indonesia akan diwakili oleh Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes RI di Riyadh Sukanto.
Tabir terbuat dari kain berwarna hitam penutup Kabah yang biasa disebut kiswah sudah diganti dengan yang baru pada 9 Zulhijah yakni pada saat jemaah haji melakukan ritual Wukuf yang merupakan ritual puncak rukun haji di Padang Arafah.
Ritual pencucian Kabah dimulai dengan shalat sunnat dua rakaat di dalam Kabah yang merupakan bangunan kubus. Bagian dalamnya dipel dengan kain putih yang dibasahi air mawar, wewangian khas Arab (beraroma kayu oud) dan parfum beraroma musk (minyak kelenjar rusa). Air zamzam dicampur dengan air mawar dipercikkan di lantai Kabah kemudian lantai dipel dengan tangan kosong dan daun kurma (palm).
Sebelum memasuki Kabah, Pangeran Khalid akan melakukan tawaf (mengitari Kabah tujuh kali) dan mencium Hajar Aswad. Pangeran kemudian akan menerima kunci Kabah yang diletakkan dalam tas beludru dari para pengawal (Bani Shayba). Saat memasuki Rumah Allah itu, Pangeran Khalid akan shalat dua rakaat di hamparan sajadah terbuat dari batu pualam, tempat sama yang diyakini digunakan shalat oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah dipel, lantai dan dinding Kabah akan dikeringkan dengan kertas tisu dan kain putih, kemudian disirami lagi dengan wewangian aroma oud dan mawar dan setelah itu pencucian Kabah dianggap selesai.
Bangunan sisi bagian timur Kabah tingginya l4 meter, sementara sisi barat dan selatan 12,11 meter dan 11,28 meter dari sisi utara. Lantai bagian dalam dilapisi keramik berwarna, sementara atapnya ditunjang tiga pilar kayu, masing-masing berdiameter 44 cm. Struktur atap terdiri atas dua lapisan, bagian atas dan bawah, sementara dinding bagian dalam ditutup dengan layar terbuat dari beludru hijau yag diganti tiap tiga tahun sekali.
Pada atap bagian teratas terdapat ventilasi dengan panjang 127 cm dan lebar 104 cm untuk memberikan kesempatan bagi cahaya matahari masuk. Ventilasi ditutup dengan kaca penguat yang dibuka saat acara pencucian. Pintu Kabah yang berada pada 225 cm di atas permukaan tanah, tingginya 310 cm, lebar 40 cm dan panjang 190 cm, terbuat dari kayu yang dilapisi 280 kg emas murni.
Bangunan mirip kubus yang merupakan kiblat umat Islam tersebut, menurut Arabtimes.com dicuci dua kali dalam satu tahun yakni pada tanggal 15 Syaban (bulan sebelum Ramadhan) dan pada pertengahan Muharam yakni bulan setelah Zulhijah di mana umat Islam menunaikan rukun ke lima Islam untuk naik haji.
Sejumlah ulama terkemuka, pejabat pemerintah Arab Saudi, tokoh setempat dan diplomat asing yang bertugas di Arab Saudi diundang dalam acara tersebut. Sementara pemerintah Indonesia akan diwakili oleh Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes RI di Riyadh Sukanto.
Tabir terbuat dari kain berwarna hitam penutup Kabah yang biasa disebut kiswah sudah diganti dengan yang baru pada 9 Zulhijah yakni pada saat jemaah haji melakukan ritual Wukuf yang merupakan ritual puncak rukun haji di Padang Arafah.
Ritual pencucian Kabah dimulai dengan shalat sunnat dua rakaat di dalam Kabah yang merupakan bangunan kubus. Bagian dalamnya dipel dengan kain putih yang dibasahi air mawar, wewangian khas Arab (beraroma kayu oud) dan parfum beraroma musk (minyak kelenjar rusa). Air zamzam dicampur dengan air mawar dipercikkan di lantai Kabah kemudian lantai dipel dengan tangan kosong dan daun kurma (palm).
Sebelum memasuki Kabah, Pangeran Khalid akan melakukan tawaf (mengitari Kabah tujuh kali) dan mencium Hajar Aswad. Pangeran kemudian akan menerima kunci Kabah yang diletakkan dalam tas beludru dari para pengawal (Bani Shayba). Saat memasuki Rumah Allah itu, Pangeran Khalid akan shalat dua rakaat di hamparan sajadah terbuat dari batu pualam, tempat sama yang diyakini digunakan shalat oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah dipel, lantai dan dinding Kabah akan dikeringkan dengan kertas tisu dan kain putih, kemudian disirami lagi dengan wewangian aroma oud dan mawar dan setelah itu pencucian Kabah dianggap selesai.
Bangunan sisi bagian timur Kabah tingginya l4 meter, sementara sisi barat dan selatan 12,11 meter dan 11,28 meter dari sisi utara. Lantai bagian dalam dilapisi keramik berwarna, sementara atapnya ditunjang tiga pilar kayu, masing-masing berdiameter 44 cm. Struktur atap terdiri atas dua lapisan, bagian atas dan bawah, sementara dinding bagian dalam ditutup dengan layar terbuat dari beludru hijau yag diganti tiap tiga tahun sekali.
Pada atap bagian teratas terdapat ventilasi dengan panjang 127 cm dan lebar 104 cm untuk memberikan kesempatan bagi cahaya matahari masuk. Ventilasi ditutup dengan kaca penguat yang dibuka saat acara pencucian. Pintu Kabah yang berada pada 225 cm di atas permukaan tanah, tingginya 310 cm, lebar 40 cm dan panjang 190 cm, terbuat dari kayu yang dilapisi 280 kg emas murni.