CloneTrooper132
20th January 2011, 08:47 PM
http://ns2.ceriwis.us/upload/img/10260logomobile.jpg
JAKARTA--MICOM: Melemahnya pasar saham dalam negeri hingga dua persen memberi dampak yang negatif pada pergerakan rupiah sehingga pada Kamis (20/1) sore ini melemah 15 poin.
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis sore melemah sebesar 15 poin ke posisi 9.055 dibanding sebelumnya yang berada pada posisi 9.040. Pengamat valas David Sumual di Jakarta, Kamis, mengatakan, kaitan rupiah dengan emerging market seperti pasar saham erat, sehingga melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa imbas pelemahan pada kurs mata uang dalam negeri.
Ia menambahkan, meningkatnya ekspektasi inflasi pada bulan ini disebabkan harga pangan dalam negeri yang melonjak naik dan berimbas pada inflasi yang tertekan. Pelaku pasar masih mengamankan portofolionya karena khawatir bayang negatif ini terus berlanjut.
"Pelaku pasar banyak yang mengalihkan dananya ke tempat lain. Sebagian meletakkan pada rekening sementara. Namun sifatnya hanya sementara," kata dia.
Selain itu, angka pengangguran yang menurun menunjukkan pertumbuhan fundamental ekonomi AS yang bagus sekaligus menambah sentimen negatif pelaku pasar untuk menarik dananya dari negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Namun, negara adidaya itu juga terimbas sentimen negatif, seperti spekulasi bahwa data pasar perumahan AS masih akan menunjukkan pelemahan. "Hal itu yang membuat negara AS tidak sepenuhnya dapat kembali tumbuh dengan cepat. Pelemahan rupiah hanya bersifat sementara, salah satunya dikarenakan sentimen negatif itu," ujar dia.
...sumber artikel... (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/20/197342/19/2/Rupiah-Melorot-15-Poin)
Posted via Mobile Device
JAKARTA--MICOM: Melemahnya pasar saham dalam negeri hingga dua persen memberi dampak yang negatif pada pergerakan rupiah sehingga pada Kamis (20/1) sore ini melemah 15 poin.
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis sore melemah sebesar 15 poin ke posisi 9.055 dibanding sebelumnya yang berada pada posisi 9.040. Pengamat valas David Sumual di Jakarta, Kamis, mengatakan, kaitan rupiah dengan emerging market seperti pasar saham erat, sehingga melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa imbas pelemahan pada kurs mata uang dalam negeri.
Ia menambahkan, meningkatnya ekspektasi inflasi pada bulan ini disebabkan harga pangan dalam negeri yang melonjak naik dan berimbas pada inflasi yang tertekan. Pelaku pasar masih mengamankan portofolionya karena khawatir bayang negatif ini terus berlanjut.
"Pelaku pasar banyak yang mengalihkan dananya ke tempat lain. Sebagian meletakkan pada rekening sementara. Namun sifatnya hanya sementara," kata dia.
Selain itu, angka pengangguran yang menurun menunjukkan pertumbuhan fundamental ekonomi AS yang bagus sekaligus menambah sentimen negatif pelaku pasar untuk menarik dananya dari negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Namun, negara adidaya itu juga terimbas sentimen negatif, seperti spekulasi bahwa data pasar perumahan AS masih akan menunjukkan pelemahan. "Hal itu yang membuat negara AS tidak sepenuhnya dapat kembali tumbuh dengan cepat. Pelemahan rupiah hanya bersifat sementara, salah satunya dikarenakan sentimen negatif itu," ujar dia.
...sumber artikel... (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/20/197342/19/2/Rupiah-Melorot-15-Poin)
Posted via Mobile Device