PDA

View Full Version : [Timnas U-23] Alasan Mark Van der Maarel dan Stefano Lilipaly Tolak Timnas


blinkihc
17th January 2011, 05:01 PM
Silahkan dibaca


Dua pemain keturunan Indonesia
yang kini merumput di FC Utrecht,
Belanda, mengacuhkan
pemanggilan Indonesia agar
keduanya bergabung di Tim U23
Indonesia. Mark van der Maarel
dan Stefano Lilipaly, mengatakan,
mereka lebih mementingkan karir di
FC Utrecht ketimbang membela
Indonesia.
Demikian pernyataan keduanya
pada Radio Nederland. Van der
Maarel, yang ibunya lahir di
Indonesia, mengatakan ia tidak
tertarik membela Indonesia. Untuk
saat ini ia masih fokus ke tim utama
FC Utrecht.
"Sering saya menerima SMS dan
juga pesan di inbox Facebook
tentang timnas ini. Awalnya saya
jawab, tapi lama-lama tidak saya
tanggapi. Saya cuekin aja ," demikian
van der Maarel.
Van der Maarel menambahkan
untuk saat ini dia tidak tertarik
memperkuat timnas Indonesia.
Apalagi dia menyadari, paspor
Belandanya bisa hangus.
Sementara Lilipaly mengatakan ia
tidak bisa bergabung ke timnas U23
untuk saat ini karena namanya
masuk dalam empat pemain junior
FC Utrecht yang dibawa ke Portugal
untuk menghadapi sejumlah klub
Eropa.
"Untuk sementara saya akan
konsentrasi dulu masuk tim utama.
Saya pasti akan memperkuat timnas
Indonesia, tapi tidak dalam waktu
dekat ," ungkap dirigen lapangan
tengah ini. Gayanya di lapangan tengah dikabarkan setipe dengan pengatur serangan asal Spanyol
Andres Iniesta yang merumput di
FC Barcelona.

Sumber (7wolu.blogspot.com/2011/01/inilah-alasan-mark-van-der-maarel-dan.html):gomen:

ultimaweapon
17th January 2011, 06:16 PM
Kami Poetra dan Poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia
Kami Poetra dan Poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Kami Poetra dan Poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia


udah jadi sinyo item kayaknye, mending nyari dikampung, kasih gizi nyang bener, dilatih nyang bener--------

sireumbeureum
17th January 2011, 07:00 PM
kalo menurut gw sih lebih baik pake pemain hasil kompetisi lokal aja

cuman kompetisi lokalnya itu yg harus dibenahi

pangeran6
17th January 2011, 07:09 PM
iya mending pakai pemain lokal ja deh..

ultimaweapon
17th January 2011, 07:14 PM
kalo menurut gw sih lebih baik pake pemain hasil kompetisi lokal aja

cuman kompetisi lokalnya itu yg harus dibenahi
Setuju 199%, en harus ada kompetisi Junior nyang setaraf U-12, U-15, U-18, U-21, U-23 dengan sistem liga en bisa ikut COPA(biar seru persaingan Tim Junior/Senior)-----------------------Dana pembiayaan untuk kompetisi dan Tim Junior masing2 klub minimum 45%, Peraturan diperketat---sanksi super tegas----pembatasan pemain asing maksimal 3 orang(di lapangan)5 di klub----Dana Klub harus NON APBD-----Pembinaan Kemampuan Fisik en Skill Pemain ditingkatkan-----mengurangi jumlah klub nyang maen di Liga Utama----membina kelompok supporter biar sportif, bukan berlagak kayak geng motor--------memperketat Jadwal Liga(biar terasa persaingan en meningkatkan fisik en mental pemain biar kaga loyo)----ngadain kompetisi2 semi turnamen buat ngisi jadwal libur Liga kalo klub2 laen kaga masuk Champion Asia/Winner(kaya Copa cuman banyak minimal 5)

boedoet
17th January 2011, 07:27 PM
wah kya'a itu alesannya dye aje tuh ndan.. :curiga:

sireumbeureum
19th January 2011, 07:38 AM
Setuju 199%, en harus ada kompetisi Junior nyang setaraf U-12, U-15, U-18, U-21, U-23 dengan sistem liga en bisa ikut COPA(biar seru persaingan Tim Junior/Senior)-----------------------Dana pembiayaan untuk kompetisi dan Tim Junior masing2 klub minimum 45%, Peraturan diperketat---sanksi super tegas----pembatasan pemain asing maksimal 3 orang(di lapangan)5 di klub----Dana Klub harus NON APBD-----Pembinaan Kemampuan Fisik en Skill Pemain ditingkatkan-----mengurangi jumlah klub nyang maen di Liga Utama----membina kelompok supporter biar sportif, bukan berlagak kayak geng motor--------memperketat Jadwal Liga(biar terasa persaingan en meningkatkan fisik en mental pemain biar kaga loyo)----ngadain kompetisi2 semi turnamen buat ngisi jadwal libur Liga kalo klub2 laen kaga masuk Champion Asia/Winner(kaya Copa cuman banyak minimal 5)
dan yang paling penting sih harus di revolusi tuh PSSI nya, serahkan kepada profesional untuk mengelola