dionless
4th August 2012, 10:37 PM
VIVA news - Kelompok separatis bersenjata yang diduga Organisasi Papua Merdeka kembali beraksi. Tak tangung-tangung, kali ini yang menjadi korban penghadangan adalah Komandan Rayon Militer (Danramil) Mulia Puncak Jaya, Papua, Lettu (Inf) Laulus Logo.
Aksi yang berlangsung pada Jumat, 3 Agustus 2012 tersebut menyebabkan senjata api milik Danramil berhasil dirampas.*
Informasi yang dihimpun VIVAnews, Sabtu, 4 Agustus 2012*menemukan, aksi penyanderaan, pengeroyokan, sekaligus perampasan senjata itu bermula ketika Danramil Mulia Lettu Infantri Paulus Logo sedang dalam perjalanan dari Mulia menuju Distrik Mewoluk dalam rangka memantau pemilukada ulang bupati dan wakil bupati Puncak Jaya.
Setibanya di Ketinggian Gunung Indobaga, kelompok OPM yang disinyalir dari faksi Yambi, menghadang Danramil. Kelompok yang diduga beranggotakan 5 orang itu kemudian menyandera dan memukuli Danramil hingga babak belur.
Setelah mengeroyok Danramil hingga tak berdaya, para pelaku lantas merampas senjata apinya jenis pistol FN 46. Gerombolan yang kerap mengacau itu kemudian melarikan diri masuk hutan.
Sementara Danramil hingga saat ini masih dirawat di Distrik Mewoluk tepatnya dikoordinat 22 03 9272, dengan luka dikepala dan sekujur tubuhnya.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Erwin Syahfitri saat dikonfirmasi melalui selulernya, belum bersedia memberikan keterangan.
Tak berhenti disitu, aksi perampasan senjata juga terjadi pada anggota Brimob BKO Polres Puncak Jaya yang sedang melaksanakan tugas pengamanan Pilkada Ulang Bupati.
Aksi kali ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIT di Distrik Mewoluk, Puncak Jaya, Papua.
Aksi perampasan bermula ketika sejumlah anggota Brimbo beristirahat di Kampung Mewoluk. Di tengah kondisi itu, kelompok separatis diduga mencuri salah satu senjata anggota Brimob yang tengah tertidur.
Pasca perampasan senjata milik anggota TNI dan Brimob, saat ini Distrik Mewoluk dikuasai, guna mencari pelaku perampasan. Sebanyak 48 aparat gabungan di kerahkan di distrik tersebut.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Marselis ketika dikonfirmasi via selulernya tidak bersedia mengangkat. Juru Bicara Polda Papua Kombes Yohanes juga tidak memberikan jawaban saat di konfirmasi. (eh)
*
� VIVA.co.id
http://www.ceriwis.web.id/images/mobile.png
Aksi yang berlangsung pada Jumat, 3 Agustus 2012 tersebut menyebabkan senjata api milik Danramil berhasil dirampas.*
Informasi yang dihimpun VIVAnews, Sabtu, 4 Agustus 2012*menemukan, aksi penyanderaan, pengeroyokan, sekaligus perampasan senjata itu bermula ketika Danramil Mulia Lettu Infantri Paulus Logo sedang dalam perjalanan dari Mulia menuju Distrik Mewoluk dalam rangka memantau pemilukada ulang bupati dan wakil bupati Puncak Jaya.
Setibanya di Ketinggian Gunung Indobaga, kelompok OPM yang disinyalir dari faksi Yambi, menghadang Danramil. Kelompok yang diduga beranggotakan 5 orang itu kemudian menyandera dan memukuli Danramil hingga babak belur.
Setelah mengeroyok Danramil hingga tak berdaya, para pelaku lantas merampas senjata apinya jenis pistol FN 46. Gerombolan yang kerap mengacau itu kemudian melarikan diri masuk hutan.
Sementara Danramil hingga saat ini masih dirawat di Distrik Mewoluk tepatnya dikoordinat 22 03 9272, dengan luka dikepala dan sekujur tubuhnya.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Erwin Syahfitri saat dikonfirmasi melalui selulernya, belum bersedia memberikan keterangan.
Tak berhenti disitu, aksi perampasan senjata juga terjadi pada anggota Brimob BKO Polres Puncak Jaya yang sedang melaksanakan tugas pengamanan Pilkada Ulang Bupati.
Aksi kali ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIT di Distrik Mewoluk, Puncak Jaya, Papua.
Aksi perampasan bermula ketika sejumlah anggota Brimbo beristirahat di Kampung Mewoluk. Di tengah kondisi itu, kelompok separatis diduga mencuri salah satu senjata anggota Brimob yang tengah tertidur.
Pasca perampasan senjata milik anggota TNI dan Brimob, saat ini Distrik Mewoluk dikuasai, guna mencari pelaku perampasan. Sebanyak 48 aparat gabungan di kerahkan di distrik tersebut.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Marselis ketika dikonfirmasi via selulernya tidak bersedia mengangkat. Juru Bicara Polda Papua Kombes Yohanes juga tidak memberikan jawaban saat di konfirmasi. (eh)
*
� VIVA.co.id
http://www.ceriwis.web.id/images/mobile.png