muso
28th July 2012, 05:55 AM
http://images.detik.com/content/2012/07/27/631/111621_ahui.jpg
Jakarta - Muhammad Ahui Abdul dengan nama Tionghoa Ahui adalah seorang penjual mie ayam di depan masjid Lautze, Pasar Baru, Jakarta. Pria kelahiran Pontianak 1958 silam ini mengucap syahadat di masjid itu pula. Ia memeluk Islam sejak 2001.
Latar belakang ber-Islamnya Ahui juga cukup unik. Pria sederhana ini mengaku sejak dulu tak pernah terbesit untuk menjadi Muslim. Bahkan ia memang tak pernah peduli dengan agama apa pun. Baginya kehidupan hanyalah tidur, bangun, makan dan mencari uang sebanyak-banyaknya.
Ia tak menyangka sikap pragmatis itu diubah oleh sesuatu yang sifatnya berbeda seratus delapan puluh derajat. Ahui mengungkapkan jika dirinya menjadi muslim lantaran mendapat hidayah berupa mimpi.
Bermula di tahun 1997, Ahui pernah merasakan mimpi berada di sebuah ruangan besar yang menggelar pengajian dan ia berada di dalamnya. Awalnya ia mengabaikan, namun ternyata mimpi itu tak datang hanya sekali. Mimpi itu kerap datang berulang kali.
Hingga setahun kemudian, mimpi tersebut terus mengunjungi tidur malamnya. Anehnya, tutur Ahui, mimpi serupa juga dialami sang istri. Sebelum almarhumah istrinya menghadap sang khalik, ia bercerita tentang mimpinya di mana ia hadir dalam sebuah pengajian, dan diberi hadiah Alquran. Namun saat keluar dari tempat pengajian tersebut, Alquran yang ia pegang jatuh dan terbelah dua.
Selama satu tahun dua bulan Ahui mengaku tidak bisa tidur sebelum adzan subuh berkumandang. Di telinganya seperti ada bisikan-bisikan yang mengarahkan hatinya akhirnya untuk bersyahadat 4 tahun kemudian. Ahui menyatakan keislamannya tahun 2001.
Setelah menjadi muslim, Ahui mengaku masih penasaran dengan bisikan dalam hatinya. Hal itu lalu dia sampaikan kepada ulama pembimbingnya. Ustadz tersebut menjelaskan jika adalah bisikan dalam hatinya adalah suara orang mengaji.
Sebelum masuk Islam, Ahui menuturkan, kehidupannya begitu terpuruk didera kemiskinan. Terlebih sepeninggal istrinya. Namun setelah ia menjadi muslim kehidupan Ahui berubah. Kini, setelah menjadi muslim selama 11 tahun, Ahui mengaku hidup lebih tenteram. Ia lebih bersemangat menjalani kehidupannya sebagai seorang penjual mie ayam di depan Masjid Lautze.
"Islam memberi cahaya terang, membantu saya bangkit," ungkapnya. Tak ada niatan sedikit pun baginya untuk mundur dari Islam. Baginya hidupnya yang paling sempurna adalah berada dalam tuntunan agama Islam.
sumber (http://ramadan.detik.com/read/2012/07/27/111134/1976403/631/ahui-berislam-setelah-disapa-hidayah-lewat-mimpi?r992203625)
Jakarta - Muhammad Ahui Abdul dengan nama Tionghoa Ahui adalah seorang penjual mie ayam di depan masjid Lautze, Pasar Baru, Jakarta. Pria kelahiran Pontianak 1958 silam ini mengucap syahadat di masjid itu pula. Ia memeluk Islam sejak 2001.
Latar belakang ber-Islamnya Ahui juga cukup unik. Pria sederhana ini mengaku sejak dulu tak pernah terbesit untuk menjadi Muslim. Bahkan ia memang tak pernah peduli dengan agama apa pun. Baginya kehidupan hanyalah tidur, bangun, makan dan mencari uang sebanyak-banyaknya.
Ia tak menyangka sikap pragmatis itu diubah oleh sesuatu yang sifatnya berbeda seratus delapan puluh derajat. Ahui mengungkapkan jika dirinya menjadi muslim lantaran mendapat hidayah berupa mimpi.
Bermula di tahun 1997, Ahui pernah merasakan mimpi berada di sebuah ruangan besar yang menggelar pengajian dan ia berada di dalamnya. Awalnya ia mengabaikan, namun ternyata mimpi itu tak datang hanya sekali. Mimpi itu kerap datang berulang kali.
Hingga setahun kemudian, mimpi tersebut terus mengunjungi tidur malamnya. Anehnya, tutur Ahui, mimpi serupa juga dialami sang istri. Sebelum almarhumah istrinya menghadap sang khalik, ia bercerita tentang mimpinya di mana ia hadir dalam sebuah pengajian, dan diberi hadiah Alquran. Namun saat keluar dari tempat pengajian tersebut, Alquran yang ia pegang jatuh dan terbelah dua.
Selama satu tahun dua bulan Ahui mengaku tidak bisa tidur sebelum adzan subuh berkumandang. Di telinganya seperti ada bisikan-bisikan yang mengarahkan hatinya akhirnya untuk bersyahadat 4 tahun kemudian. Ahui menyatakan keislamannya tahun 2001.
Setelah menjadi muslim, Ahui mengaku masih penasaran dengan bisikan dalam hatinya. Hal itu lalu dia sampaikan kepada ulama pembimbingnya. Ustadz tersebut menjelaskan jika adalah bisikan dalam hatinya adalah suara orang mengaji.
Sebelum masuk Islam, Ahui menuturkan, kehidupannya begitu terpuruk didera kemiskinan. Terlebih sepeninggal istrinya. Namun setelah ia menjadi muslim kehidupan Ahui berubah. Kini, setelah menjadi muslim selama 11 tahun, Ahui mengaku hidup lebih tenteram. Ia lebih bersemangat menjalani kehidupannya sebagai seorang penjual mie ayam di depan Masjid Lautze.
"Islam memberi cahaya terang, membantu saya bangkit," ungkapnya. Tak ada niatan sedikit pun baginya untuk mundur dari Islam. Baginya hidupnya yang paling sempurna adalah berada dalam tuntunan agama Islam.
sumber (http://ramadan.detik.com/read/2012/07/27/111134/1976403/631/ahui-berislam-setelah-disapa-hidayah-lewat-mimpi?r992203625)