kikigrim
24th July 2012, 08:38 AM
20 Anak Bunuh Diri Selama 6 Bulan Terakhir
Ada 13 anak meninggal dunia, dan 7 anak berhasil diselamatkan.
http://media.viva.co.id/thumbs2/2008/10/14/55532_ilustrasi_anak_gantung_diri_663_382.jpg Ilustrasi anak gantung diri
- Selama semester satu 2012, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menerima 686 kasus pelanggaran hak anak. Pengaduan ini diprediksi akan meningkat pada semester dua.
"Bentuk pelanggaran terhadap hak anak ini tidak hanya pada tingkat kuantitas saja, namun semakin komplek dan beragam modusnya," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, Senin, 23 Juli 2012.
Dari pengaduan tersebut, yang paling fenomenal adalah tingginya angka percobaan bunuh diri anak yang terjadi selama enam bulan ini. Pengaduan kasus bunuh diri anak mencapai 20 kasus dengan rentang usia 13-17 tahun.
"Kasus Bunuh diri pada anak ini, 13 diantaranya meninggal dunia, dan 7 anak berhasil diselamatkan," kata Arist.
Arist mengatakan, dari 20 kasus bunuh diri, hampir seluruhnya merupakan anak yang berasal dari keluarga miskin. Dengan modus gantung diri sebanyak sembilan kasus, memakai senjata tajam delapan kasus, terjun dari ketinggian gedung dua kasus dan minum racum satu kasus.
"Penyebabnya terbanyak karena urusan putus cinta remaja, ada 8 kasus, fustasi akibat ekonomi 7 kasus, tidak harmonis keluarga 4 kasus dan masalah sekolah 1 kasus," ujarnya.
Arist menjelaskan, tingginya angka percobaan bunuh diri yang dialami anak bukan hanya masalah persoalan pribadi. Kriminalitas dan eksploitasi anak juga kerap terjadi.
"Jika pengawasan lemah, anak memungkinkan mencari pelarian ke dunia luar hingga akhirnya terjerumus dan salah jalan," katanya.
Karena itu menurutnya, lingkungan terdekat anak, yaitu keluarga harus meluangkan perhatian lebih agar anak tidak terjerumus ke jalan yang salah.
"Keluarga, lingkungan rumah dan sekolah perlu meluangkan perhatian lebih. Mental anak belum stabil sehingga harus dibimbing," katanya.
Selain kasus bunuh diri anak, kasus penculikan dan penjualan anak, serta penelantaran dan pembuangan anak, juga menjadi kasus yang paling banyak diadukan ke Komnas PA.
"Penculikan dan penjualan anak sebanyak 39 kasus anak hilang dengan 15 kasus diantaranya hilang dari rumah sakit, sedangkan pengaduan penelantaran dan pembuangan anak sebanyak 42 kasus dengan jumlah laki-laki 23 orang dan perempuan 19 orang," ujar Arist.
Ada 13 anak meninggal dunia, dan 7 anak berhasil diselamatkan.
http://media.viva.co.id/thumbs2/2008/10/14/55532_ilustrasi_anak_gantung_diri_663_382.jpg Ilustrasi anak gantung diri
- Selama semester satu 2012, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menerima 686 kasus pelanggaran hak anak. Pengaduan ini diprediksi akan meningkat pada semester dua.
"Bentuk pelanggaran terhadap hak anak ini tidak hanya pada tingkat kuantitas saja, namun semakin komplek dan beragam modusnya," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, Senin, 23 Juli 2012.
Dari pengaduan tersebut, yang paling fenomenal adalah tingginya angka percobaan bunuh diri anak yang terjadi selama enam bulan ini. Pengaduan kasus bunuh diri anak mencapai 20 kasus dengan rentang usia 13-17 tahun.
"Kasus Bunuh diri pada anak ini, 13 diantaranya meninggal dunia, dan 7 anak berhasil diselamatkan," kata Arist.
Arist mengatakan, dari 20 kasus bunuh diri, hampir seluruhnya merupakan anak yang berasal dari keluarga miskin. Dengan modus gantung diri sebanyak sembilan kasus, memakai senjata tajam delapan kasus, terjun dari ketinggian gedung dua kasus dan minum racum satu kasus.
"Penyebabnya terbanyak karena urusan putus cinta remaja, ada 8 kasus, fustasi akibat ekonomi 7 kasus, tidak harmonis keluarga 4 kasus dan masalah sekolah 1 kasus," ujarnya.
Arist menjelaskan, tingginya angka percobaan bunuh diri yang dialami anak bukan hanya masalah persoalan pribadi. Kriminalitas dan eksploitasi anak juga kerap terjadi.
"Jika pengawasan lemah, anak memungkinkan mencari pelarian ke dunia luar hingga akhirnya terjerumus dan salah jalan," katanya.
Karena itu menurutnya, lingkungan terdekat anak, yaitu keluarga harus meluangkan perhatian lebih agar anak tidak terjerumus ke jalan yang salah.
"Keluarga, lingkungan rumah dan sekolah perlu meluangkan perhatian lebih. Mental anak belum stabil sehingga harus dibimbing," katanya.
Selain kasus bunuh diri anak, kasus penculikan dan penjualan anak, serta penelantaran dan pembuangan anak, juga menjadi kasus yang paling banyak diadukan ke Komnas PA.
"Penculikan dan penjualan anak sebanyak 39 kasus anak hilang dengan 15 kasus diantaranya hilang dari rumah sakit, sedangkan pengaduan penelantaran dan pembuangan anak sebanyak 42 kasus dengan jumlah laki-laki 23 orang dan perempuan 19 orang," ujar Arist.