View Full Version : Habibie Apresiasi Mobil Listrik Depok
dionless
18th July 2012, 09:31 PM
VIVAnews - Mantan presiden Baharuddin Jusuf Habibie mengaku tidak terlalu mengikuti perkembangan industri otomotif dalam negeri. Namun, Habibie memiliki pendapat soal mobil listrik buatan Dasep Ahmadi yang sempat dipamerkan oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
"Saya tidak dapat menilai, cuma saya baca di surat kabar ditulis bahwa di tengah jalan mogok," kata Habibie usai menghadiri acara Managing the Nation di Jakarta, Selasa 17 Juli 2012, malam.
Meski demikian, Habibie memberikan apresiasi terhadap kreatifitas anak bangsa dalam memproduksi mobil listrik sebagai salah satu kendaraan alternatif yang ramah lingkungan. Pria yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi ini meminta mobil ini dikembangkan terus. "Ya tentu bagus sekali," kata dia.
Habibie mengatakan, sebelum dijadikan mobil nasional yang ramah lingkungan, kendaraan ini harus diuji coba terlebih dahulu dengan ketat. "Kalau mau dijadikan mobil nasional harus dites dulu," ujar Habibie.
Sehingga, tambah dia, nantinya mobil ini menjadi berkualitas. Mobil listrik yang dibuat di pabrik mobil listrik, PT Sarimas Ahmadi Pratama, Jatimulya, Depok, Jawa Barat, ini telah dipamerkan oleh Dahlan Iskan pada Senin 16 Juli 2012. Dahlan mengendarainya dari Depok menuju Jakarta.
Dahlan mengaku sempat memacu kendaraan tersebut hingga kecepatan 70 km per jam. Namun, karena baterainya belum di-charge, mobil itu mogok.
� VIVA.co.I'd
http://www.ceriwis.co.id/images/mobile.png
dionless
18th July 2012, 09:34 PM
Negara Pesaing Mobil Listrik RI di Asia
Siapa dan sudah sejauh mana proyek mobil alternatif mereka?
VIVAnews - Langkah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memperkenalkan mobil listrik karya Dasep Ahmadi seolah menandai komitmen pemerintah mengembangkan kendaraan alternatif itu.
Walau terlambat dibandingkan negara-negara maju, Indonesia ternyata tak terlalu ketinggalan dalam mengembangkan mobil listrik di tingkat Asia Tenggara. Salah satu negara tetangga, Singapura, diketahui baru memulai program mobil listrik yang khusus dikembangkan di dalam negeri.
Dikutip VIVAnews dari laman channel news asia, salah satu perusahaan lokal Singapura, Mayton Automotive telah menjalin kerjama pengembangan mobil listrik dengan menggandeng mitranya dari China dan Amerika Serikat.
Mayton rencananya akan menyuntikan modal sebesar 10 juta dolar Singapua untuk pengembangan proyek tersebut. Dana untuk lima tahun itu akan digunakan untuk menunjang keberlangsungan pusat kegiatan penelitian dan pengembangan mobil listrik.
Dalam jangka panjang, perusahaan yang baru mengumumkan program mobil listrik akhir pekan lalu itu berencana mengetes sekitar 200 mobil listrik di Punggol, salah satu kawasan di Singapura. Target ini sejalan dengan serangkaian tes yang akan dilakukan institusi milik pemerintah Singapura.
Sementara itu, laman evwind.es melaporkan, pengembangan mobil listrik Singapura ini merupakan salah satu inisiatif entrepreneur asal China, Yan Wei. Lewat Lihe Investment Holding, Yan Wei bersama kedua mitranya itu berencana menyuntikan modal dengan total anggaran US$300 juta dalam tiga tahun ke depan.
Nilai investasi diperkirakan mencapai lebih dari US$900 juta dalam lima tahun ke depan. Lihe Investment nantinya akan memiliki porsi saham sebesar 51 persen di perusahaan Mayton Automotive. Shanghong Technology dan mitranya asal AS bakal memiliki porsi saham masing-masing 30 dan 19 persen.
Rencananya, produksi mobil listrik Mayton ini akan menyasar pasar Singapura. Secara bertahap, perusahaan akan berekspansi dengan memasarkan produknya ke China, AS, dan pasar lain di dunia.
Pusat pengembangan mobil listrik Singapura ini ditetapkan di Hengshui, salah satu kota di belahan utara provinsi Hebei, China.
Lihe Investment dalam pernyataannya mengatakan pemilihan Singapura sebagai negara pengembangan dikarenakan lokasinya yang cocok untuk ujicoba mobil listrik. Aturan menyebutkan, batas maksimal jarak tempuh mobil listrik dalam kondisi baterai terisi penuh adalah 150-250 kilometer. Sementara rata-rata jarak tempuh pengguna kendaraan di Singapura hanya berkisar 55 kilometer.
Mobil Listrik Vietnam
Selain Singapura, rencana pengembangan mobil listrik kini juga sedang dilakukan Vietnam. Dikutip dari Vietnamnet, sebuah perusahaan produsen mobil, Yo Auto, telah menandatangani perjanjian kerjasama pembangunan pabrik mobil listrik bersama salah satu mitra lokal negara tersebut.
Kabar itu tentu saja memberikan angin positif bagi industri otomotif Vietnam yang terancam ditinggalkan pabrikan besar dunia.
Seorang sumber kepada Dat Viet mengatakan, Yo Auto nantinya bakal menjadi perusahaan dengan spesialisasi produk mobil listrik hybrid. Pabrik itu sendiri bakal memiliki kapasitas produksi hingga 100 ribu unit per tahun.
Semula investasi pembangunan pabrik itu akan dilaksanakan pada Mei 2012. Namun dengan berbagai alasan, rencana itu terpaksa dimundurkan menjadi awal 2013.
Senior Eksekutif Toyota Vietnam, Pham Anh Tuan menilai rencana investasi mobil listrik di Vietnam untuk saat ini, masih terlalu dini. Terlebih lagi jika melihat penguasaan teknologi Vietnam. Rencana itu bahkan sulit terealisasi meski pemerintah memberikan insentif bagi perusahaan otomotif. (umi)
� VIVA.co.id
http://www.ceriwis.co.id/images/mobile.png
qdo24
19th July 2012, 02:58 AM
:loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia:loveind onesia:loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia:l oveindonesia:loveindonesia:loveindonesia
qdo24
19th July 2012, 02:59 AM
:loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia:loveind onesia:loveindonesia:loveindonesia:loveindonesia FANS NYA PAK HABIBIE
vBulletin® v3.8.14 by DRC, Copyright ©2000-2025, vBulletin Solutions Inc.