bukupintar
18th July 2012, 01:06 PM
Kondisi Barang : Baru
Harga :
Lokasi Seller : Daerah Istimewa Yogyakarta
Description :
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/248583_231700380180535_100000217245506_1156044_777 4816_n.jpg
Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat (Edisi Revisi)
Penerbit: kerja sama Yayasan Bung Karno dan Penerbit Med-Press
Halaman: 415 hlm (Hard Cover)
Harga Rp 125.000,-
KONDISI BARU
Review Singkat
[/quote]
Buku ini pernah terbit di era Suharto. Disebarkan seolah-olah bawah tanah. Meski penerjemahnya adalah militer dan pengantarnya oleh Suharto sendiri. Dalam versi militer itu, tertulis bahwa Sukarno menyebut "peranan Hatta dalam sejarah tidak ada".
Sejarawan Asvi Warman Adam menelusuri bahwa paragraf tentang itu tidak ada dalam karangan Cindy Adams. Artinya, disulap dalam edisi militer. Edisi revisI: teks sulapan itu tak ada lagi.
Menarik juga melihat perbedaan judul versi asli dan terjemahan. Judul aslinya sangat netral: Sukarno: an Autobiography as told to Cindy Adams. Judul terjemahan sangat patriotik: Sukarno: Penyambung Lidah Rakyat.
�Terjemahan karya Cindy Adams mengenai otobiografi Bung Karno ini telah mengalami cetak ulang berkali-kali sejak diterbitkan pertama pada tahun 1966. Tetapi di kemudian hari baru diketahui ternyata terdapat banyak kesalahan-kesalahan dalam terjemahan, bahkan ada juga selipan-selipan isi yang tidak ada pada naskah aslinya. Hal ini sempat menimbulkan kesalahpahaman pada beberapa tokoh nasional kita. Karena itu saya menyambut baik penerbitan edisi revisi ini. Semoga buku ini dapat menghilangkan kesalahpahaman tersebut di atas dan mampu memberi pengertian yang lebih baik mengenai Bung Karno.�
-Guntur Sukarno Putra-Ketua Dewan Pendiri Yayasan Bung Karno
[/spoiler] for Bocoran Isi:
Saat Masuk kuliah
�Aku berkeinginan untuk meneruskan universitas di Belanda karena biasanya seorang yang ingin sekolah teknik pergi ke negeri Belanda, tetapi ibuku melarang dengan alasan biaya yang cukup besar dan ingin aku tinggal disini diantara bangsaku sendiri�
�Dan begitulah aku mendaftar diri ke universitas di bandung, mungkin suara ibuku yang didengar, akan tetapi sesungguhnya tangan Tuhanlah yang menggerakkan hatiku�
Teman Kuliah dan Pergaulan
�Aku termasuk diantara 11 orang pribumi Indonesia yang bermuka hitam terapung-apung kian kemari dalam lautan kulit putih berambut merah, berjerawat dan bermata hijau seperti kucing �
�Biasanya anak Belanda menyorakkan kami dengan kata-kata �Hei kamu anak inlander (pribumi-red) bodoh mari sini�, Aku tidak tahu kekuatan apa yang ada padaku, aku hanya tahu, bahwa sekalipun aku tidak mengucapkan sepatah kata, kehadiranku saja sudah cukup untuk menutup mulut-mulut orang yang menghina lalu menghentikan perintah-perintahnya�
Kegiatan Perkuliahan
�Kami membanting tulang di sekolah. Pekerjaan rumah banyak sekali . Kuliah-kuliah yang diberikan enam hari dalam seminggu, semua kuliah dalam bahasa Belanda ditambah dengan ujian tertulis setiap triwulan selama sebulan penuh sungguh-sungguh rasanya seperti akan mematahkan tulang punggung karena bertekun�
�Aku sering tidak kuliah. Otakku sudah terlalu penuh dengan soal-soal politik, sehingga tidak mungkin memusatkan perhatian pada studi�
�Siapa yang belajar ? bukan Aku. Tidak pernah. Aku mempunyai ingatan seperti bayangan gambar dan terlalu sibuk memompakan soal politik kedalamku sehingga tidak sempat membuka buku sekolah�
Biaya Kuliah
� Aku kira bahkan kelaparanpun tidak dapat mencegah keluarga saya membiayai yang perlu bagi pendidikan anaknya. Sebagai mantri guru bapak membanting tulang seperti pekerja lainnya. Ibu duduk berjam-jam lamanya melukis kain batik sampai tengah malam hingga pelita dan pemandangan matanya menjadi samar. Supaya dapat mengumpulkan susah payah uang 300 rupiah untuk kuliah setahun. Kakak saya dan suaminya juga membantu setiap bulan�
Mata Kuliah
�Dewi dendamku adalah ilmu pasti. Aku tidak begiku kuat dalam ilmu pasti. Arsitek bagiku sangat menarik, akan tetapi kalkulasi bangunan dan komputasi (numerik bukan ?-red) jangan tanya. KLEINSTE VIERKANTEN atau geodesi semacam ilu mengukur tanah dan belajarnya dalam kaki persegi, dalam semua ini aku gagal�
Ujian
�Dalam ujian aku bermain curang, misal dalam menggambar konstruksi bangunan, aku kuat dalam pelajaran ini. Ketika dosen yang mengawas tidak memperhatikan, temanku berkata �Karno buatkan bagan untukku kau mau ?� Aku bertukar kertas dengan dia, dengan terburu-buru membuat gambar yang kedua dan menyerahkan kembali padanya. Kawanku juga membalas dalam pelajaran KLEINSTE VIERKANTEN. Professor membuat 3 pertanyaan dalam waktu 45 menit, kawan-kawanku menempatkan kertas sedemikian rupa dibangku sudut, sehingga aku dapat menyalin jawabannya. Tentu saja aku mencontoh mahasiswa yang lebih pandai dalam ilmu pasti. Cara ini bukan semata-mata curang, di Indonesia ini disebut kerjasama yang erat. GOTONG-ROYONG.
Nilai Ujian
�Ada Pameo di sekolahku di HBS (SMA-red) angka 10 buat Tuhan, 9 buat professor, 8 untuk anak yang luar biasa, 7 buat Belanda dan 6 untuk kami (Pribumi-red)�
�Aku pernah mendapat 3 karena professor melakukan taktik licik, ia mengadakan ujian lisan satu persatu hanya ada satu mahasiswa dan professor di kelas, karenanya aku jatuh�
Kurikulum
�Kurikulum kami disesuaikan dengan kebutuhan masa penjajahan Belanda. Yang dipelajari adalah teknik Kapitalis. Misal tentang irigasi, yang dipelajari bukan cara mengairi sawah yang terbaik tetapi yang diajarkan sistem pengairan tebu dan tembakau. Ini adalah irigasi kepentingan imperialisme dan kapitalisme bukan untuk memberi makan rakyat yang kelaparan tetapi membikin gendut pemilik perkebunan�
�Pelaran dalam membuat jalanan tidak menguntungkan rakyat. Jalan yang dibuat bukan menghubungkan antar pulau sehingga rakyat berpergian dengan mudah. Kami hanya merencanakan jalan tambahan sepanjang pantai dari pelabuhan ke pelabuhan sehingga pabrik dapat mengangkut secara maksimal�
�Rektor Sekolah Teknik Tinggi berkata didirikannya sekolah ini untuk memajukan politik Den Haag di Hindia suapaya dapat mengikuti kecepatan ekspansi dan eksploitasi, pemerintah saya perlu mendidik lebih banyak insinyur dan pengawas yang berpengalaman�
Mendapat Gelar Sarjana
�Dengan dua orang kawan bangsa Indonesia yang berhasil bersama-sama denganku pada tanggal 25 mei 1926 (umur Sukarno 24-red) aku mendapat gelar �INGENIEUR�. Ijazahku dalam jurusan TEKNIK SIPIL (menepis bahwa dia berasal dari arsitek-red ) menentukan bahwa aku adalah spesialis dalam pekerjaan JALAN RAYA DAN PENGAIRAN. Aku sekarang diberi hak dalam menulis namaku : Ir Raden Sukarno�
Penutup
�Ketika memberi gelar sarjana teknik kepadaku, Presiden Universitas (rektor-red) berkata �Ir Sukarno, ijazah ini dapat robek dan hancur menjadi abu suatu saat. Ia tidak kekal. Ingatlah, bahwa satu-satunya kekuatan yang bisa hidup terus dan kekal adalah karakter dari seseorang. Ia akan tetap hidup dalam hati rakyat, sekalipun sesudah mati�"
�Aku tak pernah melupakan kata-kata ini�
[spoiler=open this] for Penampakan Bukunya:
http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/253488_232108820139691_100000217245506_1160326_453 1488_n.jpg
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/254899_232110556806184_100000217245506_1160334_534 2038_n.jpg
Ask-Order-Request-Buy.
0821.3382.2284 (Yudi)
0899.4545.573 (Arief)
Link FB Kami Gan (http://www.facebook.com/photo.php?fbid=231700380180535&set=a.170511326299441.46645.100000217245506&type=1&ref=nf)
Informasi Lain
Pengiriman via POS INDONESIA/JNE (H+1 Setelah Transfer)
Rekening Bank Mandiri/BNI/Bank Muammalat
COD D.I Yogyakarta (free ongkir)
Diskon Khusus Order Banyak
Thread Jualan Ane Yang Lain
[quote]
Buku Max Havelaar (http://www.ceriwis.co.id/showthread.php?t=8825987)
Buku Karya Tan Malaka (http://www.ceriwis.co.id/showthread.php?t=5926719)
Buku The history of java (Cetakan Baru) (http://www.ceriwis.co.id/showthread.php?t=8913554)
Buku Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran (http://www.ceriwis.co.id/showthread.php?t=9215888)
Harga :
Lokasi Seller : Daerah Istimewa Yogyakarta
Description :
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/248583_231700380180535_100000217245506_1156044_777 4816_n.jpg
Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat (Edisi Revisi)
Penerbit: kerja sama Yayasan Bung Karno dan Penerbit Med-Press
Halaman: 415 hlm (Hard Cover)
Harga Rp 125.000,-
KONDISI BARU
Review Singkat
[/quote]
Buku ini pernah terbit di era Suharto. Disebarkan seolah-olah bawah tanah. Meski penerjemahnya adalah militer dan pengantarnya oleh Suharto sendiri. Dalam versi militer itu, tertulis bahwa Sukarno menyebut "peranan Hatta dalam sejarah tidak ada".
Sejarawan Asvi Warman Adam menelusuri bahwa paragraf tentang itu tidak ada dalam karangan Cindy Adams. Artinya, disulap dalam edisi militer. Edisi revisI: teks sulapan itu tak ada lagi.
Menarik juga melihat perbedaan judul versi asli dan terjemahan. Judul aslinya sangat netral: Sukarno: an Autobiography as told to Cindy Adams. Judul terjemahan sangat patriotik: Sukarno: Penyambung Lidah Rakyat.
�Terjemahan karya Cindy Adams mengenai otobiografi Bung Karno ini telah mengalami cetak ulang berkali-kali sejak diterbitkan pertama pada tahun 1966. Tetapi di kemudian hari baru diketahui ternyata terdapat banyak kesalahan-kesalahan dalam terjemahan, bahkan ada juga selipan-selipan isi yang tidak ada pada naskah aslinya. Hal ini sempat menimbulkan kesalahpahaman pada beberapa tokoh nasional kita. Karena itu saya menyambut baik penerbitan edisi revisi ini. Semoga buku ini dapat menghilangkan kesalahpahaman tersebut di atas dan mampu memberi pengertian yang lebih baik mengenai Bung Karno.�
-Guntur Sukarno Putra-Ketua Dewan Pendiri Yayasan Bung Karno
[/spoiler] for Bocoran Isi:
Saat Masuk kuliah
�Aku berkeinginan untuk meneruskan universitas di Belanda karena biasanya seorang yang ingin sekolah teknik pergi ke negeri Belanda, tetapi ibuku melarang dengan alasan biaya yang cukup besar dan ingin aku tinggal disini diantara bangsaku sendiri�
�Dan begitulah aku mendaftar diri ke universitas di bandung, mungkin suara ibuku yang didengar, akan tetapi sesungguhnya tangan Tuhanlah yang menggerakkan hatiku�
Teman Kuliah dan Pergaulan
�Aku termasuk diantara 11 orang pribumi Indonesia yang bermuka hitam terapung-apung kian kemari dalam lautan kulit putih berambut merah, berjerawat dan bermata hijau seperti kucing �
�Biasanya anak Belanda menyorakkan kami dengan kata-kata �Hei kamu anak inlander (pribumi-red) bodoh mari sini�, Aku tidak tahu kekuatan apa yang ada padaku, aku hanya tahu, bahwa sekalipun aku tidak mengucapkan sepatah kata, kehadiranku saja sudah cukup untuk menutup mulut-mulut orang yang menghina lalu menghentikan perintah-perintahnya�
Kegiatan Perkuliahan
�Kami membanting tulang di sekolah. Pekerjaan rumah banyak sekali . Kuliah-kuliah yang diberikan enam hari dalam seminggu, semua kuliah dalam bahasa Belanda ditambah dengan ujian tertulis setiap triwulan selama sebulan penuh sungguh-sungguh rasanya seperti akan mematahkan tulang punggung karena bertekun�
�Aku sering tidak kuliah. Otakku sudah terlalu penuh dengan soal-soal politik, sehingga tidak mungkin memusatkan perhatian pada studi�
�Siapa yang belajar ? bukan Aku. Tidak pernah. Aku mempunyai ingatan seperti bayangan gambar dan terlalu sibuk memompakan soal politik kedalamku sehingga tidak sempat membuka buku sekolah�
Biaya Kuliah
� Aku kira bahkan kelaparanpun tidak dapat mencegah keluarga saya membiayai yang perlu bagi pendidikan anaknya. Sebagai mantri guru bapak membanting tulang seperti pekerja lainnya. Ibu duduk berjam-jam lamanya melukis kain batik sampai tengah malam hingga pelita dan pemandangan matanya menjadi samar. Supaya dapat mengumpulkan susah payah uang 300 rupiah untuk kuliah setahun. Kakak saya dan suaminya juga membantu setiap bulan�
Mata Kuliah
�Dewi dendamku adalah ilmu pasti. Aku tidak begiku kuat dalam ilmu pasti. Arsitek bagiku sangat menarik, akan tetapi kalkulasi bangunan dan komputasi (numerik bukan ?-red) jangan tanya. KLEINSTE VIERKANTEN atau geodesi semacam ilu mengukur tanah dan belajarnya dalam kaki persegi, dalam semua ini aku gagal�
Ujian
�Dalam ujian aku bermain curang, misal dalam menggambar konstruksi bangunan, aku kuat dalam pelajaran ini. Ketika dosen yang mengawas tidak memperhatikan, temanku berkata �Karno buatkan bagan untukku kau mau ?� Aku bertukar kertas dengan dia, dengan terburu-buru membuat gambar yang kedua dan menyerahkan kembali padanya. Kawanku juga membalas dalam pelajaran KLEINSTE VIERKANTEN. Professor membuat 3 pertanyaan dalam waktu 45 menit, kawan-kawanku menempatkan kertas sedemikian rupa dibangku sudut, sehingga aku dapat menyalin jawabannya. Tentu saja aku mencontoh mahasiswa yang lebih pandai dalam ilmu pasti. Cara ini bukan semata-mata curang, di Indonesia ini disebut kerjasama yang erat. GOTONG-ROYONG.
Nilai Ujian
�Ada Pameo di sekolahku di HBS (SMA-red) angka 10 buat Tuhan, 9 buat professor, 8 untuk anak yang luar biasa, 7 buat Belanda dan 6 untuk kami (Pribumi-red)�
�Aku pernah mendapat 3 karena professor melakukan taktik licik, ia mengadakan ujian lisan satu persatu hanya ada satu mahasiswa dan professor di kelas, karenanya aku jatuh�
Kurikulum
�Kurikulum kami disesuaikan dengan kebutuhan masa penjajahan Belanda. Yang dipelajari adalah teknik Kapitalis. Misal tentang irigasi, yang dipelajari bukan cara mengairi sawah yang terbaik tetapi yang diajarkan sistem pengairan tebu dan tembakau. Ini adalah irigasi kepentingan imperialisme dan kapitalisme bukan untuk memberi makan rakyat yang kelaparan tetapi membikin gendut pemilik perkebunan�
�Pelaran dalam membuat jalanan tidak menguntungkan rakyat. Jalan yang dibuat bukan menghubungkan antar pulau sehingga rakyat berpergian dengan mudah. Kami hanya merencanakan jalan tambahan sepanjang pantai dari pelabuhan ke pelabuhan sehingga pabrik dapat mengangkut secara maksimal�
�Rektor Sekolah Teknik Tinggi berkata didirikannya sekolah ini untuk memajukan politik Den Haag di Hindia suapaya dapat mengikuti kecepatan ekspansi dan eksploitasi, pemerintah saya perlu mendidik lebih banyak insinyur dan pengawas yang berpengalaman�
Mendapat Gelar Sarjana
�Dengan dua orang kawan bangsa Indonesia yang berhasil bersama-sama denganku pada tanggal 25 mei 1926 (umur Sukarno 24-red) aku mendapat gelar �INGENIEUR�. Ijazahku dalam jurusan TEKNIK SIPIL (menepis bahwa dia berasal dari arsitek-red ) menentukan bahwa aku adalah spesialis dalam pekerjaan JALAN RAYA DAN PENGAIRAN. Aku sekarang diberi hak dalam menulis namaku : Ir Raden Sukarno�
Penutup
�Ketika memberi gelar sarjana teknik kepadaku, Presiden Universitas (rektor-red) berkata �Ir Sukarno, ijazah ini dapat robek dan hancur menjadi abu suatu saat. Ia tidak kekal. Ingatlah, bahwa satu-satunya kekuatan yang bisa hidup terus dan kekal adalah karakter dari seseorang. Ia akan tetap hidup dalam hati rakyat, sekalipun sesudah mati�"
�Aku tak pernah melupakan kata-kata ini�
[spoiler=open this] for Penampakan Bukunya:
http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/253488_232108820139691_100000217245506_1160326_453 1488_n.jpg
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/254899_232110556806184_100000217245506_1160334_534 2038_n.jpg
Ask-Order-Request-Buy.
0821.3382.2284 (Yudi)
0899.4545.573 (Arief)
Link FB Kami Gan (http://www.facebook.com/photo.php?fbid=231700380180535&set=a.170511326299441.46645.100000217245506&type=1&ref=nf)
Informasi Lain
Pengiriman via POS INDONESIA/JNE (H+1 Setelah Transfer)
Rekening Bank Mandiri/BNI/Bank Muammalat
COD D.I Yogyakarta (free ongkir)
Diskon Khusus Order Banyak
Thread Jualan Ane Yang Lain
[quote]
Buku Max Havelaar (http://www.ceriwis.co.id/showthread.php?t=8825987)
Buku Karya Tan Malaka (http://www.ceriwis.co.id/showthread.php?t=5926719)
Buku The history of java (Cetakan Baru) (http://www.ceriwis.co.id/showthread.php?t=8913554)
Buku Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran (http://www.ceriwis.co.id/showthread.php?t=9215888)