brainbook
18th July 2012, 11:15 AM
Kondisi Barang : Baru
Harga :
Lokasi Seller : Sumatera Selatan
Description :
Misi mod, min, gan... mo bantuin temen jualin buku puisi karangan temen ane.. Kumpuluan puisi ini udah di cetak sekitar 500 buku, tapi blm bisa masuk mainstream (gramedia, gunung agung dll), temen ane coba jual secara "arus bawah", mari dibantu gan.. seniman-seniman Indonesia.
Jika puisi adalah suara hati yang paling jernih, Maka Nurhayat Arif Permana mengajak kita mendengarkan suara-suara itu. Ada detak hati risau buat Ibu yang terbaring sakit, ada kasih bagi sahabat sejati, ada sakit untuk negeri sendiri, ada harapan bagi musuh politik abadi, dan ada segumpal persoalan-persoalan besar yang digumamkan dengan lirik tapi menikam. Ia adalah penyair lembut tapi memendam kerasnya bata. Ia adalah penyair yang terus mencoba memahami bahwa setiap manusia memiliki perannya sendiri dari manusia itulah maka puisi-puisinya dilahirkan untuk kita baca.
"Hanna Franisca, Penyair dan Prosais"
Penyair Musi. Itulah penyematan-mungkin patut-bagi Nurhaya Arif Permana ini. Puisi-puisinya dalam kumpulan mengalir bagai arus musi, menjelaskan berbagai soal yang terjadi atau sudah menjadi masa lalu (kenangan). Puisinya memasuki ranah paling dalam: perkampungan (dusun), tanpa sungkan mengkritik ataupun memuji. Begitu sejatinya penyair, terbebas dari segala sekat bernama sungkan, pamali, maupun ihwal lainnya..
"Isbedy Stiawan ZS. Penyair asal Lampung"
[/spoiler] for Buku:
http://upload.kapanlagi.com/c.php?f=201110251308204_img00157_20111025_1250_4ea 6525460228.jpeg
[spoiler=open this] for Buku:
http://upload.kapanlagi.com/c.php?f=201110251315334_img00158_20111025_1250_4ea 65405e8226.jpeg
Harga :
Lokasi Seller : Sumatera Selatan
Description :
Misi mod, min, gan... mo bantuin temen jualin buku puisi karangan temen ane.. Kumpuluan puisi ini udah di cetak sekitar 500 buku, tapi blm bisa masuk mainstream (gramedia, gunung agung dll), temen ane coba jual secara "arus bawah", mari dibantu gan.. seniman-seniman Indonesia.
Jika puisi adalah suara hati yang paling jernih, Maka Nurhayat Arif Permana mengajak kita mendengarkan suara-suara itu. Ada detak hati risau buat Ibu yang terbaring sakit, ada kasih bagi sahabat sejati, ada sakit untuk negeri sendiri, ada harapan bagi musuh politik abadi, dan ada segumpal persoalan-persoalan besar yang digumamkan dengan lirik tapi menikam. Ia adalah penyair lembut tapi memendam kerasnya bata. Ia adalah penyair yang terus mencoba memahami bahwa setiap manusia memiliki perannya sendiri dari manusia itulah maka puisi-puisinya dilahirkan untuk kita baca.
"Hanna Franisca, Penyair dan Prosais"
Penyair Musi. Itulah penyematan-mungkin patut-bagi Nurhaya Arif Permana ini. Puisi-puisinya dalam kumpulan mengalir bagai arus musi, menjelaskan berbagai soal yang terjadi atau sudah menjadi masa lalu (kenangan). Puisinya memasuki ranah paling dalam: perkampungan (dusun), tanpa sungkan mengkritik ataupun memuji. Begitu sejatinya penyair, terbebas dari segala sekat bernama sungkan, pamali, maupun ihwal lainnya..
"Isbedy Stiawan ZS. Penyair asal Lampung"
[/spoiler] for Buku:
http://upload.kapanlagi.com/c.php?f=201110251308204_img00157_20111025_1250_4ea 6525460228.jpeg
[spoiler=open this] for Buku:
http://upload.kapanlagi.com/c.php?f=201110251315334_img00158_20111025_1250_4ea 65405e8226.jpeg