dionless
26th June 2012, 06:22 AM
VIVAnews - Penjagaan terhadap badak Sumatera yang baru saja melahirkan, Ratu, dan anaknya, Andatu, di Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Lampung dilakukan sangat ketat. Hal ini demi menjaga keduanya selalu dalam kondisi yang stabil dan tidak terganggu manusia.
�Kondisinya masih sangat baik, penjagaan ketat selama 24 jam penuh dilakukan setiap hari. Para dokter yang menjaga secara bergantian itu memantau setiap aktivitas keduanya, baik secara langsung maupun dengan pengawasan dari kamera CCTV,� ungkap dr. Dedi Chandra, salah satu dokter yang menjaga badak tersebut kepada Vivanews.
*
Beberapa jurnalis yang berkesempatan melihat secara langsung kondisi* kedua badak Sumatera pada Senin sore juga diawasi secara ketat. Termasuk diberikan pengarahan agar tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat badak takut, karena masih sangat sensitif.
*
Melihat aktifitas sang induk dan bayinya tidak bisa beramai-ramai. Satu rombongan maksimal lima orang. Bahkan, sebelum masuk kandang, pengunjung harus membersihkan alas kakinya dengan air yang sudah dicampur dengan desinfektan. Hal ini guna menghindari virus yang masuk ke kandang juga hewan berpenyakit, semisal kutu babi.
*
Sukatmoko, Humas TNWK yang juga ikut dalam rombongan mengatakan, pengawasan total yang dilakukan ini karena kondisi Ratu masih sangat sensitif. Ini juga merupakan penantian panjang selama 120 tahun kelahiran Badak dalam penangkaran. Ia juga mengungkap kalau nama bayi badak diberikan oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan.
�Menteri Kehutanan tadi pagi sudah konferensi pers di Jakarta, ia memberi nama bayi tersebut dengan Andatu,� katanya usai keluar dari hutan kawasan taman nasional Way Kambas.
� VIVAnews
http://www.ceriwiss.com/images/mobile.png
�Kondisinya masih sangat baik, penjagaan ketat selama 24 jam penuh dilakukan setiap hari. Para dokter yang menjaga secara bergantian itu memantau setiap aktivitas keduanya, baik secara langsung maupun dengan pengawasan dari kamera CCTV,� ungkap dr. Dedi Chandra, salah satu dokter yang menjaga badak tersebut kepada Vivanews.
*
Beberapa jurnalis yang berkesempatan melihat secara langsung kondisi* kedua badak Sumatera pada Senin sore juga diawasi secara ketat. Termasuk diberikan pengarahan agar tidak melakukan hal-hal yang bisa membuat badak takut, karena masih sangat sensitif.
*
Melihat aktifitas sang induk dan bayinya tidak bisa beramai-ramai. Satu rombongan maksimal lima orang. Bahkan, sebelum masuk kandang, pengunjung harus membersihkan alas kakinya dengan air yang sudah dicampur dengan desinfektan. Hal ini guna menghindari virus yang masuk ke kandang juga hewan berpenyakit, semisal kutu babi.
*
Sukatmoko, Humas TNWK yang juga ikut dalam rombongan mengatakan, pengawasan total yang dilakukan ini karena kondisi Ratu masih sangat sensitif. Ini juga merupakan penantian panjang selama 120 tahun kelahiran Badak dalam penangkaran. Ia juga mengungkap kalau nama bayi badak diberikan oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan.
�Menteri Kehutanan tadi pagi sudah konferensi pers di Jakarta, ia memberi nama bayi tersebut dengan Andatu,� katanya usai keluar dari hutan kawasan taman nasional Way Kambas.
� VIVAnews
http://www.ceriwiss.com/images/mobile.png