antituhan
11th January 2011, 05:58 AM
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan 16 direktif dan instruksi kepada jajaran pemerintahannya. Arahan yang terbagi atas enam secara umum dan sepuluh secara khusus itu disampaikan presiden saat menutup Rapat Kerja Pemerintah awal tahun yang digelar di Jakarta Convention Center, Senin (10/1).
"Jika arahan enam dan sepuluh tadi dijalankan, maka tahun 2011 ini akan lebih baik dari tahun 2010, dan pembangunan kita lima tahun mendatang akan berhasil," tutur SBY. Enam direktif tersebut di antaranya melaksanakan program kerja pemerintah, baik sesuai dengan rencana kerja pemerintah (RKP) 2011 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011.
Selain itu, SBY meminta jajarannya menjaga dan meningkatkan capaian pembangunan di tahun 2010. Mulai 2011 ini, presiden meminta lebih dikembangkan potensi yang dimiliki. "Saya menilai potensi yang kita miliki belum penuh digunakan dan dikembangkan. Dalam bahasa asing, kita belum tap the true potentials," kata SBY.
Sementara direktif yang khusus, SBY menyoroti pada langkah untuk mengatasi harga kenaikan pangan dan energi dunia, pembangunan infrastruktur dan listrik, dan menciptakan iklim investasi yang benar-benar baik. SBY juga masih memberikan perhatian pada pemberantasan korupsi. "Pastikan penyimpangan dan korupsi terus berkurang," tegasnya.
SBY meminta pencegahan penggunaan anggaran negara untuk kepentingan politik perseorangan. Korupsi dan kolusi di sektor pajak juga disinggungnya. "Saya khawatir ada gurita di situ," katanya. "Lakukan reformasi di Ditjen Pajak. Reformasi di semua lembaga penegak hukum perlu dilakukan."
Raker yang digelar satu hari kemarin itu diikuti oleh seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, kepala/ pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian, Gubernur, Ketua DPRD, dan bupati/walikota se-Indonesia. Selain itu, pimpinan BUMN dan pelaku dunia usaha juga mengikuti raker.
Dalam sambutannya di awal raker, SBY sempat mengungkapkan sepuluh capaian di tahun 2010 dan tantangan di 2011. Selanjutnya raker dipimpin oleh Wapres Boediono yang diisi dengan arahan dari tiga menteri koordinator, yakni Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menko Kesra Agung Laksono. Namun paparan tiga Menko tersebut berlangsung tanpa ada dialog interaktif dengan peserta raker.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida mengatakan, rapat kerja tersebut bisa berjalan tanpa hasil tanpa tindak lanjut yang kongrit. Dia menilai, di tingkat daerah masih banyak terjadi penyimpangan. "Optimisme itu bagian dari retorika karena kenyataannya di lapangan tidak terealisasi," kata La Ode di sela rapat kerja tersebut.
Menurutnya, RKP akan efektif jika ada aksi tersebut juga disertai dengan pengawasan. "Operasionalnya harus dipandu langsung para menteri. Banyak penyimpangan karena tidak dikontrol pemerintah pusat," katanya. (fal)
SUMBER..!! (http://www.jpnn.com/read/2011/01/11/81614/Awal-Tahun,-SBY-Sampaikan-16-Direktif-dan-Instruksi-)
"Jika arahan enam dan sepuluh tadi dijalankan, maka tahun 2011 ini akan lebih baik dari tahun 2010, dan pembangunan kita lima tahun mendatang akan berhasil," tutur SBY. Enam direktif tersebut di antaranya melaksanakan program kerja pemerintah, baik sesuai dengan rencana kerja pemerintah (RKP) 2011 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011.
Selain itu, SBY meminta jajarannya menjaga dan meningkatkan capaian pembangunan di tahun 2010. Mulai 2011 ini, presiden meminta lebih dikembangkan potensi yang dimiliki. "Saya menilai potensi yang kita miliki belum penuh digunakan dan dikembangkan. Dalam bahasa asing, kita belum tap the true potentials," kata SBY.
Sementara direktif yang khusus, SBY menyoroti pada langkah untuk mengatasi harga kenaikan pangan dan energi dunia, pembangunan infrastruktur dan listrik, dan menciptakan iklim investasi yang benar-benar baik. SBY juga masih memberikan perhatian pada pemberantasan korupsi. "Pastikan penyimpangan dan korupsi terus berkurang," tegasnya.
SBY meminta pencegahan penggunaan anggaran negara untuk kepentingan politik perseorangan. Korupsi dan kolusi di sektor pajak juga disinggungnya. "Saya khawatir ada gurita di situ," katanya. "Lakukan reformasi di Ditjen Pajak. Reformasi di semua lembaga penegak hukum perlu dilakukan."
Raker yang digelar satu hari kemarin itu diikuti oleh seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, kepala/ pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian, Gubernur, Ketua DPRD, dan bupati/walikota se-Indonesia. Selain itu, pimpinan BUMN dan pelaku dunia usaha juga mengikuti raker.
Dalam sambutannya di awal raker, SBY sempat mengungkapkan sepuluh capaian di tahun 2010 dan tantangan di 2011. Selanjutnya raker dipimpin oleh Wapres Boediono yang diisi dengan arahan dari tiga menteri koordinator, yakni Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menko Kesra Agung Laksono. Namun paparan tiga Menko tersebut berlangsung tanpa ada dialog interaktif dengan peserta raker.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida mengatakan, rapat kerja tersebut bisa berjalan tanpa hasil tanpa tindak lanjut yang kongrit. Dia menilai, di tingkat daerah masih banyak terjadi penyimpangan. "Optimisme itu bagian dari retorika karena kenyataannya di lapangan tidak terealisasi," kata La Ode di sela rapat kerja tersebut.
Menurutnya, RKP akan efektif jika ada aksi tersebut juga disertai dengan pengawasan. "Operasionalnya harus dipandu langsung para menteri. Banyak penyimpangan karena tidak dikontrol pemerintah pusat," katanya. (fal)
SUMBER..!! (http://www.jpnn.com/read/2011/01/11/81614/Awal-Tahun,-SBY-Sampaikan-16-Direktif-dan-Instruksi-)