dionless
25th June 2012, 06:47 AM
VIVAnews - Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Hendi Prio Santoso, perlu meluruskan informasi yang beredar di masyarakat tentang kenaikan harga gas industri. Menurut dia, itu bukan kenaikan, tapi penyesuaian.
"Penyesuaian harga ini disampaikan akhir April atau awal Mei dengan efektif pada 15 Mei 2012," kata Hendi Prio Santoso, dalam diskusi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu 24 Juni 2012.
Menurut dia, sosialisasi dari PGN kepada asosiasi pelanggan sudah dilakukan sejak lama sebelum pengumuman itu dilakukan. Dia mengaku sudah melakukan secara intensif sejak adanya kepastian akan ada penyesuaian di hulu dari BPH Migas.
"Dari awal Juli tahun lalu. Kami kaget harga gas industri akan di-review, karena kontrak kami jangka panjang. Karena harganya fixed, sehingga ketika ada permintaan itu kami surprise," ujar dia.
Hendi mengaku, realisasi kontrak selama ini tidak memuaskan PGN. Sebab, penyaluran realisasi di bawah kontrak 30 persen dari harga.
"Permintaan teman-teman di hulu kami sambut hati-hati, tapi terus bergulir. Mereka bilang dengan penyesuaian harga di hulu akan menambah produksi, sehingga penambahan trade off di hulu. Sampai sekarang diskusi masih berlangsung," ujarnya.
Hendi menuturkan, PGN telah menyampaikan kepada pemerintah terkait rencana penyesuaian harga itu. Namun, pemerintah memang perlu pendapatan tambahan akibat batalnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Ada sinyal positif bahwa produksi akan ditambah," kata dia.
PGN telah mendapat masukan-masukan dari pelanggan, di antaranya masalah kurangnya pasokan. Para pelanggan membutuhkan tambahan pasokan, terutama terkait ketersediaan dan kestabilan pasokan gas. "Tambahan alokasi, kestabilan dan alokasi yang sama dengan sektor lain," kata dia.
Akibat dijanjikan akan mendapat tambahan pasokan dari hulu, PGN menyetujui penyesuaian harga itu pada April 2012. "Kesepakatan ini sifatnya sudah final," tegasnya.
Penyesuaian harga ini merupakan misi dari pemerintah untuk mendapatkan dana guna menutupi kekurangan subsidi BBM. Hendi juga membantah bahwa PGN mencuri start kenaikan harga gas itu. "Kami terkena bayar di hulu mulai 1 April. Padahal, kami pada 15 Mei itu baru efektif baru. Jadi kami subsidi sejak April," kata dia. (art)
� VIVAnews
http://www.ceriwiss.com/images/mobile.png
"Penyesuaian harga ini disampaikan akhir April atau awal Mei dengan efektif pada 15 Mei 2012," kata Hendi Prio Santoso, dalam diskusi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu 24 Juni 2012.
Menurut dia, sosialisasi dari PGN kepada asosiasi pelanggan sudah dilakukan sejak lama sebelum pengumuman itu dilakukan. Dia mengaku sudah melakukan secara intensif sejak adanya kepastian akan ada penyesuaian di hulu dari BPH Migas.
"Dari awal Juli tahun lalu. Kami kaget harga gas industri akan di-review, karena kontrak kami jangka panjang. Karena harganya fixed, sehingga ketika ada permintaan itu kami surprise," ujar dia.
Hendi mengaku, realisasi kontrak selama ini tidak memuaskan PGN. Sebab, penyaluran realisasi di bawah kontrak 30 persen dari harga.
"Permintaan teman-teman di hulu kami sambut hati-hati, tapi terus bergulir. Mereka bilang dengan penyesuaian harga di hulu akan menambah produksi, sehingga penambahan trade off di hulu. Sampai sekarang diskusi masih berlangsung," ujarnya.
Hendi menuturkan, PGN telah menyampaikan kepada pemerintah terkait rencana penyesuaian harga itu. Namun, pemerintah memang perlu pendapatan tambahan akibat batalnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Ada sinyal positif bahwa produksi akan ditambah," kata dia.
PGN telah mendapat masukan-masukan dari pelanggan, di antaranya masalah kurangnya pasokan. Para pelanggan membutuhkan tambahan pasokan, terutama terkait ketersediaan dan kestabilan pasokan gas. "Tambahan alokasi, kestabilan dan alokasi yang sama dengan sektor lain," kata dia.
Akibat dijanjikan akan mendapat tambahan pasokan dari hulu, PGN menyetujui penyesuaian harga itu pada April 2012. "Kesepakatan ini sifatnya sudah final," tegasnya.
Penyesuaian harga ini merupakan misi dari pemerintah untuk mendapatkan dana guna menutupi kekurangan subsidi BBM. Hendi juga membantah bahwa PGN mencuri start kenaikan harga gas itu. "Kami terkena bayar di hulu mulai 1 April. Padahal, kami pada 15 Mei itu baru efektif baru. Jadi kami subsidi sejak April," kata dia. (art)
� VIVAnews
http://www.ceriwiss.com/images/mobile.png