dionless
24th June 2012, 08:53 PM
Alasan Suriah, jet F4 Phantom itu masuk ke wilayah negaranya.
VIVAnews*- Setelah dikecam akibat pembantaian ratusan warga sipil, Suriah bakal kembali memicu kemarahan dunia internasional dengan menembak jatuh jet tempur milik Turki yang terbang di atas Laut Mediterania, Jumat 22 Juni 2012 kemarin.
Alasan Suriah, jet F4 Phantom itu masuk ke wilayah negaranya. "Pertahanan udara kami dihadapkan pada target yang nyelonong masuk perairan yang menjadi teritori kami Jumat petang, dan kami terpaksa menembaknya. Ternyata, obyek tersebut adalah pesawat tempur Turki," demikian pernyataan militer Suriah, seperti dimuat Daily Mail.
Pesawat tersebut ditembak jatuh di atas wilayah laut di sebelah tenggara Provinsi Hatay, Turki, yang berbatasan dengan Suriah.
Sementara itu, Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan mengatakan belum ada konfirmasi soal nasib dua penerbang yang ada dalam pesawat tersebut. Erdogan mengkonfirmasi pesawat tersebut jatuh sekitar 13 kilometer dari Kota Latakia, Suriah. Bangkai jet tempur itu tercebur di Laut Mediterania. "Empat kapal perang Turki dan beberapa milik Suriah bekerja sama melakukan pencarian," kata dia.
Selain segera meluncurkan operasi pencarian, pemerintah Turki langsung menggelar rapat mendadak membahas insiden ini.
Media Turki telah melaporkan sebelumnya bahwa Suriah telah meminta maaf atas kejadian tersebut, tetapi Erdogan tidak menyinggung sama sekali tentang adanya permintaan maaf itu.
Jet nahas itu diketahui lepas landas dari Pangkalan Udara Erhac, di selatan Provinsi Malatya. Hanya sesaat setelah terbang, pesawat itu langsung hilang kontak.
Insiden ini dikhawatirkan memperburuk hubungan dua negara, yang tak lagi baik paska gerakan menuntut mundur Presiden Bashar al-Assad yang telah berlangsung selama 16 bulan.
Tuki, bersama sejumlah negara termasuk Amerika Serikat mendesak Bashar Assad mundur, menyusul aksi brutal militer Suriah yang menewaskan warga sipil. Turki juga telah mendirikan kamp-kamp pengungsi di perbatasan untuk menampung lebih dari 32 ribu warga Suriah yang melarikan diri.
Seperti dimuat Reuters, Sabtu 23 Juni 2012, Pemerintah Ankara mengatakan akan menanggapi insiden ini secara tegas. "Turki akan menyampaikan sikap setelah menemukan titik terang dalam insiden ini dan dengan tegas mengambil langkah yang akan diambil," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan paska pertemuan darurat selama dua jam yang dihadiri perdana menteri, pejabat sipil, pejabat pertahanan, kepala intelijen, dan komandan angkatan udara Turki. (kd)
� VIVAnews
http://www.ceriwiss.com/images/mobile.png
VIVAnews*- Setelah dikecam akibat pembantaian ratusan warga sipil, Suriah bakal kembali memicu kemarahan dunia internasional dengan menembak jatuh jet tempur milik Turki yang terbang di atas Laut Mediterania, Jumat 22 Juni 2012 kemarin.
Alasan Suriah, jet F4 Phantom itu masuk ke wilayah negaranya. "Pertahanan udara kami dihadapkan pada target yang nyelonong masuk perairan yang menjadi teritori kami Jumat petang, dan kami terpaksa menembaknya. Ternyata, obyek tersebut adalah pesawat tempur Turki," demikian pernyataan militer Suriah, seperti dimuat Daily Mail.
Pesawat tersebut ditembak jatuh di atas wilayah laut di sebelah tenggara Provinsi Hatay, Turki, yang berbatasan dengan Suriah.
Sementara itu, Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan mengatakan belum ada konfirmasi soal nasib dua penerbang yang ada dalam pesawat tersebut. Erdogan mengkonfirmasi pesawat tersebut jatuh sekitar 13 kilometer dari Kota Latakia, Suriah. Bangkai jet tempur itu tercebur di Laut Mediterania. "Empat kapal perang Turki dan beberapa milik Suriah bekerja sama melakukan pencarian," kata dia.
Selain segera meluncurkan operasi pencarian, pemerintah Turki langsung menggelar rapat mendadak membahas insiden ini.
Media Turki telah melaporkan sebelumnya bahwa Suriah telah meminta maaf atas kejadian tersebut, tetapi Erdogan tidak menyinggung sama sekali tentang adanya permintaan maaf itu.
Jet nahas itu diketahui lepas landas dari Pangkalan Udara Erhac, di selatan Provinsi Malatya. Hanya sesaat setelah terbang, pesawat itu langsung hilang kontak.
Insiden ini dikhawatirkan memperburuk hubungan dua negara, yang tak lagi baik paska gerakan menuntut mundur Presiden Bashar al-Assad yang telah berlangsung selama 16 bulan.
Tuki, bersama sejumlah negara termasuk Amerika Serikat mendesak Bashar Assad mundur, menyusul aksi brutal militer Suriah yang menewaskan warga sipil. Turki juga telah mendirikan kamp-kamp pengungsi di perbatasan untuk menampung lebih dari 32 ribu warga Suriah yang melarikan diri.
Seperti dimuat Reuters, Sabtu 23 Juni 2012, Pemerintah Ankara mengatakan akan menanggapi insiden ini secara tegas. "Turki akan menyampaikan sikap setelah menemukan titik terang dalam insiden ini dan dengan tegas mengambil langkah yang akan diambil," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan paska pertemuan darurat selama dua jam yang dihadiri perdana menteri, pejabat sipil, pejabat pertahanan, kepala intelijen, dan komandan angkatan udara Turki. (kd)
� VIVAnews
http://www.ceriwiss.com/images/mobile.png