theghel
9th January 2011, 12:59 AM
http://i53.tinypic.com/2zodwds.jpg
JAKARTA--MICOM: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan membantah bahwa cabai akan dihilangkannya dari perhitungan inflasi. Namun BPS saat ini memang sedang melakukan survei tentang bobot cabai yang digunakan sebagai perhitungan inflasi.
"Enggak (dihapus). Mungkin bobotnya dikurangi karena suplainya enggak ada, masa bobotnya cuma segitu.," kata Rusman di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurutnya, adanya isu bahwa cabai dikeluarkan dari perhitungan inflasi dinilainya sebagai kepanikan akibat harga cabai menjadi pemberitaan.
"Selama ini juga begitu (cabai tetap masuk), cuma karena harga cabai menjadi news itu seolah-olah bagaimana. Padahal dalam perhitungan selalu kalau harga tinggi, sudah pasti perhitungan komoditas apapun selalu kan volumenya berkurang," tambahnya.
Menurutnya, menghilangkan harga cabai hanya berpotensi menimbulkan komoditas lain yang naik. "Kalau cabai dihilangkan nanti giliran bawang merah naik itu gimana? Nanti dihilangkan juga?" tanyanya.
Dirinya mengakui memang sudah ada pengurangan pemakaian cabai untuk kalangan rumah tangga (RT). Untuk itu BPS akan melakukan survei lagi, berapa volume acuan yang digunakan sebagai perhitungan inflasi terhadap cabai.
"Jadi tujuan penyesuain bobot ini adalah untuk megambarkan representasi suatu komoditas terhadap perhitungan inflasi. Kalau bobotnya tetap saja segitu, padahal yang dibeli tidak seperti itu, maka perhitungan inflasinya bisa salah," katanya.
sumber thread (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/09/194090/4/2/BPS-Cabai-tidak-Dikeluarkan-dari-Perhitungan-Inflasi)
JAKARTA--MICOM: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan membantah bahwa cabai akan dihilangkannya dari perhitungan inflasi. Namun BPS saat ini memang sedang melakukan survei tentang bobot cabai yang digunakan sebagai perhitungan inflasi.
"Enggak (dihapus). Mungkin bobotnya dikurangi karena suplainya enggak ada, masa bobotnya cuma segitu.," kata Rusman di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurutnya, adanya isu bahwa cabai dikeluarkan dari perhitungan inflasi dinilainya sebagai kepanikan akibat harga cabai menjadi pemberitaan.
"Selama ini juga begitu (cabai tetap masuk), cuma karena harga cabai menjadi news itu seolah-olah bagaimana. Padahal dalam perhitungan selalu kalau harga tinggi, sudah pasti perhitungan komoditas apapun selalu kan volumenya berkurang," tambahnya.
Menurutnya, menghilangkan harga cabai hanya berpotensi menimbulkan komoditas lain yang naik. "Kalau cabai dihilangkan nanti giliran bawang merah naik itu gimana? Nanti dihilangkan juga?" tanyanya.
Dirinya mengakui memang sudah ada pengurangan pemakaian cabai untuk kalangan rumah tangga (RT). Untuk itu BPS akan melakukan survei lagi, berapa volume acuan yang digunakan sebagai perhitungan inflasi terhadap cabai.
"Jadi tujuan penyesuain bobot ini adalah untuk megambarkan representasi suatu komoditas terhadap perhitungan inflasi. Kalau bobotnya tetap saja segitu, padahal yang dibeli tidak seperti itu, maka perhitungan inflasinya bisa salah," katanya.
sumber thread (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/09/194090/4/2/BPS-Cabai-tidak-Dikeluarkan-dari-Perhitungan-Inflasi)