515
28th April 2010, 03:27 PM
http://u.ceriwis.us/img/87823ttbdcerzv4.jpg
Beredarnya buku berjudul Tsunami Membuktikan Abuya Putra Bani Tamim (Satria Piningit) yang ditulis Hatijah Aam dinilai sangat meresahkan masyarakat di Kota Bandung.
Menyikapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat secara tegas menilai bahwa buku tersebut sangat tidak masuk akal menyesatkan.
�Itu jelas tak mendasar dan bisa disebut sangat menyesatkan,� ujar Sekretaris MUI Jawa Barat Rafani Akhyar, Selasa (27/4/2010).
Menurutnya, tak akan ada orang yang bisa mendatangkan gelombang tsunami atau diminta Allah mebuat tsunami. Sebab, kata dia, segala jenis bencana yang terjadi hanyalah kedendak Allah SWT.
�Kalau memang seperti itu, berarti Abuya menganggap dirinya satu tingkat di bawah Allah, dan itu sangat menyesatkan,� tandasnya.
Kendati demikian, hingga kini pihaknya belum mengeluarkan fatwa secara tegas menyikapi buku setebal 83 halaman tersebut. Pasalnya, kata dia, buku tersebut baru akan dikaji oleh para ulama. Namun, belum tahu kapan MUI akan secara tegas menyikapi persoalan ini.
�Soal faham dari Abuya nanti akan dibahas. Kalau perlu kita juga akan merekomendasikan agar buku Abuya ditarik dari peredaran,� demikian pungkas Rafani.
Sebagaimana diketahui, dalam buku tersebut Abuya mengklaim jika bencana tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 silam adalah ulahnya. Dia juga mengaku, terdapat beberapa orang yang selamat dari tsunami setelah berteriak menyebut namanya.
sumber : okez
sebagai informasi buat temen� ceriwis agar lebih berhati� dengan paham yang seperti ini :senyum2:
Beredarnya buku berjudul Tsunami Membuktikan Abuya Putra Bani Tamim (Satria Piningit) yang ditulis Hatijah Aam dinilai sangat meresahkan masyarakat di Kota Bandung.
Menyikapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat secara tegas menilai bahwa buku tersebut sangat tidak masuk akal menyesatkan.
�Itu jelas tak mendasar dan bisa disebut sangat menyesatkan,� ujar Sekretaris MUI Jawa Barat Rafani Akhyar, Selasa (27/4/2010).
Menurutnya, tak akan ada orang yang bisa mendatangkan gelombang tsunami atau diminta Allah mebuat tsunami. Sebab, kata dia, segala jenis bencana yang terjadi hanyalah kedendak Allah SWT.
�Kalau memang seperti itu, berarti Abuya menganggap dirinya satu tingkat di bawah Allah, dan itu sangat menyesatkan,� tandasnya.
Kendati demikian, hingga kini pihaknya belum mengeluarkan fatwa secara tegas menyikapi buku setebal 83 halaman tersebut. Pasalnya, kata dia, buku tersebut baru akan dikaji oleh para ulama. Namun, belum tahu kapan MUI akan secara tegas menyikapi persoalan ini.
�Soal faham dari Abuya nanti akan dibahas. Kalau perlu kita juga akan merekomendasikan agar buku Abuya ditarik dari peredaran,� demikian pungkas Rafani.
Sebagaimana diketahui, dalam buku tersebut Abuya mengklaim jika bencana tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 silam adalah ulahnya. Dia juga mengaku, terdapat beberapa orang yang selamat dari tsunami setelah berteriak menyebut namanya.
sumber : okez
sebagai informasi buat temen� ceriwis agar lebih berhati� dengan paham yang seperti ini :senyum2: