Log in

View Full Version : [Update] .:: Kumpulan Motivasi ::.


laduri
27th April 2010, 09:15 PM
AMATILAH DIRI ANDA DAN BERTANGGUNGJAWABLAH

Keberhasilan yang diraih, atau kegagalan yang menimpa dapat ditelusuri jauh ke dalam diri anda. Karena andalah yang menjalani semua ini. Bukan orang lain. Hanya saja, terlalu banyak orang tak mau memikul tanggung jawab itu.
Bagi mereka mempertanggungjawabkannya adalah beban. Padahal, tak seorang pemimpin pun tak merasakan kebebasan setelah berani mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Dan, tanggung jawab tertinggi untuk mencapai kebebasan murni adalah bertanggung jawab atas diri sendiri.

Seorang bijak pernah menulis demikian: "Amatilah pikiranmu, karena akan menjadi ucapanmu. / Amatilah ucapanmu, karena akan menjadi tindakanmu. / Amatilah tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu. / Amatilah kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu. / Amatilah karaktermu, karena akan menjadi nasibmu."
Di atas semua itu, amatilah diri anda. Hanya mereka yang mengenal dirinyalah yang akan mencapai ketenangan diri yang sesungguhnya.

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:16 PM
BERUSAHALAH SEBAIK MUNGKIN, SETELAH ITU LEPASKAN

Lakukan segala sesuatunya dengan upaya terbaik anda. Yaitu, dengan sekuat tenaga, kecerdasan tinggi, dan sepenuh hati. Anda pun akan mampu menahan beban yang berat, memecahkan persoalan yang rumit dan menikmati kehidupan kerja anda. Namun, setelah itu pandanglah hasil kerja anda dari kejauhan.
Akuilah bahwa anda tak mungkin mengetahui semua hal. Oleh karenanya, anda tak memiliki kekuasaan untuk memastikan bahwa semua upaya anda akan berhasil. Tugas anda adalah berusaha sebaik mungkin. Itu saja.

Harapan terkadang menjadi beban. Itu bila anda beranggapan bahwa semua harapan yang setinggi langit itu harus terwujud. Anda tak berhak mengucapkan kata "harus". Sungguh berbeda antara menaruh harapan dengan memaksakan kehendak. Anda boleh berkemauan. Untuk itu anda harus berupaya. Namun, anda tak memiliki hak untuk memutuskan apakah kenyataan akan sesuai dengan harapan. Sekali lagi, berusahalah sebaik mungkin.

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:16 PM
HANYA PEMIMPIN SEJATI BERTINDAK BAK PEMIMPIN SEJATI

Tak ada pemimpin yang tiba-tiba turun dari langit. Mereka semua harus melalui perjalanan hidup yang panjang dan berat. Mungkin anda tak bisa
melihat betapa deras keringat mereka bercucuran, atau betapa tegang otot mereka meregang. Karena mereka mampu mengubah semua itu menjadi kekuatan yang gilang gemilang. Anda tak perlu harus menjadi seorang pemimpin. Bukan anda yang memutuskannya. Namun, anda dapat bersikap, bertarung dan berjuang sebagaimana pemimpin sejati lakukan. Dan, memang itulah yang senantiasa mereka lakukan.

Singa yang tak pernah merasakan perihnya luka cakar dan patah kuku bukanlah raja rimba terhebat. Elang yang tak pernah menerjang topan badai dan menembus awan gelap bukanlah kaisar langit terkuat. Kayu terbaik didapat dari pohon yang tumbuh dalam tempaan hujan lebat dan panas terik. Pemimpin sejati ditemukan dalam situasi sulit dan kritis. Pertempuran hanya diperuntukkan bagi mereka yang berani. Pecundang yang lari dan bersembunyi tak pantas merayakan kemenangan.

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:20 PM
TAHANLAH AMARAH ANDA

Mungkin anda beranggapan, marah itu perlu untuk melepaskan sumbat emosi. Atau, agar orang lain tahu apa yang tidak anda sukai. Atau, agar dada anda terasa lebih ringan. Sesungguhnya, nasehat para bijak itu sederhana; jangan sia-siakan energi anda dengan mengumbar kemarahan. Marah tak pernah memperkokoh diri anda. Marah justru melemahkan sendi dan tulang anda. Kesabaranlah yang memperkuat kepribadian anda. Kesabaran tak mengenal batas, karena itu bersabar adalah kekuatan.

Ada tiga alasan mengapa anda tak perlu marah. Pertama, marah membutakan pandangan. Anda tak bisa berpikir jernih dalam kemarahan. Kedua, marah mengundang musuh. Kerja sama dibangun di atas semangat bantu-membantu. Bukan, paksa-memaksa. Apalagi disertai kemarahan. Ketiga, marah berarti kelemahan. Anda kalah saat marah. Orang yang membuat anda marah, mengalahkan anda.

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:21 PM
CIPTAKAN HUBUNGAN DENGAN ORANG-ORANG

Ketrampilan tehnis dan pengetahuan tentang pekerjaan belumlah cukup. Anda perlu mengenal orang-orang yang terlibat di dalamnya. Cepat atau lambat, anda akan membutuhkan bantuan mereka. Karena itu, jalinlah hubungan dengan orang-orang lain. Menciptakan hubungan bukan hanya dengan mengingat wajah, atau mengumpulkan kartu nama mereka. Anda harus menumbuhkan ikatan batin.
Anda harus hadir di sana memberikan sesuatu dari anda. Dan, sesuatu itu adalah bantuan anda; dukungan anda. Prinsip hubungan itu sangat sederhana: hubungan itu selalu imbal balik; saling memberi dan menerima; dan tolong menolong.

Atau, anda bisa menjadi matahari, yang tak membutuhkan apa-apa dari orang lain. Tak henti memancarkan sinarnya demi keberlangsungan kehidupan. Matahari tak melakukan transaksi. Namun, untuk itu anda harus berada jauh tinggi, melepaskan diri dari kepentingan sendiri, membebaskan diri dari perbedaan-perbedaan, dan yang terpenting mengisi diri penuh dengan cinta kasih. Bila demikian, maka pantaslah bila bumi yang mengitari matahari.

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:24 PM
TIDAK PERNAH BERHENTI BELAJAR

Hidup ini adalah sekolah yang tak pernah usai. Jadi, jangan pernah berhenti belajar. Anda mungkin tak tahu apa yang akan terjadi esok. Itu berarti esok adalah waktu anda untuk mempelajari hal-hal baru. Dan sesungguhnya setiap saat selalu baru. Selalu ada hal baru untuk diserap dan diketahui. Anda bisa memutuskan untuk kembali ke bangku sekolah untuk mendapatkan gelar. Atau, mengikuti kursus-kursus singkat. Atau sekedar bertanya,dan membaca buku. Yang terpenting, bukalah diri anda. Jangan biarkan kepekaan anda lenyap. Anda tak pernah tua untuk menjadi baru.

Sepanjang jaman, burung Manyar membentuk sarangnya dengan arsitektur yang itu-itu saja. Sedangkan manusia mampu mendirikan bangunan di atas gunung, celah-celah lembah atau dasar laut. Sejak semula, buaya dan ular harus berjemur di bawah panas matahari untuk menghangatkan tubuhnya. Sedangkan manusia menciptakan pendingin dan penghangat untuk menyamankan dirinya. Beda dari semua itu adalah kemampuan belajar yang luar biasa yang kita miliki.
Percayalah, anda takkan pernah kehabisan menemukan hal baru dari alam ini. Apa yang manusia temukan selama ini hanya setitik tinta dari samudra ilmu luas.

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:33 PM
PENGALAMAN KITA SAMA BANYAKNYA

Pengalaman teman kami ini membuat lidah kami berdecak. Ketika kami berkunjung ke kotanya, ia bercerita bahwa ketika kanak-kanak ia pernah bersepeda puluhan kilometer membelah sawah, kebun tebu dan hutan kecil yang sekarang menjadi lahan perumahan megah.
Ia pun bercerita tentang kegiatan masa kecilnya, seperti mengeringkan daun, mengawetkan belalang dan kupu-kupu, membuat rumah burung, menyusun kliping, dan tak lupa membolos.
Ketika remaja, pernah menjadi kenek truk hingga ke seberang pulau, membaca banyak buku dan sastra, bahkan sempat mencuri buku yang diidamkannya dari perpustakaan sekolah, menulis beberapa cerita dan puisi, takut berlatih silat meski banyak temannya adalah pendekar. Pernah juga berteman dengan pelukis, memainkan Bach, menjadi offisial atlet cacat, memunguti ikan yang tercecer saat musim pemindahan ikan di tambak rakyat tiba, dan semua pengalaman lain yang sangat menarik disimak.

"Pengalaman anda kaya sekali," ujar kami. "Tidak!" tukasnya. Sambil menatap keheranan ia melanjutkan, "Jangan salah sangka. Semua orang memiliki pengalaman yang sama kayanya. Hanya saja tidak semua orang mampu menghargai dan mengambil pelajaran darinya. Bila kau benar-benar terserap dalam setiap garis pengalaman hidupmu, kau akan sadari tiada satu pun yang sia-sia dalam hidup ini. Hidup ini terlalu cantik untuk diacuhkan. Bila kau merasa hidupmu hampa, itu karena kau tak menghargainya."

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:37 PM
MENGAPA HARUS MEMILIKI?

Di manakah kita bisa temukan keindahan hidup? Di sebuah sudut alun-alun kota ini, sepasang suami istri pedagang kaki lima meringkuk dalam tenda dikelilingi oleh beberapa anaknya. Hujan deras turun sejak petang. Penganan yang dipajang sudah dingin dari tadi. Tapi mereka tetap saling bercanda sambil membiarkan suara radio kecil meramaikan suasana dengan sedikit gemerisik. Kau pasti rugi, pak? "Ya, tidak apa-apa, semoga besok cuaca terang," demikian jawabnya. "Kami ini pedagang kecil, mas. Tak punya apa-apa. Jadi kalau toh rugi, kami tak kehilangan apa-apa. Orang yang takut kehilangan biasanya mereka yang merasa memiliki apa yang diusahakannya. Padahal, siapa yang bisa menjamin malam ini tidak hujan? Betapa hebatnya pemilik hujan itu sehingga bisa membuat warung kami tak ada pengunjung? Bahkan kami sendiri tidak kuasa atas perniagaan ini."

Ah, betapa sederhananya. Bila kita mengaku berkuasa atas apa yang kita "miliki", kita tercebur dalam lautan ilusi yang menenggelamkan saat apa yang kita "miliki" hanyut terdera ombak. "Memiliki" adalah rantai besi yang mengikat kita pada batu karang dasar laut. Menyadari ketidakkuasaan diri di hadapan semesta raya adalah kunci pembuka rantai itu.

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:38 PM
JANGAN HABISKAN WAKTU UNTUK MENGKRITIK

Anda akan memiliki lebih banyak "waktu" dengan tidak mengkritik. Setiap orang memahami sesuai prasangkanya. Setiap orang berhak mempertahankan pendiriannya. Jadi untuk apa anda menyusahkan diri dengan mengkritik apa yang terjadi pada orang lain. Anda takkan mampu memahami semua hal. Anda mungkin tidak melihat apa yang dilihat orang lain. Keterbatasan pikiran dan prasangkalah yang membuat anda takabur sehingga seolah-olah melihat apa yang tak dilihat orang lain.

Bila perahu anda bocor di tengah lautan. Kritik pada si pembuat perahu tak akan menolong anda dari ketenggelaman. Anda harus menambal lubang, atau terjun ke air dan berenang. Ini menolong anda sendiri. Semua tindakan bagai simpanan yang akan anda tarik kelak. Dan seburuk-buruknya simpanan adalah kecaman. Sedangkan pertolongan selalu memberikan bunga yang terbaik.

:gomen:

omireindhart
27th April 2010, 09:40 PM
BERKENAN MEMBERI

Mungkin tak seorang pun bersimpati pada kesulitan anda. Atau mau mendengar dan memperhatikan keluhan anda. Itu tak apa. Biarkan saja. Manusia selalu disibukkan oleh urusannya sendiri. Manusia kebanyakan mendahulukan kepentingan egonya. Jadi mengapa anda harus kesal dan memasukkannya ke dalam hati? Hidup ini sederhana, bila kita tak selalu menuntut belas kasih dari orang lain. Hidup ini terasa manis, ketika kita bersedia menolong pada orang lain tanpa pamrih. Semakin banyak anda memberi, semakin ringan langkah anda jadinya.

Cobalah berdiri di depan jendela dan pandanglah keluar. Tanyakan pada diri anda, apa yang bisa anda berikan pada dunia ini. Pasti ada alasan kuat anda hadir di sini. Tentu, bukan untuk merengek atau meminta sanjungan. Namun, demi sebuah kegunaan yang takkan sia-sia. Bahkan seekor cacing tanah pun menggeliat untuk menggemburkan sawah. Apalagi anda yang telah sempurna untuk seluruh tugas hidup anda. Namun, itu hanya terwujud bila anda berkenan memberi.

:gomen:

bill
27th April 2010, 10:45 PM
saran dan motivasi yang bagus tuh ndan meskipun gue baca sekilas aja..

omireindhart
28th April 2010, 02:02 PM
saran dan motivasi yang bagus tuh ndan meskipun gue baca sekilas aja..

Makasih dah mampir ndan,, hanya mencoba berbagi.. kalau respondnya bagus akan terus di update...

:2good:

omireindhart
28th April 2010, 02:09 PM
RANTAI YANG MENGIKAT KAKI

Seorang pawang gajah pernah bercerita bahwa gajah harus dilatih sejak masih kecil dan lemah. Pertama-tama kaki bayi gajah diikat dengan rantai baja yang kuat pada sebuah tonggak yang kokoh. Gajah hanya bisa berjalan sejauh panjang rantai. Jika ia berusaha melarikan diri, rantai baja akan menahannya. Biasanya ia akan mencoba memutuskan rantai itu dengan menariknya kuat-kuat, namun ia masih terlalu lemah untuk bisa mengalahkan kekuatan rantai baja. Ini berlangsung selama bertahun-tahun sampai tertanam dalam benak gajah bahwa ia takkan pernah mampu memutuskan rantai yang mengikat kakinya. Dengan demikian sang pawang bisa membawa gajah bekerja di ladang dan hutan tanpa khawatir melarikan diri. Lalu, apalah bedanya rantai baja dengan tali ijuk, bila sang gajah tetap saja menganggap dirinya takkan mampu mengalahkan apa yang mengikat kakinya?

Apakah hal ini terjadi pada hidup kita? Jika selama ini kita membiarkan diri terbelenggu pada pengalaman masa lalu, tanpa sedikit pun ada keberanian untuk menginsafinya, maka jangan salahkan siapa-siapa jika kita takkan pernah mampu melepaskan diri dari penyesalan.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 02:11 PM
PERLUKAH MENCARI JALAN PINTAS?

Keberhasilan tak diperoleh begitu saja. Ia adalah buah dari pohon kerja keras. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Tahukah anda apa itu kemujuran? Bukankah, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya kemujuran. Sadarilah bahwa segala sesuatu perlu berjalan alami dan semestinya. Pertumbuhan diri adalah proses mendaki tangga. Anda harus melalui anak tangga satu per satu. Tak perlu repot mencari-cari jalan pintas, karena tak ada jalan pintas. Hargai saja setiap langkah kecil yang membawa anda maju. Ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja.

Amatilah jalan lurus anda. Tak peduli bergelombang atau berbatu, selama anda yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Dan, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun anda menjadi diri anda sendiri.

:gomen:

Ankgha
28th April 2010, 02:17 PM
keren ndan motivasinya...
:2good::2good::2good:

omireindhart
28th April 2010, 02:20 PM
SEBENTANG JARING KEPERCAYAAN

Bila anda tak percaya pada seseorang, maka kebaikan apa pun yang dilakukannya tetap mengundang keraguan dalam diri anda. Tanpa disadari anda mendapati selalu saja ada kesalahan dalam tindakannya. Ketidakpercayaan menyayat lebih tajam daripada kritik pedas.

Sebaliknya, bila anda percaya pada seseorang, semua kekeliruan yang dilakukannya adalah titik tolak untuk melakukan perbaikan. Tanpa disadari anda terdorong untuk membenahi dan mengisi kekurangan yang ada. Kepercayaan adalah jaring penyelamat bagi setiap peloncat yang gagal.

Keberhasilan bukan hanya karena kerja keras anda sendiri, pasti ada sebentang jaring kepercayaan yang dihamparkan oleh para pembimbing anda.
Sedangkan kegagalan seringkali diakibatkan gagalnya anda meraih kepercayaan orang lain. Uniknya, anda hanya akan meraih kepercayaan manakala anda mau mempercayai orang lain pula. Tali yang kuat terpilin dalam simpul yang kuat.
Saling mempercayai adalah simpul yang jauh lebih kuat.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 02:22 PM
keren ndan motivasinya...
:2good::2good::2good:




:tersipu::tersipu: Makasih ndan udah mampir.....

kalo keren :melon: nya duoonk.... :gg::gg:

omireindhart
28th April 2010, 02:30 PM
BILA KEBAIKAN ANDA DIRAGUKAN

Mungkin anda merasa sudah berbuat baik serta menjaganya dari pamrih yang tak perlu. Namun masih ada juga orang lain yang mempertanyakan itikad baik anda. Bahkan mencurigai serta mencium seolah-olah ada bau busuk di balik semua perbuatan anda. Bila demikian yang terjadi, janganlah berkecil hati. Ini hanyalah sebuah batu ujian yang harus anda lalui demi mencapai anak tangga ketulusan.

Pamrih tulus tak perlu diukur, karena ia memang tak terukur. Bagaimana mungkin anda mengukur sebuah kemurnian? Kita ukur emas melalui logam lain yang mencemari kemurniannya. Maka, bila anda terbuai-buai senang pada kebaikan anda, atau berlama-lama kecewa karena celaan orang lain, maka pertimbangkan sekali lagi pamrih-pamrih anda. Keinginan untuk mendengar pujian adalah sebentuk pamrih juga yang semestinya tak diperlukan dalam ketulusan.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 02:35 PM
MENINGGALKAN DENGAN SENYUM

Mengapa kita takut mati?
Mari kita telusuri dengan hati-hati persoalan ini. Sebenarnya siapakah yang takut mati itu?
Tubuhkah? Tidak, setiap hari tubuh belajar untuk semakin renta. Pada saatnya ia malah terpuruk tak berdaya.
Perasaankah? Tidak juga, setiap detik perasaan datang silih berganti. Ia bagaikan awan yang berubah-ubah bentuk tanpa disadari.
Jika demikian, siapakah yang sesungguhnya takut mati? Apakah sang aku?

Seringkali ketakutan kita akan mati berasal dari tak sederhananya pikiran dalam memandang kematian. Mungkinkah pikiran, dengan aku yang selalu ingin menjadi ada, mampu menjawab sesuatu yang harus meniadakan aku itu sendiri?
Karenanya, lebih sering kematian itu tidak untuk dipikirkan, namun diterima sebagai teman seperjalanan hidup yang selalu membisikkan agar kita selalu berbuat baik bagi hidup. Lebih dari sekedar baik, melainkan yang terbaik-baiknya. Hanya bila kita telah memberikan hidup kita sepenuhnya pada hidup ini, kita berhak meninggalkan hidup ini dengan senyum.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 02:47 PM
KEKECEWAAN YANG MELEMAHKAN

Seringkali ketidakmauan untuk menerima kelemahan orang lain disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menerima kelemahan diri sendiri. Juga, seringkali keseganan mengakui keunggulan orang lain dikarenakan keengganan mengakui kelemahan diri sendiri. Sebenarnya "kelemahan" diri bukan untuk diakui atau ditolak, melainkan dipahami. "Kelemahan" tampak karena kita biasa membandingkan diri sendiri dengan orang lain. "Kelemahan" terlihat karena kita tak cukup mengenal diri sendiri. "Kelemahan" membebani karena kita tak berkenan menerima diri ini apa adanya.

Janganlah apa yang tampak bersinar-sinar pada dada orang lain meredupkan apa yang semestinya berbinar-binar dalam dada ini. Berkaca pada cermin orang lain lebih banyak memberikan kekecewaan. Dan, tak mungkin kita berdiri tegak bersama hati kecewa. Maka kekecewaan itulah sang kelemahan yang sesungguhnya.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 03:29 PM
YANG DATANG PASTI AKAN PERGI

Apa pun yang kita kumpulkan, cepat atau lambat, pasti akan pergi. Harta yang kita simpan; kehormatan yang kita perjuangkan; dan semua yang diaku sebagai milik sendiri selalu mencari jalan keluar dari genggaman kita. Ibarat, arus sungai yang rindu akan lautnya. Sekuat apapun bendungan menghadang, air akan menemukan celah untuk meneruskan tetesannya. Atau, angin akan mengangkat mereka ke awan-awan tebal dan menjatuhkannya ke atas samudera. Apa pun yang terjadi, semua itu akan pergi.

Jika toh mereka tak meninggalkan kita, suatu saat kitalah yang akan meninggalkan mereka. Kita akan meninggalkan semua ini. Karenanya, jangan terburu mengaku beruntung atas segunung harta atau selangit kehormatan kita raih. Di saat semua itu pergi, tak selalu pantas kita meratapinya sebagai kemalangan. Maka, tak ada yang lebih baik selain selalu bersiap melepaskan. Bagi bendungan, tekanan arus air adalah beban berat. Bagi kita, tumpukan harta tak kalah beratnya. Maka, bila ia harus pergi, relakan kepergiannya. Ini membuat hati jauh lebih lapang dan ringan.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 03:32 PM
APA KATA ORANG LAIN TENTANG ANDA

Banyak orang takut pada pendapat orang lain tentang diri mereka. Padahal, suka atau tidak, orang lain pasti memiliki pendapat tentang diri anda. Dan, anda pun takkan mampu menghentikannya. Sebaliknya, bila mau, boleh-boleh saja anda membalas mengatakan sesuatu tentang orang lain. Sayangnya berbantah-bantahan tentang hal ini tak selamanya menolong keadaan. Jadi, mengapa risau?

Seringkali ketakutan muncul karena kita berusaha membenarkan atau menyalahkan pendapat-pendapat itu. Padahal, semestinya tak perlulah itu menambah atau mengambil sesuatu dari anda. Yang lebih buruk lagi adalah, bila anda hanya ingin mendengar sesuatu yang anda sukai saja, dan menolak apa yang tak ingin terdengar. Setuju atau tidak, seringkali ini tak lebih dari ajang pengingkaran diri. Biarlah orang lain mengatakan sesuatu tentang anda. Bila itu bermanfaat, kenakan sebagai perbaikan diri. Bila tidak, terimalah. Setidaknya ada orang yang memperhatikan anda. Dan, itu bukanlah hal yang buruk.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 03:49 PM
BERHATI-HATILAH DENGAN PENILAIAN ANDA

Jangan tergesa-gesa mengubah pandangan terhadap orang lain hanya karena mereka melakukan suatu kesalahan. Berilah tempat pada kesalahan. Bila anda yakin, kesalahan adalah bagian dari pertumbuhan menuju kematangan diri, tak perlu anda terpaling dari kejernihan pandangan.

Amati penilaian anda. Berhati-hatilah dengannya. Penilaian yang terpaku pada kesalahan mudah mengaburkan penglihatan. Penilaian adalah pantulan pikiran. Keburukan yang tampak mungkin berasal dari cermin pikiran yang keruh. Karena itu, ada baiknya berhenti menghakimi orang lain. Mulailah membersihkan cermin diri sendiri agar dunia tampak lebih jelas apa adanya.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 03:53 PM
TERUSLAH BERGERAK, TERUSLAH BERKARYA

Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa anda tak akan pernah bisa berhenti. Meski anda berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak anda mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah. Bekerja bukan sekedar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagiaan diri. Itulah yang diharapkan oleh alam dari anda.

Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini: Jangan berhenti berkarya, atau anda segera menjadi tua dan tak berguna.

:gomen:

bayu200687
28th April 2010, 03:56 PM
wah, manteb2 neeh. ane bikinin blog mau ga boz?
tapi sub domain. misalnya motivasi.blogane.com
gitu boz. klo mau, namanya terserah ndan. nanti ndan sebagai author disana klo mau. truz yang ada disini di copy aja ke sana :hi:

omireindhart
28th April 2010, 03:57 PM
JANGAN PANDANG HUTAN DARI SEMAKNYA

Tak ada sesuatu dalam hidup ini yang perlu ditakutkan. Anda hanya perlu mengerti. Ketakutan berasal dari keterbatasan pikiran. Bukalah pikiran untuk memahami ketakutan anda. Maka akan anda temui keberanian untuk menghadapinya.

Jangan sembunyi, jangan tunda, dan jangan berhenti memecahkan masalah anda. Persoalannya bukan karena masalah itu akan membesar, namun pikiran anda yang semakin kerdil - pandangan anda yang semakin sempit.

Berjalan di jalan keberhasilan adalah berjalan di hutan lebat. Jangan berhenti hanya karena onak belukar. Dan jangan pandang hutan dari semaknya belaka. Anda harus mampu melewatinya. Sekali anda berhasil mengatasi ketakutan, anda memiliki ketahanan untuk menghadapi kesulitan serupa. Pahami bahwa semua itu sangat baik bagi kekuatan anda untuk mengatasi tantangan yang lebih besar

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 04:00 PM
wah, manteb2 neeh. ane bikinin blog mau ga boz?
tapi sub domain. misalnya motivasi.blogane.com
gitu boz. klo mau, namanya terserah ndan. nanti ndan sebagai author disana klo mau. truz yang ada disini di copy aja ke sana :hi:
monggo silahkan ndan,, semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi banyak orang :2good:

omireindhart
28th April 2010, 04:07 PM
BERSYUKURLAH

Semestinya anda mensyukuri apa pun yang menimpa anda. Ini bukan soal keberuntungan. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin berkata bahwa anda tidak realistis. Namun, bersyukur adalah sikap menerima kenyataan. Adakah yang lebih realistis sebelum anda terbebas dari kecemasan dan ketakutan akan kenyataan?

Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup selain sikap bersyukur. Semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima. Semakin jauh anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri sendiri.
Banyak orang terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat keberhasilan lalu mensyukurinya. Anda takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Anda berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha anda lakukan karena melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan anda.

:gomen:

bayu200687
28th April 2010, 04:14 PM
monggo silahkan ndan,, semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi banyak orang :2good:

udah jadi bro. tapi masih sederhana banget. http://reindhart.bayuratri.com/
ndan maupun teman2 ceriwis bisa mengisi blog itu dengan tulisan2 yang mengandung motivasi. silahkan PM jika berminat :hi:

omireindhart
28th April 2010, 04:21 PM
udah jadi bro. tapi masih sederhana banget. http://reindhart.bayuratri.com/
ndan maupun teman2 ceriwis bisa mengisi blog itu dengan tulisan2 yang mengandung motivasi. silahkan PM jika berminat :hi:
Thx ndan untuk apresiasinya,, silahkan copas yg mana saja yg menurut ndan layak...

:2good:

bayu200687
28th April 2010, 04:21 PM
ndan, ane ijin ngopy postingan2 disini untuk di post di blog tersebut. ini kan udah banyak banget postingan dari ndan Reindhart, kira bagusnya gimana ya? apa ane jadwal sehari sekali postingan itu ato gimana?

yhnjuve
28th April 2010, 04:25 PM
mantep2 dan motipasi nya..:2good:

jgn lupa mampir di trit ane
[share] Renungan buat kita semua - kisah pemuda dan peramal (http://ceriwis.us/showthread.php?t=10988)

bayu200687
28th April 2010, 04:27 PM
mantep2 dan motipasi nya..:2good:

jgn lupa mampir di trit ane
[share] Renungan buat kita semua - kisah pemuda dan peramal (http://ceriwis.us/showthread.php?t=10988)

nah, ini tak masukkin juga ya ke blog
klo berminat jadi penulis blog, PM ane aja ndan

papaBear
28th April 2010, 04:44 PM
ndan, ane ijin ngopy postingan2 disini untuk di post di blog tersebut. ini kan udah banyak banget postingan dari ndan Reindhart, kira bagusnya gimana ya? apa ane jadwal sehari sekali postingan itu ato gimana?
--- ndan bayu nih kayaknya bloger sejati nehhh :blink:
--- TS, makasih yaa kalimat demi kalimat mengalir dan memompa motivasi nehh :2good:

krikkrikkrik
28th April 2010, 04:47 PM
bakal update trus ndan, mantap ndan, ane bukmark klo gitu

omireindhart
28th April 2010, 04:47 PM
ndan, ane ijin ngopy postingan2 disini untuk di post di blog tersebut. ini kan udah banyak banget postingan dari ndan Reindhart, kira bagusnya gimana ya? apa ane jadwal sehari sekali postingan itu ato gimana?

Atur aja ndan gimana baiknya... :2good:

omireindhart
28th April 2010, 04:47 PM
mantep2 dan motipasi nya..:2good:

jgn lupa mampir di trit ane
[share] Renungan buat kita semua - kisah pemuda dan peramal (http://ceriwis.us/showthread.php?t=10988)

Makasih dah mampir ndan... :2good:

bayu200687
28th April 2010, 04:48 PM
--- ndan bayu nih kayaknya bloger sejati nehhh :blink:
--- TS, makasih yaa kalimat demi kalimat mengalir dan memompa motivasi nehh :2good:

hehehe, belajar jadi blogger ndan.. :riang::riang::riang:

omireindhart
28th April 2010, 04:48 PM
JANGAN BERHENTI HANYA KARENA KRITIK

Jangan berhenti hanya karena kritik dilontarkan pada anda. Bolehlah anda berhenti sejenak untuk mengatur nafas, mengukur kemampuan dan menentukan arah yang tepat. Namun, sekecil apa pun, langkah maju harus diambil. Jangan surutkan langkah bila anda telah teguh pada pendirian. Keraguan takkan mendorong anda ke puncak keberhasilan.

Satu-satunya yang boleh menyurutkan langkah anda hanyalah bila anda merasa tak bahagia dalam perjalanan itu. Anda perlu renungi lagi apakah tujuan ini benar-benar memberikan kebahagiaan? Apakah anda dapat menikmati setiap langkah, meski sulit? Bila tidak, sudah sepantasnya anda berhenti dan meneropong kembali seluruh perjalanan anda.

Kuda mungkin berlari kencang karena lecutan cemeti yang menyakitkan. Kritik bukanlah lecutan cemeti. Anda melaju bukan karena kritik apalagi kecaman. Namun karena anda yakin berjalan di atas jalan keberhasilan selalu memberikan kebahagiaan.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 04:51 PM
BICARA DENGAN BAHASA HATI

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati anda.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda. Mulailah melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 05:03 PM
BERMANFAATLAH

Semestinya kita ini bermanfaat dari pucuk rambut hingga ke ujung kaki. Seperti pohon kelapa yang seluruh tubuhnya bisa kita gunakan: daun, batang, buah, akar, hingga sabut dan tempurungnya, tak ada yang terbuang percuma. Demikian juga pohon pisang yang tak satu pun bagiannya yang tak bisa dipakai untuk sesuatu. Juga berbagai tumbuh-tumbuhan lain, mulai dari pohon tinggi menjulang yang tumbuh di hutan-hutan hingga semak dan ilalang yang bertebaran di lereng gunung dan padang rumput. Semuanya memberikan manfaat. Semuanya berguna. Tak ada yang sia-sia.

Lalu mengapa banyak orang merasa hidupnya yang hanya sekelebat ini tersia-sia? Anugerah yang ada dalam diri manusia sudah begitu berharga: panca indera, anggota tubuh, akal pikiran, hingga sebongkah hati nurani.
Semuanya tentu bukan untuk hal percuma. Itulah sebabnya, seorang bijak pernah berkata, "Bila manusia yang tak memberikan manfaat bagi sesama, maka apa lagi yang diharapkan darinya?"

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 06:34 PM
ALAM YANG HUMORIS

Pernahkah kita alami hal-hal ini: Ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas terik datang membakar hari. Sebalkah anda?
Atau mungkin kita pernah begitu terburu-buru mengejar waktu, tetapi lalu lintas tersendat-sendat seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju tenang, pengendara belakang malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda? Uh! Mengapa keadaan seringkali tak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan "ketidakmujuran"?

Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri sendiri, dan bergurau secara nyata.
Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan tak tercapai, tak ada salahnya kita sambut dengan senyum - meski kecut, tak apa.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 07:10 PM
HAL-HAL KECIL SEBELUM PULANG KANTOR

Sebelum anda meninggalkan kantor seusai jam kerja yang melelahkan, mari sempatkan memeriksa hal-hal kecil berikut.
Apakah air minum anda masih tersisa? Bila ya, teguklah habis, atau anda bisa menyiramkannya pada tanaman ruangan yang juga butuh kesegaran. Setiap tetes air tentulah berguna. Jadi jangan sia-siakan.
Periksa pula, apakah lampu, pendingin ruangan dan komputer anda masih menyala? Bila ya, segera matikan. Meski energi tak pernah lenyap, namun bukan alasan untuk boros.
Luangkan juga waktu anda untuk menengok, apakah masih ada rekan-rekan anda yang bekerja hingga larut? Bila ya, alangkah manisnya bila anda sapa sejenak. Meski anda tak membantu menyelesaikan pekerjaannya, namun kehangatan selalu meringankan beban dan mengobati kelelahan.

Di balik hal-hal kecil seringkali terselip butir-butir mutiara makna yang tak ternilai. Terlebih lagi, bila itu kita lakukan atas dasar kepedulian dan kehangatan pribadi. Berikan perhatian tulus dan penuh kasih pada apa-apa yang ada di sekitar kita. Kerasnya persaingan usaha tak boleh mengikis kelembutan jiwa.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 08:10 PM
Kebebasan Harus Berarti Peduli

Bila anda anggap anda tak punya beban, bolehlah anda bicara apa saja. Mengkritik siapa saja. Atau, berpendapat dimana saja. Anda mungkin mengira diri anda bebas dan tak perlu takut pada apa pun. Namun, pertanyaannya ialah: benarkan anda tidak memiliki beban meski hanya secuil?

Setiap orang dianugerahi bahu. Itu berarti, setiap orang sedang memikul beban, tak peduli apakah beban itu kasat mata atau terawang saja. Bahu adalah tempat tugas, tanggung jawab dan kepedulian bertengger. Jadi bila anda merasa tanpa beban lalu bebas begitu saja, maka jangan-jangan anda sedang merasa tidak bertanggung jawab. Atau bahkan sedang tidak peduli!
Kebebasan berbicara bukan alasan untuk tidak bertanggung jawab. Kebebasan bertindak bukan alasan untuk tidak peduli. Mari, sebelum berbicara, sebelum bertindak, kita tanyakan apakah kita benar-benar telah paham tanggungjawab kita. Dan, Apakah kita telah benar-benar peduli.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 08:44 PM
TUGAS KITA BERUPAYA, BUKAN MENJAMIN HASIL

Dua orang pengayuh becak mencari penumpang di depan sebuah mall. Kemarin, yang seorang rajin menawarkan becak pada pengunjung yang lalu lalang dan mendapat banyak pemasukan. Sedangkan yang lain, seharian hanya berteduh dari terik, harus puas dengan uang tak seberapa. Tetapi, esok hari, situasi berbalik. Ia yang rajin menjajakan becaknya nyaris tak membawa uang pulang.
Malah yang duduk-duduk di bangku becaknya dihampiri penumpang. Mengapa ada kenyataan seperti ini? Ada orang rajin bekerja lalu menerima imbalan yang menyenangkan. Kita sebut itu "usaha". Ada orang seolah tak melakukan apa, malah mendapat hasil tiada kepalang. Kita bilang itu "keberuntungan". Bagi yang tak menemukan jawaban, hanya bergumam, "Yah, itulah bola nasib."

Sesungguhnya hampir-hampir kita tak berkuasa atas diri kita sendiri. Kita tak mampu memerintahkan segores luka untuk sembuh semau kita. Apalagi kuasa penuh atas roda kehidupan ini. Karenanya, orang bijak tak henti bertutur agar kita tetap bekerja sekuat tenaga, jangan terlepas dari doa dan harapan, namun setelah itu serahkan semuanya pada kehendak Penguasa Semesta; berserah diri sepenuhnya.

:gomen:

omireindhart
28th April 2010, 08:51 PM
BERKEPEMIMPINAN PADA NURANI

Kepada siapakah kita mendapatkan kepemimpinan yang mengayomi semua orang?
Phew!, betapa sulitnya menjawab pertanyaan ini. Bila kita baca koran, dengar radio atau nonton tv, yang kita temukan adalah kebuntuan besar. Ketika orang merujuk si A, di saat sama ia mencela si B. Sedangkan, ketika orang lain menunjuk si C, ia juga menikam si D. Bahkan di kalangan mereka yang dianggap pemimpin pun tak bersepakat tentang banyak hal besar. Zaman apakah ini?
Bagaimana lokomotif bisa berjalan bila tak ada masinis yang menunjuk dengan telunjuk agungnya?

Mari kita coba runtuhkan semua perhitungan matematika politik. Kita lebih membutuhkan pelajaran perdamaian. Berhentilah sejenak menunjuk sana-sini.
Inilah zaman dimana kita semestinya belajar dan diajar menemukan kepemimpinan sejati di halaman rumah sendiri - ia bernama nurani. Memang pemimpin ini tak bersuara lantang karena ia tak terletak di bibir. Ia pun tak berlagak garang, karena ia tak mengandalkan kepalan. Ia berbisik lembut, sejuk, terang dan damai. Karena ia terletak di hati; ia bergelar hati nurani. Mari kita angkat suara hati nurani sebagai pemimpin agung kita di masa yang penuh kerancuan ini. Karena hanya ia yang pantas dijunjung di segala zaman.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 04:39 AM
MEMANG TAK MUDAH MENJADI PEMIMPIN

Amati sekeliling anda. Mungkin akan anda jumpai seseorang atau beberapa rang yang menyandang beban di pundak mereka. Bukan hanya beban mereka sendiri, melainkan juga beban orang lain. Bahkan beban anda juga. Beban itu teramat berat. Namun seringkali mereka seolah berdiri tanpa teman dan menanggung tanggung jawab itu sendiri. Beban itu semakin berat karena banyak orang menganggap bahwa mereka sepantasnya melakukan itu sendiri. Tahukah anda siapakah mereka?

Mereka adalah pemimpin-pemimpin yang anda angkat. Anda meletakkan harapan pada mereka. Anda meminta mereka bekerja dan menunjukkan jalan. Sementara anda mengekor di belakang. Semestinya anda turut mengangkat cangkul, menggemburkan bumi dan menebar benih kemakmuran. Orang-orang yang tak tahu diri hanya bisa berteriak bahwa jalan itu salah, tanpa mau menyingsingkan lengan baju membantu membersihkan semak belukar. Memang tak mudah menjadi pemimpin, apalagi seorang yang sejati. Karena itu hanya segelintir saja yang bersedia berdiri di depan. Sedangkan para pecundang bersembunyi di barisan terbelakang. Namun berlari paling kencang ketika masa panen tiba. Dimana pun pecundang tak memiliki setetespun rasa malu.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 06:21 AM
TIADA KEGAGALAN TANPA UPAYA

Seyogyanya anda tidak mudah kesal pada sesuatu yang tidak berjalan semestinya. Terkadang orang telah berusaha sebaik mungkin, namun tetap saja ada kesalahan di sana-sini. Atau malah gagal. Kekesalan mudah melanda bila anda hanya melihat kesalahan yang terjadi, bukan upaya di balik itu.
Sedangkan penghargaan diberikan karena anda mengerti kesulitan yang harus dilalui oleh mereka, meski akhirnya gagal juga. Bahkan kegagalan pun terujud karena upaya.

Bila toh anda kesal, tentukan batas waktu kapan kekesalan itu harus berakhir. Kekesalan selama satu minggu semestinya ditamat-riwayatkan pada akhir pekan. Masa libur adalah masa untuk memutuskan rantai kejengahan anda. Kekesalan sepanjang hari seharusnya dipudarkan oleh istirahat semalam.
Itulah cara menghargai anugerah tidur nyenyak anda. Bila anda membiarkan kesal kembali mendikte sesaat setelah anda bangun di pagi hari, maka percumalah tidur malam anda lalui. Sia-sialah anda menerima hangatnya mentari. Tak ada kerja yang menarik bila anda memulainya dengan kekesalan.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 07:44 AM
PANDANGLAH DENGAN TATAPAN SEDERHANA

Benarkah kita sedang mengalami masa yang sungguh-sungguh buruk?
Sedemikian buruknya sehingga hampir setiap saat kita dengar berita mencekam, riuh, seolah tak ada lagi rasa damai? Tidak! Hendaknya anda tidak mudah terjebak pada apa kata orang lain. Berusahalah lebih mempercayai pandangan anda sendiri. Pandanglah sekitar anda dengan pandangan yang sederhana; pandangan mata dan pandangan hati. Lihatlah, betapa di tengah suasana yang kata orang tiada menentu ini, anda masih temukan pancaran kebahagiaan dari mereka yang membangun keluarga baru, pertanda harapan hidup sejahtera tiada jua padam; tangan-tangan pengemis tak urung menengadah, pertanda harapan mereka pada masih adanya orang-orang yang memiliki belas kasih; pedagang kaki lima tetap ulet menggelar usahanya, pertanda roda kehidupan belumlah berhenti;
anak-anak kecil dengan riang berlarian ke sekolah, pertanda cahaya kegembiraan tak memudar dari muka bumi.

Terserah pada anda, apakah anda lebih suka melihat kemurungan atau harapan. Apakah anda terhenti pada keriuhan atau kedamaian. Jalin-jemalin ini memang tak mudah dimengerti. Namun, bila anda berkenan mengembalikan pandangan anda yang sederhana itu, anda masih temukan jutaan kebaikan.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 10:20 AM
MULAILAH DARI TETANGGA TERDEKAT

Cukup banyak orang yang mampu bersikap sempurna dalam lingkungan kerjanya, namun seolah kehilangan kepribadian itu saat berada di lingkungan rumah mereka. Bukan hanya itu, mudah sekali bagi mereka mengundang decak kagum orang lain atas prestasi profesinya, tetapi gagal meraih simpati tetangga terdekatnya. Mengapa? Bukankah kebaikan tetaplah kebaikan dimana pun ia berada. Bila "sikap baik" tergantung pada tempat dan waktu, maka "kebaikan" itu hanyalah topeng penutup keburukan yang lain. Ajaran moral para bijak tua itu sederhana saja, bersikaplah paripurna. Kapan pun. Di mana pun. Bahkan meski anda hanya seorang diri.

Pepatah mengatakan, jangan tebarkan aroma masakanmu ke tetangga sebelah bila kau tak berkenan membaginya pada mereka. Jangan anda banggakan kehebatanmu di seberang pulau sana, bila tetangga sebelah rumah tak sekali pun merasakan kehebatan itu. Mulailah dari yang dekat. Mulailah dari tetangga kita sendiri.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 10:25 AM
TINGGALKAN SAJA KETIDAKPUASAN ANDA

Apakah anda menyenangi pekerjaan anda? Bila tidak, tinggalkan saja. Namun bila anda tak mampu meninggalkannya, maka senangilah pekerjaan anda. Bila anda tak bisa menemukan sesuatu yang anda senangi, maka terimalah pekerjaan itu apa adanya. Namun, bila anda masih juga berberat hati, maka singkirkan apa yang tak anda senangi dari pekerjaan itu. Tetapi, bila anda tetap tak bisa melakukannya, maka tinggalkan saja. Namun bila anda tak mampu meninggalkannya, maka ulangi terus seluruh pertanyaan di atas hingga anda mendapat keberanian untuk berhenti dan keluar dari lingkaran ini.

Diperlukan satu tindakan untuk memutuskan rantai ketidakpuasan; atau anda berputar-putar dalam jerat kekecewaan tiada tentu. Dan, tindakan itu adalah keberanian untuk meninggalkan ketidakpuasan itu.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 10:34 AM
LEBIH DARI SEKEDAR UCAPAN TERIMA KASIH

Seorang anak merengek minta dibelikan jagung bakar. Dengan sedikit enggan ibunya mengulurkan selembar uang dan mengawasinya dari kejauhan. Lalu si anak dengan tekun mengikuti gerak-gerik nenek tua penjual jagung bakar memainkan kipas bambunya. Mata kanak-kanaknya membulat terheran-heran pada pletikan biji jagung, asap, serta harum yang tertebar kemana-mana. Sedangkan nenek tua berpakaian lusuh itu tersenyum melirik anak kecil yang jongkok di sebelahnya. Mata tuanya meredup melayang entah kemana. Sesekali dicubitnya pipi anak itu. Kemudian diberikannya jagung bakar itu pada anak yang sedari tadi berharap-harap takjub, katanya, "Ambil saja buatmu nak. Tak usah dibayar." Si ibu mengucapkan terima kasih lalu berkata pada sang ayah, "Lumayan, kita dapat rejeki satu jagung bakar." Lalu mereka meninggalkan taman kota itu dengan kendaraan roda empat mereka.

Tunggu dulu wahai ibu! Mengapa kau menyebutnya sebagai rejeki? Bukankah dengan demikian si nenek tua itu malah kehilangan sebagian penghasilannya yang tak seberapa? Tidakkah kau terpanggil untuk membalas pemberian itu dengan sesuatu yang lebih dari sekedar kata terima kasih? Memang, menerima selalu menyenangkan. Namun, memberi dengan sikap tulus lebih membahagiakan.
Tahukah kau, wahai ibu, hati nenek tua itu teramat terang; jauh lebih terang dari lampu yang menerangi temaram senja ini.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 11:05 AM
IMBALAN JATUH TAK JAUH DARI USAHA

Kata sebuah pepatah, "Langit itu adil." Pasukan yang lebih gigih berperang, lebih gagah bertempur - tak peduli apakah mereka percaya atau tidak pada sang langit - akan meraih kemenangan. Pengusaha yang lebih tekun bekerja, lebih giat berusaha - tak peduli apakah ia yakin atau tidak pada sang langit - akan memperoleh penghasilan.

Hukum alam itu sederhana saja. Barang siapa mencelupkan jarinya ke air mendidih, akan mendapatkan lepuh. Sayangnya, angan-angan sering membuat kita mengingkari hukum ini. Hanya karena kita merasa lebih percaya pada sang langit, kita berharap emas jatuh ke pangkuan begitu saja. Padahal tiada imbalan yang dapat diraih tanpa usaha. Usaha dan imbalan tak pernah jauh kemana. Sebuah keyakinan memberi makna pada usaha yang kita terima; sehingga imbalan bukan hanya mempertebal kantung, melainkan juga memenuhi jiwa. Usaha memperkaya tangan. Keyakinan memperkaya batin.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 11:43 AM
DANAU YANG TAK MENGALIR KE LAUT

Seorang pengelana pernah menulis, bahwa di suatu wilayah gurun terdapat dua buah danau yang mengalir ke dalamnya banyak sungai. Letak danau-danau itu tidaklah berjauhan. Namun, keduanya menampakkan perbedaan fenomena alam yang luar biasa. Danau pertama adalah danau biasa berair tawar yang segar. Ia memiliki beberapa anak sungai yang mengalir ke hilir. Ia adalah danau sebagaimana danau lain dengan kehidupan sewajarnya. Sedangkan danau kedua, yang lebih besar, menjadi keanehan yang tiada taranya. Ia tak memiliki anak sungai yang mengalirkan airnya ke laut. Hanya sengat panas gurun yang menguapkan airnya. Tak heran bila kandungan mineral dan garamnya teramat tinggi. Begitu tinggi sehingga kita dapat mengapung di permukaan begitu saja. Hampir-hampir tak ada kehidupan dalam danau itu. Pantaslah bila peta mencatatnya dengan nama "Laut Mati".

Begitulah kedua danau itu menjadi ibarat mengenai apa jadinya bila kita hanya berupaya mengumpulkan kepemilikan tanpa sekalipun membagikannya pada orang lain. Kehidupan yang wajar adalah kehidupan yang saling menerima dan memberi. Peta lebih tahu apa julukan bagi mereka yang suka menggenggamkan tangan, tanpa mau mengulurkannya.

:gomen:

koko3844
29th April 2010, 01:08 PM
Bagus-bagus ndan
Lanjutkan !!!

:shake:

ane nyimak satu2 dulu ya ndan


titip lapak ane ndan
Bisnis PTC Rupiah Mantap & Terpercaya (http://ceriwis.us/showthread.php?t=11291)

omireindhart
29th April 2010, 01:36 PM
Bagus-bagus ndan
Lanjutkan !!!

:shake:

ane nyimak satu2 dulu ya ndan


titip lapak ane ndan
Bisnis PTC Rupiah Mantap & Terpercaya (http://ceriwis.us/showthread.php?t=11291)

Makasih ndan :2good:

omireindhart
29th April 2010, 01:50 PM
TIUPAN YANG MENGHANGATKAN SEKALIGUS MENYEJUKKAN

Saat udara dingin, bagian tubuh yang mudah menggigil beku adalah telapak tangan kita. Tahukah anda cara termudah untuk menghangatkannya? Ya!, anda bisa meniup-niup telapak tangan anda. Udara yang terhembus dari mulut anda akan memuaikan dingin dan menghangatkan telapak tangan anda. Dan, saat udara dingin, kita dapat menghangatkan seluruh tubuh dengan meneguk secangkir kopi anas. Tapi tentu tak mudah bagi kita untuk meminum kopi yang sedang mendidih. Tahukah anda cara termudah untuk mendinginkan kopi panas itu? Ya!, anda bisa meniup-niupnya. Udara yang terhembus dari mulut anda akan menyingkirkan panas dan menyejukkan permukaan kopi. Kini anda bisa mereguknya dengan suka cita.

Lihatlah!, tiupan yang sama itu mampu menghangatkan dingin, sekaligus menyejukkan panas. Mengapa tiupan kita bisa melakukan "keajaiban" seperti ini? Karena, tiupan itu berasal dari hembusan nafas kita. Dan nafas adalah tali jiwa kehidupan. Karena hidup itu sendiri adalah sebuah ketakjuban. Maka, jangan lukai hembusan nafas anda dengan kata-kata yang memanaskan hati yang panas dan membekukan hati yang kaku.

:gomen:

omireindhart
29th April 2010, 02:42 PM
BEBASKAN DIRI ANDA DARI JEBAKAN HUTANG

Ah, betapa bahagianya bila kita benar-benar memiliki apa yang kita "miliki". Akui saja, betapa banyak orang "memiliki" harta, mendiami rumah atau mengendarai kendaraan atas nama "bukan" miliknya sendiri; melainkan atas nama sebuah kertas pengakuan hutang. Akui saja, betapa banyak orang memburu kepemilikan, padahal yang digenggamnya hanyalah sebuah pinjaman. Dan, agaknya kini segala sesuatu yang berhubungan dengan hutang piutang menjadi begitu mudah didapat. Kita memang patut berterima kasih, karena dengannya banyak orang bisa meraih kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Namun, sungguh tak sama antara pinjaman demi kesejahteraan hidup dengan pinjaman yang menjerat hidup. Jauh lebih menyenangkan bila anda terbebas dari jerat hutang. Jauh lebih membebaskan bila anda memiliki apa yang anda miliki. Pertimbangkan apakah anda kini sedang berupaya memperbaiki kehidupan anda atau memperburuknya. Sejatinya, kita berhutang sepenuhnya pada hidup ini, namun hidup tak pernah menagihnya pada kita. Tidak juga beserta bunga-bunganya.

:gomen:

pritapritong
29th April 2010, 03:46 PM
halo kk :tersipu: ini motivasi semuanya bikinan sendiri apa copas?

omireindhart
29th April 2010, 04:14 PM
halo kk :tersipu: ini motivasi semuanya bikinan sendiri apa copas?

Copas dari Buku kk.... :tersipu::tersipu:

semoga bermanfaat :mantap:

pritapritong
29th April 2010, 04:20 PM
Copas dari Buku kk.... :tersipu::tersipu:

semoga bermanfaat :mantap:
wah bagus2 ya kk :tersipu::tersipu:

omireindhart
29th April 2010, 10:42 PM
JANGAN ASAL BEKERJA KERAS

Tak jadi masalah bila anda bekerja keras, berpayah-payah hingga larut malam, serta membanting tulang tak terperi. Asalkan anda menemukan kebahagiaan dalam setiap tetes keringat anda. Atau setidaknya anda merasakan keceriaan dalam setiap gerak kerja anda. Maka kelelahan pun terbayar tunai dengan wajah anda yang berseri-seri. Bukankah hanya kegembiraan yang anda cari selama ini?

Namun semua itu akan sia-sia bila anda mengisi kerja keras anda dengan keluhan dan bersungut-sungut. Apalagi bila tak sedikit orang melontarkan kekecewaannya pada anda. Bukankah kekecewaan mereka amat dengan mudah menjadi kekecewaan anda pula. Di situlah letak perbedaan antara orang yang bekerja karena kelimbungan diri, tak mampu menemukan pijakan yang berharga dalam kerja mereka, dengan mereka yang bekerja penuh kepribadian. Maka, jangan asal bekerja keras; nikmatilah. Bila anda tak menemukannya, tinggalkan. Cari, carilah yang membuat anda menyenangi dan disenangi pekerjaan anda.

:gomen:

omireindhart
30th April 2010, 05:52 AM
Percaya Diri, Diri yang Mana?

Banyak orang pandai menyarankan agar kita memiliki kepercayaan diri yang kuat. Pertanyaannya adalah diri yang manakah yang patut kita percayai.
Apakah panca indera kita? Padahal kejituan panca indera seringkali tak lebih tumpul dari ujung pena yang patah. Apakah tubuh fisik kita? Padahal sejalan dengan lajunya usia, kekuatan tubuh memuai seperti lilin terkena panas. Ataukah pikiran kita? Padahal keunggulan pikiran tak lebih luas dari setetes air di samudera ilmu. Atau mungkin perasaan kita? Padahal ketajaman perasaan seringkali tak mampu menjawab persoalan logika. Lalu diri yang manakah yang patut kita percayai?

Semestinya kita tak memecah-belah diri menjadi berkeping-keping seperti itu. Diri adalah diri yang menyatukan semua pecahan-pecahan diri yang kita ciptakan sendiri. Kesatuan itulah yang disebut dengan integritas. Dan hanya sebuah kekuatan dari dalam diri yang paling dalamlah yang mampu merengkuh menyatukan anda. Diri itulah yang patut anda percayai, karena ia mampu menggenggam kekuatan fisik, keunggulan pikiran dan kehalusan budi anda.

:gomen:

omireindhart
30th April 2010, 10:44 PM
KUATKANLAH JIWA ANDA

Jadilah laksana pensil. Meski pensil patah berkali-kali, batu jelaga hitam di dalamnya masih bisa anda pakai untuk menulis. Bahkan hingga ke patahan terakhir, pensil tak kehilangan "jiwanya"; sang batu jelaga hitam itu. Ketika batang pensil telah lenyap terserut, sang "jiwa" pensil tetap abadi.
Mungkin ia kini telah membentuk sketsa seorang pelukis, atau coretan rumus fisika seorang jenius, atau hanya sekedar garapan pekerjaan rumah seorang murid sekolah dasar. Bahkan ketika sang pelukis atau sang jenius telah tiada, sketsa itu dikenang dalam pigura, dan rumus fisika itu telah mengubah hidup banyak orang.

Jadilah jiwa yang kuat. Meski tubuh anda dipatahkan berkali-kali, jangan sampai kehilangan jiwa kuat anda. Karena kekuatan jiwa mengilhami diri anda sendiri. Dan, ketika jiwa kuat anda mengilhami orang lain, ia menjadi abadi, dikenang dalam tindakan dan mengubah hidup banyak orang. Keabadian memang tidak terletak pada tubuh fisik anda, namun pada jiwa anda; si batu jelaga hitam pensil itu.

:gomen:

omireindhart
1st May 2010, 06:33 AM
SALAM KEPADA SEMUA

Tak peduli siapa pun anda, bila jari anda tersulut api, melepuhlah tanpa ayal. Api tak mengenal siapa nama anda, apa kebangsaan dan kelompok, serta semua atribut-atribut yang anda bawa sepanjang hari. Api akan membakar. Sia-sialah kesombongan jari di hadapan sang api yang melepuhkan.

Karena kita berpijak di atas bumi yang sama, meringkuk di bawah langit yang sama, berusaha di terik matahari yang sama, maka sesungguhnya tiada guna keangkuhan atas nama diri sendiri, atas nama kebangsaan, atas nama kelompok, bahkan atas nama segala sesuatunya. Sejatinya manusia bergerombol dalam satu ras, yaitu ras manusia. Maka, atas nama manusialah kita berjabatan tangan.
Mari, kita singkirkan perbedaan yang kita agung-agungkan. Setiap manusia unik, itu adalah pasti. Namun, di hadapan keAgungan Penguasa Alam Raya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, manusia adalah sama merayap, sama merangkak, sama bersujud, sama mengangkat tangan, sama menengadahkan kepala, sama mempersembahkan air mata. Tak ada benteng yang patut kita tinggikan, selain persaudaraan antar sesama kita.

:gomen:

omireindhart
2nd May 2010, 06:27 AM
LUASKAN PANDANGAN ANDA

Seorang bijak pernah bercerita, Ada tiga orang tukang batu sedang bekerja. Yang pertama berkata, "Aku sedang menyusun batu bata-batu bata ini." Yang ke dua berkata, "Aku sedang mendirikan tembok." Sedangkan yang ke tiga berkata, "Aku sedang membangun sebuah istana."

Sedang apakah anda? Apakah anda mampu melihat sesuatu yang besar, jauh melintasi cakrawala, mengatasi kesempitan pandangan, dan melewati batas-batas pikiran? Kita semua memang sedang menyusun batu-batu kecil, merekatkannya dengan batu-batu orang lain untuk mewujudkan selembar dinding batu. Namun, pada saat yang sama di sisi yang tak selalu tampak, bangsa-bangsa dan generasi-generasi lain juga menegakkan dinding-dinding yang bila ditautkan membentuk sebuah istana megah. Tiada sesuatu, meski hanya sebesar biji bayam, yang sia-sia. Lakukan karya anda, meski kecil, namun penuh cinta dan kebaikan. Maka, anda menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi kesempurnaan bangunan istana kehidupan ini.

:gomen:

omireindhart
2nd May 2010, 09:31 PM
TERANGNYA PIKIRAN POSITIF

Entah mengapa pita film yang digunakan dalam fotografi disebut dengan film negatif. Barangkali karena kita hanya melihat bayangan hitam gelap dan kelabu di sana. Namun, bila kita bersedia mencuci dan mencetaknya dengan baik, kita akan dapati citra indah sebagaimana mestinya.
Demikian pula ibarat untuk menggambarkan pikiran negatif; pikiran yang hanya merekam gambar kelam dari setiap kejadian. Anda takkan dapati warna-warni kehidupan, karena cahaya ditangkap sebagai kegelapan. Untuk itulah, mengapa kita disarankan untuk melihat segala sesuatunya dengan kacamata positif.
Tatapan yang memandang cahaya sebagai cahaya, kebaikan sebagai kebaikan, keindahan sebagai keindahan. Tanpa cahaya, kita tak dapat melihat apa-apa.
Semua yang tampak adalah indah terpantul oleh cahaya. Mengapa, setelah menemukan cahaya, lantas kita memasukkannya ke dalam kamar gelap?

:gomen:

e99r
2nd May 2010, 11:14 PM
cakep...Ndan,......:mantap:

omireindhart
3rd May 2010, 08:34 AM
Thx dah mampir ndan, semoga bermanfaat... :mantap:

omireindhart
3rd May 2010, 08:36 AM
ARTI SEKEPING UPAH

Seorang pemuda yang telah lama membujang akhirnya memutuskan untuk menikah dan segera mempunyai anak. Katanya, "Apalah artinya aku bekerja setiap hari, bila tak tahu kepada siapa aku harus membelanjakan upah yang kuterima?"
Apakah artinya upah bagi anda? Setiap sen upah yang anda terima adalah wujud hasil kerja dan kekuatan diri anda. Upah adalah sebentuk baru dari energi kekuatan yang mengalir melalui setiap tetes keringat anda. Energi itu sebelumnya telah mengarungi lautan komis, sinar matahari, gelombang ombak samudra bahkan dedaunan hijau. Kini ia singgah di genggaman anda. Namun, anda takkan dapat menghentikan perjalanannya. Ia harus terus melaju ke manapun ia akan mengalir.
Energi adalah aliran abadi alam raya. Itulah mengapa anda selalu berkeinginan membelanjakan upah anda. Namun, bukan sekedar menghamburkannya, anda harus menjadi tempat persinggahan terbaik bagi energi itu. Anda bisa tunjukkan jalan kemana energi itu menuju. Berikan kepada mereka yang anda cintai dengan setulus hati demi kebaikan hidup ini. Di sanalah anda temukan makna dalam setiap keping upah yang anda terima.

:gomen:

omireindhart
3rd May 2010, 10:28 PM
KEJUJURAN TAK PERNAH LEKANG

Bersiaplah selalu untuk menghadapi situasi yang menuntut kejujuran anda. Nasehat agar kita senantiasa berlaku jujur lebih mudah diucapkan daripada kenyataan. Bayangkan seseorang dalam keadaan "terjepit"; bila ia berkata jujur, ia akan kehilangan keuntungan besar yang sudah ada dalam genggamannya. Sebaliknya, bila ia mau sedikit berdusta bukan hanya keuntungan namun juga kebanggaan yang akan diraihnya. Sebenarnya, kejujuran tidak berkaitan dengan untung-rugi. Kejujuran adalah sebuah sikap yang tidak perlu dihitung dengan nilai uang. Kejujuran bukanlah sebuah pilihan.
Seseorang melakukan dusta karena ia memilih untuk berdusta. Mengapa dusta adalah pilihan? Karena anda tak bisa menipu diri sendiri. Hati nurani tak bisa dibungkam meski ia hanya berbisik lirih.

Pepatah kuno ini tak pernah lekang bagaimana pun majunya sebuah perekonomian: "kejujuran adalah mata uang yang laku dimana-mana." Bawalah sekeping kejujuran dalam saku anda, itu melebihi mahkota raja diraja sekalipun.

:gomen:

omireindhart
4th May 2010, 08:25 AM
BEKERJA BUKAN SEKEDAR UNTUK MENCARI KESIBUKAN

Tak perlu berpura-pura sibuk. Orang dinilai dari karya yang dituntaskan dan bagaimana ia mengerjakannya. Bukan dari seberapa lama ia duduk di balik meja kerja, atau seberapa banyak pertemuan yang diikutinya, atau seberapa padat jadwal waktunya. Sungguh jauh berbeda pengertian sibuk dengan bekerja. Pekerjaan terkadang menuntut anda untuk sibuk. Namun, sibuk tidak selalu berarti bekerja. Berperilaku sibuk lebih mudah dilakukan ketimbang bekerja.
Apakah anda sibuk agar tampak bekerja? Bekerjalah bukan untuk mencari kesibukan, namun untuk menciptakan sebuah karya.

Ayam betina mengerami telur-telurnya dengan sikap tenang dan waspada. Karena itulah yang terbaik bagi telur-telurnya agar menetas dengan selamat. Ada orang yang mengerjakan banyak hal tanpa harus menjadi sibuk; apalagi berpura-pura sibuk. Mereka memiliki ketenangan dalam dirinya serta memberikan kepercayaan penuh waspada pada orang lain. Berjalan terburu-buru atau bersikap tergopoh-gopoh seolah tak punya waktu, mungkin mencerminkan kesibukan, namun juga sebuah ketegangan. Lihatlah, ketenangan pun memberikan hasil yang tak kalah sempurna.

:gomen:

omireindhart
6th May 2010, 09:24 AM
SIMPATI ITU UNTUK DIULURKAN

Jangan anggap diri anda lebih beruntung hanya karena anda mampu berkendara dalam mobil yang sejuk dan nyaman, sedangkan di luar sana orang berpayah-payah terbakar terik matahari. Memang, secara fisik anda merasakan kenyamanan yang lebih baik. Namun, anda tidak selalu bisa menilai kedalaman batin orang lain. Bahkan, mungkin tidak perlu. Canda tawa mereka yang terengah-engah di trotoar lebih sejuk daripada panasnya udara. Sedangkan, muramnya pikiran anda boleh jadi tak sanggup diredam oleh kenyamanan kendaraan anda. Oleh karena itu, sama sekali tak relevan membandingkan keberuntungan diri sendiri dengan orang lain.

Seorang peminta-minta yang menerima sekeping uang logam dengan penuh kegembiraan, kemudian mengucapkan sepatah doa bagi anda, bisa jadi lebih menemukan ketentraman dalam hatinya. Daripada anda yang menggenggam erat sekeping uang logam dalam saku sambil menggerutu tentang kemalasan dan kebodohan. Mungkin, sekeping uang logam yang anda ulurkan takkan mengubah nasib dunia, namun itu mengubah hati anda. Keberuntungan yang anda rasakan adalah untuk diwujudkan dalam bentuk simpati, bukan untuk menjadikan anda merasa lebih baik dari orang lain.

:gomen:

hohokrikid
6th May 2010, 10:36 AM
Amatilah kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu. seneng bacanya ndan. ijin bukmark yaa

:2good: buat TS ....

omireindhart
6th May 2010, 11:16 AM
Amatilah kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu. seneng bacanya ndan. ijin bukmark yaa

:2good: buat TS ....


Nice Quote,, Thx ya ndan dah mampir... Semoga bermanfaat... :2good:

omireindhart
7th May 2010, 08:32 AM
KEPERCAYAAN DIRI BUKANLAH KESOMBONGAN DIRI

Hampir-hampir kesombongan itu tiada berguna. Anda memang bisa menemukan kepercayaan diri dengan bersikap arogan dan tinggi hati. Atau, anda berpikiran bahwa sedikit menunjukkan kekuasaan akan menguatkan diri anda.
Itu cuma bayangan belaka. Apalah artinya kepercayaan diri bila orang lain enggan mempercayai anda. Dan, arogansi tak pernah mendapat simpati.
Kesombongan, seberapa pun sedikitnya, hanya memicu dendam orang lain. Anda menemukan kepercayaan diri yang sejati saat anda memperlakukan orang lain, siapa pun ia, dengan penuh hormat. Kehormatan selalu berbalaskan kehormatan. Kepercayaan berimbalkan kepercayaan.

Sebuah pepatah mengatakan, "Jangan padamkan lilin orang lain, hanya agar lilinmu menyala paling terang." Jangan rendahkan orang lain, apa pun alasannya. Terlebih lagi hanya karena anda ingin meraih kehormatan yang lebih tinggi.

:gomen:

omireindhart
7th May 2010, 02:45 PM
BAGAIMANA ANDA MAMPU KUAT BEKERJA

Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di sudut sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku.

Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka; kepada keluarga nun jauh disana; kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka; kepada alam yang mengasuh mereka; kepada masa depan kehidupan yang sejahtera; atau kepada hati tempat cinta itu mengalir. Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.

:gomen:

omireindhart
8th May 2010, 10:30 AM
DI BALIK SEBUAH ANYAMAN

Ambillah selembar karya sulam atau anyaman yang indah. Amati betapa kecermatan tangan-tangan trampil telah mampu menjalin benang warna-warni rumit menjadi sebuah citra cantik. Kemudian, balikkah sulaman itu hingga tampak bagian bawahnya. Apa yang terlihat di sana? Jemalin benang yang tak karuan, berserabutan tanpa pola. Mungkin anda masih bisa samar-samar melihat citra yang tadi tampak. Namun, lebih mudah menangkap keruwetan hilir mudik benang yang tak anda mengerti. Bila kita tahu atau cukuplah berkeyakinan bahwa pasti ada sesuatu yang indah di balik pengamatan kita, tentulah kita tak kehilangan semangat untuk menghadapi setiap kesulitan hidup ini.

Demikian pula penangkapan kita dari kenyataan yang tampak ini. Apakah anda melihat kekusutan luar biasa pada fakta-fakta? Atau anda telah mampu membumbung tinggi melampaui cakrawala dan menemukan semua skenario keindahan yang tercipta? Berkeyakinanlah. Karena, teramat jarang orang mampu mencapainya. Terlebih lagi, ternyata keindahan itu tak selalu dapat diungkapkan dengan kata-kata; dan keyakinan itu tak mudah ditanam.

:gomen:

omireindhart
10th May 2010, 04:58 AM
KEPEMIMPINAN ITU SEDERHANA SAJA

Pola kepemimpinan itu sederhana saja: ada pemimpin yang memimpin, dan pengikut yang mengikuti. Namun, bila dalam langkah anda menjadi seorang pemimpin, anda hanya memusatkan perhatian pada bagaimana orang akan mengikuti anda, maka anda akan sangat mudah terperangkap dalam permainan politik dan manipulasi yang sungguh tidak perlu. Pemimpin sejati tak bersibuk-sibuk mencari pengikut. Karena, kepemimpinan bukanlah persoalan apakah anda berada di depan atau di belakang. Kepemimpinan adalah proses bagaimana anda mengupaya yang terbaik dari diri anda. Kepemimpinan adalah jerih yang berpusat pada potensi diri sendiri, dan mencurahkannya untuk kebaikan diri dan sekitar. Orang-orang akan mengikuti apa yang bermaslahat bagi mereka. Dan, ketika mereka merasakan keterbaikan atas kehadiran anda, di saat itulah anda menjadi pemimpin. Tak peduli apakah anda tahu atau tidak, diam-diam anda telah memimpin orang lain meneladani tindakan anda.

Jangan terkecoh pada mata garang seekor elang, lalu anda mengangkatnya sebagai pemimpin burung. Karena elang tak dapat bersiul, maka tak pantas ia memimpin sekelompok kutilang yang bercericit merdu. Karena manfaat yang diberikan oleh seseoranglah, ia diikuti, maka ia pun berhak diangkat sebagai pemimpin.

:gomen:

omireindhart
10th May 2010, 06:09 AM
MENEKAN AMARAH

Dalam sebuah kalimat, "marah" adalah predikat yang memerlukan subyek - yaitu anda sebagai pelaku - dan obyek - yaitu kepada siapa anda marah. Benarkah marah bisa ditekan? Sedangkan marah hanyalah sebuah mekanisme pertahanan diri belaka. Menekan amarah tiada berguna bila anda tetap mengenang apa yang membuat anda marah. Alih-alih kemarahan anda lenyap, anda tergenang dalam perjuangan yang menyakitkan. Jauh lebih sehat bila anda mengambil jarak antara anda dengan apa yang membuat anda marah. Jarak itu tercipta bila anda berkenan memaafkan.

Hampir-hampir kita tak pernah marah bila terserang flu. Karena kita tak tahu kepada siapa kita harus marah. Bukankah virus influensa berterbangan di udara tanpa diketahui siapa penyebarnya. Kita terima begitu saja meski harus berdemam-demam. Sebaliknya, bila seseorang yang anda kenal mengirim email berisi virus komputer berbahaya dan merusak seluruh data anda, maka kemarahan anda lebih mudah meletup. Semakin anda ingat kepada siapa anda marah, semakin berkobar amarah anda. Lihatlah, betapa amarah selalu memerlukan korban. Seperti api memerlukan bahan bakar. Hanya saja, amarah tidak akan membakar habis orang lain, melainkan menghanguskan diri anda sendiri.

:gomen:

omireindhart
11th May 2010, 05:13 AM
RASA SEBUAH KETULUSAN

Seorang teman karib menghampiri meja kerja anda, dan memungut sebatang pensil yang patah. Pintanya, "Boleh aku pinjam ini?" Anda yang sibuk hanya menengok sekelebat dan berkata, "Ambil saja." Setelah itu anda lupa akan kejadian itu selamanya. Padahal bagi teman anda, pensil patah itu amat berharga demi pengerjaan tugasnya.

Tahukah anda bagaimana "rasa" sebuah ketulusan? Setiap dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus murni. Namun, tidak banyak yang mampu memahaminya. Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan. Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana anda menyilakan teman dekat anda mengambil pensil patah anda. Tiada setitik pun keberatan. Tiada setitik pun permintaan terima kasih. Tiada setitik pun rasa berjasa. Semuanya lenyap dalam ketulusan. Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk memandang dunia ini seperti pensil patah itu.
Sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun tampak bagai pena emas. Jangan ingat-ingat perbuatan baik anda. Kebaikan yang anda letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin.

:gomen:

deejee
11th May 2010, 06:43 AM
keren2 ni motivasinya

sistemkomputer
11th May 2010, 12:42 PM
mantap mod. :pede:

omireindhart
11th May 2010, 03:53 PM
keren2 ni motivasinya

Thx dah mampir ndan, semoga bermanfaat... :mantap:
mantap mod. :pede:
:eeek: saya bukan momod......

thx any way dah mampir..... :mantap:

omireindhart
11th May 2010, 04:00 PM
HIDUPLAH BERSAHAJA

Setiap orang besar di dunia ini, yang jalan hidupnya dipanuti oleh jutaan banyak orang selama bertahun-tahun, hidup sederhana. Mungkin saja mereka memiliki kesempatan untuk menumpuk harta dan kemakmuran, namun mereka lebih suka mempunyai beberapa lembar pakaian sekedar melindungi tubuh, serta suap roti yang cukup untuk mengganjal perut. Mereka tak khawatir akan masa depan.
Mereka percaya akan alam yang teramat baik ini. Mungkin juga mereka memiliki kekuatan untuk memerintah orang lain menuruti apa maunya, namun mereka lebih suka menjahit sendiri bajunya yang robek atau membantu memikul beban orang lain. Mereka yakin bahwa hanya bila mereka mampu mengatasi kesulitannya sendiri, mereka layak untuk melayani orang lain. Mereka bersahaja dalam segala hal. Juga dalam cita-cita hidup mereka: menjadikan dunia ini lebih baik bagi seluruh penghuninya.

Seekor tupai hanya tinggal dalam satu lubang, meski terdapat ribuan pohon besar di hutan. Seekor zebra hanya meneguk air kubangan secukupnya meski panas terik membakar gurun. Kesederhanaan adalah kekuatan. Sebab saat anda menemukan arti kata cukup, anda memahami makna sebuah kepuaasan.

:gomen:

omireindhart
11th May 2010, 04:34 PM
MEMBERI TANPA PERTIMBANGAN

Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memiawakkan telinga.
Atau, anda sedang berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka. Barangkali ada rasa enggan dan kesal.
Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda hanya sedang "berlatih" memberi; mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.

:gomen:

omireindhart
11th May 2010, 06:09 PM
banyak yg bisa di jadiin panutan ...

senang bisa berbagi.... :gomen:

omireindhart
12th May 2010, 08:10 AM
KEKUATAN BERPIKIR POSITIF

Seseorang, si A, yang sudah berjalan jauh di pedalaman selama tiga hari dan tidak mendapatkan makan ataupun minum, suatu ketika menemukan air setengah gelas. Ia berpikir negatif, "Mana mungkin air yang hanya setengah gelas itu bisa memuaskan lapar dan dahaganya yang teramat sangat." Maka setelah air yang setengah gelas itu diminum ia tidak menjadi puas dan tetap merasa lapar serta haus.
Di saat yang bersamaan, si B yang juga sudah berjalan selama tiga hari tanpa makan dan minum, menemukan air setengah gelas. Ia berpikir dengan positif, "Alangkah nikmatnya air yang walau hanya setengah gelas itu dapat memuaskan dirinya yang sudah tiga hari tanpa makan dan minum." Maka setelah air yang setengah gelas itu diminum dia merasa puas dan nikmat.

Mereka yang melihat dari kacamata negatif mudah tertekan. Sedangkan, mereka yang melihat setiap keadaan melalui pandangan positif, akan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan.

:gomen:

ayaayawae
12th May 2010, 02:18 PM
Tq bgt gan,.. ane seneng mbacanya,.. terus update ndan,..

omireindhart
13th May 2010, 03:35 AM
TAKDIR KITA YANG SAMA

Tak peduli apakah anda percaya akan adanya takdir atau tidak, sejatinya kita ini memiliki satu takdir yang sama; yaitu menjadi manusia yang berbahagia. Tak butuh lebih dari satu kata untuk menjabarkan kebahagiaan. Karena kebahagiaan bukan untuk didefinisikan, namun dipahami dan dipancarkan dari dalam diri anda.

Tak peduli apa warna kulit, bentuk mata, dan garis rambut anda. Tak peduli pula apa bahasa, keyakinan dan pegangan anda. Kita semua berhak menjadi bahagia. Dan semua ajaran kebijakan mengajak kita untuk membebaskan diri dari hambatan-hambatan yang membuat kita tak bahagia. Karena itu, tiada salahnya setelah menyisihkan waktu di akhir pekan ini untuk merenungi semua perjalanan yang sedang kita lalui, sambil menatap jauh ke depan dan ke dalam diri, kita tuliskan tujuan hidup: untuk mencapai sebuah kebahagiaan sejati.
Kebahagiaan yang membebaskan kita dari sekat-sekat antar sesama. Dan itu dimulai dengan membebaskan diri dari sekat ego kita sendiri.

:gomen:

omireindhart
13th May 2010, 03:36 AM
Tq bgt gan,.. ane seneng mbacanya,.. terus update ndan,..


thx dah mampir ndan, semoga bermanfaat.. Insya Allah akan terus diupdate :mantap:

omireindhart
14th May 2010, 05:24 AM
BERSIKAPLAH TERPERCAYA DALAM MEMEGANG RAHASIA

Ujian bagi kepercayaan terletak bilamana anda harus menyimpan sebuah rahasia. Rahasia yang menyenangkan demi sebuah kejutan dapat membuat anda berbinar-binar sehingga tak tahan untuk tidak menceritakannya pada orang lain. Bila itu terjadi, kegembiraan akan tiada lagi berharga. Rahasia mengenai kesedihan mungkin membuat anda lunglai sehingga tak kuat untuk tidak mengatakannya pada orang lain. Bila itu terjadi, kesedihan semakin merana. Rahasia itu bagai sebutir jagung pop corn di wajan berisi mentega panas. Ia akan melompat-lompat kepanasan. Dan, bila ia terlempar, ia adalah jagung yang terpecah. Jangan salahkan jagung. Tubuh anda yang tak mampu menahan gejolak diri sendirilah yang menyebabkan rahasia bukan lagi rahasia.
Bersikaplah terpercaya. Jagalah rahasia. Bila tidak, boleh jadi orang lain menganggap anda berkhianat, tak sanggup memegang amanat.

Agar air dalam botol tak terciprat, tutuplah botol itu rapat-rapat. Agar kata tak terucap keluar, katupkan bibir anda lekat-lekat. Anda dapat
memasukkannya lagi air yang tumpah. Tapi, sekali kata terucap, anda tak mungkin dapat menariknya kembali.

:gomen:

omireindhart
14th May 2010, 04:00 PM
KERJAKAN KEBAIKAN MESKI TAMPAK REMEH

Tak perlulah anda menilai besar kecilnya suatu perbuatan baik. Sebab seringkali sebuah perbuatan yang tampak remeh justru harus anda lakukan demi kebaikan yang teramat besar. Anda tak tahu skenario apa yang akan berlangsung setelah itu.
Mungkin perbuatan anda menyingkirkan paku dari jalan dipandang tiada berarti. Karena anda tak perlu melakukan apa-apa selain membungkuk, memungut dan meletakkannya di tempat yang aman. Namun, tindakan itu menghindarkan kaki seekor kuda yang tak bertapal dari sengatan tajamnya paku. Sehingga, sang pengendara kuda itu mampu sampai di garis depan pertempuran, dan memberitahukan pada para jendral bahwa perang telah usai. Perdamaian pun terselamatkan. Lakukan saja sebuah perbuatan baik seberapa pun kecilnya itu di mata banyak orang.
Dan jangan sekali-kali anda menganggap orang lain lebih patut melakukannya. Keengganan anda dapat menghapus kebaikan. Dan, itu bisa jadi sebuah kejahatan.

Tak perlulah juga anda menilai besar kecilnya jasa perbuatan baik anda. Setiap tindakan, baik maupun jahat, memerlukan pelaku. Bila anda tak melakukannya, orang lain akan menunaikannya. Menilai-nilai perbuatan baik anda hanyalah permainan "ego" yang justru menghapuskan kebaikan itu dari diri anda sendiri. Seperti, pasir kering tertiup angin; anda takkan berhak menggenggamnya, meski hanya sebutir lembut.

:gomen:

omireindhart
14th May 2010, 10:26 PM
BERCERMINLAH PADA DUNIA ANDA

Banyak orang tak mempercayai cermin yang mereka pandangi setiap paginya. Entah, apakah karena mereka tak menghendaki wajah yang terpantul, atau cermin itu sendiri. Tak heran bila dikenal pepatah: Buruk rupa, cermin dibelah.

Setiap kejadian yang melintas di hadapan kita adalah cermin pikiran. Dunia adalah segala apa yang ada dalam pikiran kita. Dunia kita adalah cermin bagi pikiran kita yang bahkan memantulkan dengan jelas sisi buram yang tersembunyi. Pikiran yang rumit tergambar pada dunia riuh baur yang menyulitkan empunya pikiran untuk menemukan ujung pangkal persoalan.
Tak heran bila banyak orang menyalahkan dunia ketika mereka tak mampu memahami pikiran sendiri. Pikiran yang tenang tercermin pada dunia sentausa yang menyejukkan sang pemilik pikiran.
Maka, ketika anda terbangun pada pagi hari, cermin apakah yang anda pakai untuk mengaca wajah diri? Sehingga tak perlu lagi ada cermin yang dibelah.
Dan, berkacalah pada cermin dunia anda karena di sanalah anda menemukan pikiran anda. Bila anda tak menghendaki maka tak perlu menyalahkan dunia lagi, namun memperbaiki diri sendiri.

:gomen:

omireindhart
15th May 2010, 03:15 AM
HARAPAN ADALAH JAWABAN TERBAIK SAAT GAGAL

Tiga anak kecil bermain lompat tali. Aturannya sederhana. Dua anak memegangi tali. Sedang yang seorang berusaha melompatinya. Bila ia gagal atau tersangkut, ia harus ganti memegangi tali. Dan, yang lain mengambil giliran melompat. Ketika tali masih rendah, ia mampu melompatinya. Saat sedikit-demi-sedikit tali meninggi, ketidakyakinan mulai datang. Keraguan merambah. Namun, tekad untuk tidak kalah lebih kuat sehingga ia harus mencoba. Keyakinan diri membara saat ia mampu melompatinya meski ujung kaki menyentuh tali. Semua anak bertepuk tangan. Namun, ketika tali sejajar pandangan, ia gagal. Dengan sedikit kecewa ia ganti memegangi tali. Tahukah anda apa yang ada dalam benak anak kecil itu? Saat memegangi tali, ia menunggu ada temannya yang gagal sebagaimana ia pernah gagal. Dan berharap ia bermain lagi agar bisa melompati ketinggian yang gagal ia lalui.

Menjadi pemain selalu menyenangkan karena bisa merasakan keberhasilan. Namun, hanya bila anda tak kehilangan harapan di sela-sela kegagalan, anda layak menantikan saat untuk bermain kembali. Bahkan kita pun harus tahu bagaimana menjadi gagal. Tanpa itu, kita tak tahu bagaimana rasanya menjadi pemenang.

:gomen:

omireindhart
15th May 2010, 11:09 PM
SEKUTU SEKALIGUS PENGKHIANAT DIRI ANDA

Anda memiliki sekutu sekaligus pengkhianat yang berdiam dalam diri anda sendiri. Ia menjadi sekutu karena selalu membenarkan keputusan anda. Ia mendukung dan menyediakan argumentasi untuk mempertahankan pendirian anda.
Ia juga adalah pengkhianat karena dalam persekutuannya ia justru menutupi kesalahan yang semestinya anda ketahui. Ia mengatakan pada anda bahwa orang lainlah yang menyebabkan semua kegagalan ini. Dengan demikian anda takkan mampu memandang apa yang keliru yang terjadi pada diri anda sendiri. Padahal bila anda menyadarinya, anda tentu akan memperbaikinya demi kemajuan perjalanan anda. Sekutu sekaligus pengkhianat itu bernama pikiran; pikiran yang berpusat pada ego, ke-aku-an diri sendiri; yang tak bersedia melihat secara jernih diri anda apa adanya.

Pikiran yang mementingkan sang "aku" bagaikan air keruh pada sebuah telaga. Anda takkan dapat melihat kedalaman dasar telaga. Anda pun tak dapat mendapatkan ketenangan apa-apa di sana selain keriuhan gejolak pikiran yang menggelisahkan. Jernihkanlah pikiran anda. Maka, ia akan menjadi sejatinya sekutu bagi anda. Meski tak selamanya membela anda; namun ia pelindung anda.

:gomen:

ebest
16th May 2010, 06:43 AM
gw cuman bisa bilang cek kulkas ke OMI...:deff::deff:

omireindhart
16th May 2010, 07:10 AM
gw cuman bisa bilang cek kulkas ke OMI...:deff::deff:

Waah makasih ndan... :blink:

omireindhart
16th May 2010, 07:11 AM
MENIKMATI PERSOALAN DEMI PERTUMBUHAN DIRI

Pandanglah persoalan anda lurus ke depan. Lihatlah apa yang anda temukan. Mendekatlah beberapa tapak. Anda mungkin melihat sesuatu yang tadinya tak tampak. Mundurlah beberapa langkah, mungkin sebagian detil memudar, namun wawasan yang lebih luas terlihat jelas. Kemudian, lihatlah dari satu sudut sisinya, mungkin anda menangkap sebuah dimensi ruang. Lalu,bergeserlah ke sudut sisi yang lain, mungkin anda menemukan dimensi baru. Selama pergerakan anda dari satu garis ke sudut-sudut pandang, jangan lepas tatapan dari persoalan itu. Amati bagaimana dimensi waktu dan ruang turut berubah menawarkan pemahaman-pemahaman baru. Anda boleh dengarkan pendapat orang lain. Mungkin mereka menangkap sesuatu yang terlepas dari tatapan anda.

Demikianlah bila anda menikmati sebuah lukisan. Anda melihat dari segala jarak dan sudut. Semakin cantik lukisan semakin banyak anda temukan keindahan dalam setiap jarak, sudut, dan garis edar pandang anda. Mengapa tak anda pandang permasalahan anda seperti menikmati lukisan? Persoalan bukan hanya untuk dipecahkan. Anda pun bisa menikmatinya demi pertumbuhan dan apresiasi diri.

:gomen:

slark7
16th May 2010, 07:27 AM
KEKECEWAAN YANG MELEMAHKAN

Seringkali ketidakmauan untuk menerima kelemahan orang lain disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menerima kelemahan diri sendiri. Juga, seringkali keseganan mengakui keunggulan orang lain dikarenakan keengganan mengakui kelemahan diri sendiri. Sebenarnya "kelemahan" diri bukan untuk diakui atau ditolak, melainkan dipahami. "Kelemahan" tampak karena kita biasa membandingkan diri sendiri dengan orang lain. "Kelemahan" terlihat karena kita tak cukup mengenal diri sendiri. "Kelemahan" membebani karena kita tak berkenan menerima diri ini apa adanya.

Janganlah apa yang tampak bersinar-sinar pada dada orang lain meredupkan apa yang semestinya berbinar-binar dalam dada ini. Berkaca pada cermin orang lain lebih banyak memberikan kekecewaan. Dan, tak mungkin kita berdiri tegak bersama hati kecewa. Maka kekecewaan itulah sang kelemahan yang sesungguhnya.

:gomen:

nih ane suka.., menggambarkn secara umum sesorang.., seperti ane..,
:manta:

omireindhart
16th May 2010, 02:41 PM
PANCARKAN KEHANGATAN DIRI ANDA

Apakah kehangatan memancar dari pribadi anda? Seperti secangkir kopi kental yang menggairahkan tubuh? Tak mudah mendefinisikan kepribadian yang hangat. Karena memang bukan untuk ditulis dalam baris-baris teori. Melainkan, dipancarkan dalam kesantunan perilaku, kelembutan hati dan kesopanan pandangan. Dan, bukanlah kehangatan pribadi merupakan bentuk kelemahan diri.
Anda tak dapat bersikap hangat tanpa memiliki keteguhan hati dan keyakinan harga diri untuk selalu menjunjung prasangka baik serta telah mampu berdamai dengan diri anda sendiri. Pancarkan kepribadian yang mempesona seperti halnya mentari memancarkan sinar hangatnya tak peduli pada siapa pun.

Api ungun yang baik selalu dikelilingi para pengelana. Bukan hanya karena apinya mampu menghangatkan udara yang dingin. Melainkan juga senantiasa mengajak para pengelana itu saling merapatkan tubuh. Pribadi yang hangat bukan hanya menghangatkan hubungan anda dengan orang lain. Melainkan juga menghangatkan lingkungan sekitar dan hubungan antar orang lain. Maka, teman pun dapat menjadi saudara.

:gomen:

omireindhart
17th May 2010, 02:09 AM
HENTIKAN UPAYA MENGUBAH ORANG LAIN

Anda mungkin tahu apa yang seharusnya orang lain lakukan untuk membenahi hidup mereka. Lalu, demi perhatian dan simpati, anda sampaikan sepatah dua patah nasehat. Anda tunjukkan jalan perubahan yang mesti ia lalui. Tetapi, tak semua orang mau menuruti telunjuk anda. Mereka mendengar namun tak bertindak.
Bila demikian, hendaknya anda tak kesal. Sadari saja, orang hanya melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Seringkali mereka tahu apa yang harus dikerjakan. Mereka hanya butuh orang lain mendengarkan keinginan mereka dan menegaskannya. Ini yang dapat membangkitkan kesadaran diri mereka. Karenanya, sediakan diri anda sebagai pendengar. Hentikan upaya anda untuk mengubah orang lain. Jauh lebih baik anda berupaya mengatasi hambatan yang membuat anda tak mampu mendengarkan suara hati orang lain.

Pepatah mengatakan, anda dapat membawa seekor kuda ke telaga, namun anda tak dapat memaksanya untuk minum.
Motivasi terbaik selalu datang dari dalam diri.

:gomen:

omireindhart
17th May 2010, 04:45 PM
KERENDAHAN HATI

Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit; jadilah saja belukar. Tetapi belukar yang terbaik yang tumbuh di tepi danau.
Kalau engkau tak sanggup jadi belukar; jadilah saja rumput. Tapi rumput yang terbaik yang memperkuat tanggul pinggiran jalan. Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya; jadilah saja jalan kecil,yang membawa orang ke mata air

Tak semua menjadi nakhoda; Tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.

:gomen:

keripiku
17th May 2010, 05:37 PM
:fallinlove::fallinlove::fallinlove:

omireindhart
19th May 2010, 02:16 AM
HENTIKAN PERGUNJINGAN ( GOSIP )

Bagi kebanyakan orang, keburukan diri sendiri bagaikan sampah yang harus dipendam jauh di dasar bumi. Mereka menyembunyikannya rapat-rapat. Janganlah tercium keluar. Dan, janganlah terulang lagi. Itulah perlunya rasa malu.
Namun, ada sekelompok orang lain yang mengais-ngais timbunan sampah itu; mendapatkan kesenangan dari bau busuk orang lain. Bahkan menyimpan dan menebarkannya dalam setiap percakapan mereka. Itulah buruknya pergunjingan.
Tak memberikan manfaat sedikit pun bagi perbaikan kecuali semakin memburukkan hati pembicaranya. Jauhkan kesenangan menggunjing orang lain, karena hanya menunjukkan betapa lemahnya anda. Hanya orang lemah yang membicarakan kelemahan orang lain.

Seorang pujangga menulis, "Mulutmu adalah harimaumu." Bila anda berbicara dengan bahasa api, jangan heran bila anda mendapatkan hangus. Bila anda berbicara dengan bahasa salju, anda boleh harapkan kesejukan. Dan sebaik-baiknya perkataan adalah ucapan kerang mutiara yang hanya membuka mulutnya untuk memancarkan kemilau mutiara hikmah.

:gomen:

omireindhart
19th May 2010, 08:10 PM
TAK ADA SALAHNYA TIDAK MENYESALI HARAPAN YANG TAK TERCAPAI

Apa jadinya bila tukang cukur memangkas rambut anda lebih pendek dari yang anda maui? Anda boleh saja menangis menyesal dan memaki-maki si tukang cukur. Dan, si tukang cukur mungkin memohon-mohon maaf sambil menawarkan ganti rugi. Tapi ia tak bisa mengembalikan apa yang telah diguntingnya.
Tenanglah sejenak. Percayalah, dalam beberapa hari kesedihan anda akan sirna. Alam akan menumbuhkan kembali rambut anda. Dan menggantikannya dengan rambut baru yang lebih sehat. Anda hanya perlu waktu saja. Bahkan, alam pun telah menyediakan sang waktu itu bagi anda. Bila demikian anda hanya perlu bersabar dan berpikir positif. Tak ada salahnya tidak menyesali apa yang tak sesuai harapan anda; serta menikmati apa yang sedang terjadi. Bahkan bila toh anda menyukai apa yang anda miliki sekarang, esok atau kelak ia akan memudar. Anda perlu memangkas rambut anda kembali, bukan?

Alam telah menyediakan segalanya bagi kita. Yang perlu kita lakukan adalah bekerja selaras dengan alam; yaitu mengalir bersama perubahan. Seperti batang kayu di sungai deras. Hanya bila ia berkenan melaju selaras arus, ia akan tiba di muara. Rambut hanyalah ibarat harapan anda.

:gomen:

copasbyte
20th May 2010, 10:13 AM
Ini cerita diambil dari Group Rohani di FB. Semoga bisa menjadi renungan untuk agan-agan ... Mohon maaf kalau ada yang tidak berkenan

Di suatu tempat disuatu hari seorang bapak tua hendak menumpang sebuah bus. Ketika bus berhenti dan pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.



Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga ?" Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."

Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup - jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.



Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita.

Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik.



Ini semua dapat diartikan :

supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.



Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya. Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik.

Satu sepatu hilang. Dan sepatu yang tinggal sebelah tidak akan banyak bernilai bagi si bapak. Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu itu akan menjadi hadiah yang berharga bagi gelandangan yang membutuhkan.



Berkeras hati & berusaha mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik. Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal, suatu keadaan atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain.

Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya. Karena tiada badai yang tak berlalu. Tiada Pesta yang tak pernah Usai. Semua yang ada didunia ini tiada yang abadi.

treean23
20th May 2010, 10:52 AM
ambil hikmahnya aja ndan semua...:mantap::mantap:

omireindhart
20th May 2010, 04:55 PM
JANGAN KEHILANGAN KEGEMBIRAAN KANAK-KANAK

Tak ada yang lebih menakjubkan dari anak-anak selain spontanitas yang ditunjukkannya. Spontanitas yang berasal dari cara pandang hidup yang penuh keberanian dan kesukacitaan. Sehingga, setiap anak tak pernah ragu untuk bermimpi kelak menjadi dokter, insinyur atau bahkan presiden. Mereka pun tak perlu berpikir panjang membayangkan punya rumah di atas awan atau istana di dasar laut. Namun, saat kita tumbuh dewasa kita melihat dunia dari kacamata yang jauh berbeda. Kita tak berani lagi bercita-cita atau memimpikan terbang di angkasa. Lalu, kita mengatakan kita telah memiliki buah kebijaksanaan dan akal sehat. Padahal, pada saat yang bersamaan, tanpa kita sadari, kaki kita terbelenggu oleh rasa takut, cemas, dan ragu-ragu. Sehingga, kita kehilangan harapan dan keberanian untuk menghadapi apa yang terjadi.

Buah dari kebijaksanaan adalah lenyapnya rasa takut. Buah dari akal sehat adalah pikiran yang jernih. Mungkin anda tak lagi berkhayal lari-lari di awan, tetapi hendaknya anda tidak kehilangan keceriaan dalam menjalani hidup ini. Jangan ragu untuk menjadi kanak-kanak.

:gomen:

facebook
20th May 2010, 09:57 PM
kutipan faforit ane ndan...:D
HANYA PEMIMPIN SEJATI BERTINDAK BAK PEMIMPIN SEJATI

Tak ada pemimpin yang tiba-tiba turun dari langit. Mereka semua harus melalui perjalanan hidup yang panjang dan berat. Mungkin anda tak bisa
melihat betapa deras keringat mereka bercucuran, atau betapa tegang otot mereka meregang. Karena mereka mampu mengubah semua itu menjadi kekuatan yang gilang gemilang. Anda tak perlu harus menjadi seorang pemimpin. Bukan anda yang memutuskannya. Namun, anda dapat bersikap, bertarung dan berjuang sebagaimana pemimpin sejati lakukan. Dan, memang itulah yang senantiasa mereka lakukan.

Singa yang tak pernah merasakan perihnya luka cakar dan patah kuku bukanlah raja rimba terhebat. Elang yang tak pernah menerjang topan badai dan menembus awan gelap bukanlah kaisar langit terkuat. Kayu terbaik didapat dari pohon yang tumbuh dalam tempaan hujan lebat dan panas terik. Pemimpin sejati ditemukan dalam situasi sulit dan kritis. Pertempuran hanya diperuntukkan bagi mereka yang berani. Pecundang yang lari dan bersembunyi tak pantas merayakan kemenangan.

omireindhart
21st May 2010, 09:34 PM
RAWATLAH APA YANG ANDA MILIKI

Terkadang mempertanyakan "mana yang lebih dahulu tercipta: telur atau ayam" tidak selalu relevan. Anda bisa mendebat apa pun jawaban yang diberikan. Alih-alih mendapat kejelasan, seringkali malah berputar-putar memusingkan kepala. Jauh lebih berharga bila anda menjaga apa yang anda miliki sekarang.
Bila telur yang berada dalam genggaman, eramilah hingga menetaskan anak-anak ayam. Sebaliknya, bila ayam yang anda miliki, peliharalah agar dapat memberikan telur-telurnya pada anda. Rawatlah apa yang ada dalam penjagaan anda. Gunakan itu sebaik-baiknya. Untuk itulah anda dianugerahi sesuatu.

Sesuatu yang bermanfaat akan semakin bermanfaat bila anda mensyukurinya. Yaitu, bila anda menggunakannya sesuai dengan tujuan, merawatnya sepenuh hati, dan menjaga agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.
Harta semakin berharga bila tidak hanya ditimbun di gudang bawah tanah; namun didermakan. Sebagaimana kendaraan yang didiamkan bertahun-tahun dalam garasi tak lebih berharga dibanding mikrolet tua yang menarik penumpang.

:gomen:

omireindhart
22nd May 2010, 06:36 AM
LAKUKAN SEMUANYA DENGAN KEBAIKAN HATI

Apa pun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian, terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapa pun rela berkorban untuk keberhasilan anda.

Seorang bijak berujar: "Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu." Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.

:gomen:

ecstacy
22nd May 2010, 06:26 PM
yo omi ketemu lagi kita hahaha :D
semua yg lo bilang bener ndan motivasi datang dari kita :courage:

omireindhart
23rd May 2010, 05:55 AM
TEMUKAN KEKUATAN DALAM KEBERSAMAAN

Sesekali tinggalkan meja kerja anda; dan berkelilinglah. Temui orang-orang yang bekerja dengan anda di tempat kerja mereka. Lihatlah secara langsung apa yang terjadi. Pastikan segala sesuatunya memang berjalan baik. Jangan sampai anda kehilangan hubungan dan perasaan organisasi anda. Berbicaralah dengan orang-orang; dengarkan apa yang ingin mereka sampaikan; dan sampaikan apa yang ingin mereka dengarkan. Jangan anggap ini sesuatu yang mudah.
Banyak pimpinan gagal berjalan di sekitar bawahannya sendiri. Karena berbicara dan mendengarkan membutuhkan keberanian. Dan hanya mereka yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan prasangka baik sajalah yang dapat melakukannya dengan baik.

Ruang kerja anda adalah jembatan penghubung; bukan tembok pemisah; antara anda dengan orang lain. Jangan sampai anda bagai terkucil kesepian di balik meja kerja anda. Berhubunganlah dengan seluruh bagian organisasi. Tiada sesuatu yang mengeratkan hubungan anda selain mengalami pengalaman bersama-sama. Kebersamaan itu menguatkan. Sebagaimana pepatah: Srigala menerkam domba yang terpisah dari kelompoknya.

:gomen:

omireindhart
24th May 2010, 08:24 AM
YANG ADA HANYALAH HARI INI

Seorang bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu anda khawatirkan. Yang pertama; hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja. Yang kedua: hari esok. Hingga mentari esok hari terbit, anda tak tahu apa yang akan terjadi. Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; biarkan saja.

Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah tertutup; pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri anda untuk hari ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi.

:gomen:

papaBear
25th May 2010, 05:56 PM
--- update hari ini belum ada nehhh :araara:
--- semangat bro :hi:

omireindhart
25th May 2010, 06:04 PM
--- update hari ini belum ada nehhh :araara:
--- semangat bro :hi:

waah, suatu kehormatan sesepuh mau mampir di thread nubi.. :tersipu:

Update comin' up right after this messages... :gg:

omireindhart
25th May 2010, 06:08 PM
PIKULLAH TANGGUNG JAWAB MESKI AMAT BERAT

Kepercayaan itu terletak di telapak tangan, sedangkan tanggung jawab terpikul di pundak. Anda dapat memberikan kepercayaan pada orang lain. Namun, sekali-kali tak boleh anda melempar tanggung jawab. Semua yang terjadi pada diri dan kepemimpinan anda sepenuhnya tanggung jawab anda. Karenanya, anda harus berjiwa besar untuk mengakui kesalahan; bahkan bersedia memikul kesalahan orang lain atas nama tanggung jawab kepemimpinan anda.

Kelalaian kecil seorang sersan, tak peduli seberapa pun besarnya kegagalan, tetap merupakan tanggung jawab sang Jenderal. Tenggelamnya kapal akibat kealpaan seorang kelasi rendah tak serta merta membebaskan sang Nahkoda dari tuntutan. Ini bukan soal kesetiakawanan. Ini adalah sebuah prinsip harga diri. Bupati yang melakukan kesalahan, namun Presidenlah yang menjawab pertanyaan dunia luas. Anda tak boleh hanya mau menyandang nama baik, tanpa bersedia menerima kemungkinan sesuatu yang buruk terjadi.

:gomen:

SesepuhCeriwiser
25th May 2010, 06:41 PM
Maap gak bisa nambahin Ndan

Saya cuma bisa membaca dan menghayatinya Ndan :tanya:

anta19
25th May 2010, 08:12 PM
keren keren:shake:

ceriwisss
25th May 2010, 10:21 PM
bagus2 kata2 motifasinya..., buat renungan jg nih..,

omireindhart
26th May 2010, 06:12 AM
PERHATIKAN KESEJAHTERAAN PASUKAN ANDA

Barangkali, ketrampilan dan kecakapan tehnislah yang membawa anda ke puncak kedudukan. Tak heran, karena pencapaian tujuan menuntut kemampuan tinggi. Namun, kepemimpinan bukan hanya soal kecakapan tehnis. Kepemimpinan juga adalah bagaimana anda memperlakukan orang-orang yang anda pimpin. Perlakuan adalah perhatian. Sedangkan memperhatikan tidak sekedar menawarkan angan-angan. Orang akan merasa sungguh-sungguh diperhatikan bila anda melakukan sesuatu yang nyata demi kesejahteraan mereka.

Seorang jendral sejati akan menyelesaikan kebutuhan ransum, tempat berteduh dan kesehatan bagi pasukannya, sebelum ia memikirkan kebutuhan dirinya sendiri. Bila tiada lagi makanan yang tersisa, cukuplah baginya akar umbi-umbian. Bila tiada lagi tempat bernaung yang tersisa, tugasnyalah berteduh di ranting-ranting pepohonan. Seorang pemimpin sejati memperhatikan kesejahteraan pasukannya terlebih dahulu. Ini berarti menempatkan dirinya sebagai orang terakhir yang memperhatikan dirinya sendiri. Karena itulah seorang pemimpin disebut sebagai pemimpin; bukan pengikut.

:gomen:

omireindhart
27th May 2010, 10:54 AM
TAK PERLU MENGHARAP TERIMA KASIH

Tetaplah berbuat kebaikan, meski tak seorang pun berterima kasih pada anda. Jangan urungkan sebuah niat mulia hanya karena soal pamrih terima kasih. Acapkali orang yang anda tuju tak mengetahui perbuatan anda. Namun, orang yang tak anda nyana-nyana justru amat merasakan manfaat itu. Cukuplah kebaikan itu mengalir dari tangan anda; tanpa harus disadari. Bukankah ini lebih meringankan benak anda ketimbang menimbunnya dengan beban perasaan berjasa. Itulah mengapa orang bijak pernah mengatakan, berikan derma sedemikian rupa sehingga punggung tanganmu sendiri tak mengetahuinya.

Mentari memancarkan cahayanya tanpa menuntut terima kasih anda. Begitu pula, awan gelap yang menurunkan hujan. Dan semua yang beredar di antara langit dan bumi memenuhi kebaikan-kebaikannya tanpa pamrih apa pun dari anda. Namun kenikmatan-kenikmatan itu segera lenyap bila anda tak mensyukurinya.
Berterima kasihlah pada setiap kebaikan yang anda rasakan maupun tidak. Ini sama sekali bukan demi langgengnya mentari, awan, dan semua itu. Namun, semata-mata untuk anda sendiri.

:gomen:

Equivalent
27th May 2010, 09:21 PM
"Amatilah pikiranmu, karena akan menjadi ucapanmu. / Amatilah ucapanmu, karena akan menjadi tindakanmu. / Amatilah tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu. / Amatilah kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu. / Amatilah karaktermu, karena akan menjadi nasibmu."

wah gile keren banget ndan kata-kata motivasinya :)

KyO
28th May 2010, 06:33 AM
bagus ndan kata"nya cukup bgt buat pegangan hidup ni

klo boleh saran kenapa gak di jadikan satu didepan ndan :tanya:

legend
28th May 2010, 09:39 AM
AMATILAH DIRI ANDA DAN BERTANGGUNGJAWABLAH

Keberhasilan yang diraih, atau kegagalan yang menimpa dapat ditelusuri jauh ke dalam diri anda. Karena andalah yang menjalani semua ini. Bukan orang lain. Hanya saja, terlalu banyak orang tak mau memikul tanggung jawab itu.
Bagi mereka mempertanggungjawabkannya adalah beban. Padahal, tak seorang pemimpin pun tak merasakan kebebasan setelah berani mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Dan, tanggung jawab tertinggi untuk mencapai kebebasan murni adalah bertanggung jawab atas diri sendiri.

Seorang bijak pernah menulis demikian: "Amatilah pikiranmu, karena akan menjadi ucapanmu. / Amatilah ucapanmu, karena akan menjadi tindakanmu. / Amatilah tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu. / Amatilah kebiasaanmu, karena akan menjadi karaktermu. / Amatilah karaktermu, karena akan menjadi nasibmu."
Di atas semua itu, amatilah diri anda. Hanya mereka yang mengenal dirinyalah yang akan mencapai ketenangan diri yang sesungguhnya.

:gomen:

sy tambahin ya ndan :courage:
penghargaan tertinggi atas usahamu adalah bukan apa yang kamu dapatkan tetapi menjadi apa kamu setelahnya
kesebaran & kesungguhan dalam berproses serta mental yang siapa menjadi kunci untuk mencapai tujuan sebenarnya adalah yang harus kita nikmati adalah hidup dalam proses krn proses lebih bernilai daripada hasilnya
setiap menit yang kamu habiskan untuk khawatir tentang kegagalan adalah satu menit yang kamu gagalkan untuk bersiap menuju sukses
jangan takut akan kegagalan takutlah takutlah dengan kesempatan yang kamu lewatkan yang tidak kamu coba,marilah kita coba sesuatu yang baru hari ini


kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untuk memulai sesuatu dari awal yang lebih baik jadi jangan takut untuk gagal & mengalami kegagalan
kemundurun diberikan kepada orang biasa untuk membuat mereka menjadi luar biasa
tidak ada waktu yang tidak tepat untuk melakukan suatu kebaikan,mari kita mulai melakukan kebaikan
mempersiapkan hari esok bukan memutuskan apa yang harus diselesaikan besok tapi apa yang harus diselesaikan hari ini untuk menghadapi hari besok

omireindhart
28th May 2010, 03:48 PM
^^ Thx ndan sudah berbagi.. :2good:

cek dapur ndan, ada sedikit bingkisan perkenalan..

omireindhart
28th May 2010, 03:50 PM
LAKUKAN SESUATU YANG BARU

Cobalah pengalaman baru; pengalaman yang menantang diri anda; membangkitkan gairah anda; namun tidak bertentangan dengan kode moral pribadi anda. Dengan mengerjakan sesuatu yang baru, anda dapat mengukur diri; sampai sejauh mana anda telah tumbuh dan berkembang. Pengalaman-pengalaman itu mengajarkan bahwa tiada sesuatu yang patut ditakutkan ketika kita bersedia mengalaminya. Dengan menantang diri sendiri anda dapat melihat sebuah persoalan dari perspektif yang berbeda. Kepercayaan diri tumbuh ketika kita berhasil melewati berbagai tantangan dan pengalaman hidup.

Cobalah, mendaki gunung dan nikmati setiap perubahan ketinggian. Atau, susuri sungai deras dan rasakan percikan airnya. Atau, tidurlah di alam
bebas dan biarkan dingin menggigilkan anda. Atau, melayanglah dengan parasut dan dengarlah kesunyian desir angin di angkasa. Atau, lakukan apa pun yang baru demi perumbuhan diri anda, kejernihan pikiran anda dan keceriaan perasaan anda. Hidup ini adalah waktu belajar yang tak kenal henti.
Belajarlah setiap saat. Dan, jadilah pemberani.

:gomen:

CrowZero
29th May 2010, 03:50 AM
bgs bgt ndan kumpulan motivasinya
sangat membantu buat ane ....
salam kenal ndan..saya dari regional jogja

junk
29th May 2010, 07:06 PM
nice share ndaan

omireindhart
31st May 2010, 09:44 AM
JANGAN MENGHARDIK

Bila anda meminta sesuatu, sampaikan dengan baik. Janganlah menghardik. Meski anda memiliki hak untuk memerintah, tak seorang pun merasa telah membolehkan anda menghardik mereka. Hardikan itu mudah menggoyahkan harga diri pendengarnya. Ia memerahkan telinga, memadamkan muka dan menumbuhkan dendam. Menghardik adalah tindakan semena-mena yang dapat dilakukan oleh pita suara anda. Jangan rancukan kewibawaan dengan suara yang hingar bingar.
Menghardik sama sekali bukan bagian dari kepemimpinan, karena ia hanya dilakukan oleh seseorang yang putus asa.

Suara kekasih yang lembut terdengar; sedangkan halilintar menggelegar tak terhiraukan. Pemimpin sejati selalu menjadi sosok yang dikasihi oleh pengikutnya. Maka sudah cukup bagi mereka berdehem perlahan; bukannya berteriak, menjerit-jerit tak tentu untuk menarik takjim orang lain. Bagi mereka, menghardik hanya dibolehkan pada satu saat saja; yaitu untuk membangunkan dirinya sendiri yang mulai terlenakan oleh kekeliruan.

:gomen:

CaRoLiNe
31st May 2010, 11:33 AM
Nice Thread Ndan...
Mohon Izin Untuk Mengutip dan menyebarluaskan. Agar Bermanfaat Bagi Sesama..

Saya mau menyumbang satu Motivasi yang menjadi Pegangan Hidup saya.
Judulnya "Serenity Prayer" Oleh Reinhold Niebuhr

The Serenity Prayer



God grant me the serenity
to accept the things I cannot change;
courage to change the things I can;
and wisdom to know the difference.



Living one day at a time;
Enjoying one moment at a time;
Accepting hardships as the pathway to peace;
Taking, as He did, this sinful world
as it is, not as I would have it;
Trusting that He will make all things right
if I surrender to His Will;
That I may be reasonably happy in this life
and supremely happy with Him
Forever in the next.

omireindhart
31st May 2010, 11:38 AM
Thx sudah berbagi sis..

Cek dapur ya, ada sedikit bingkisan perkenalan dr saya.. :2good:

MikeGetho
31st May 2010, 03:25 PM
Nice Trit ndan...

Menjadi Semangat bagi saya setiap harinya... :shake: :shake:

omireindhart
2nd June 2010, 09:32 AM
BUKAN SEKEDAR BERTAHAN, TETAPLAH TUMBUH

Apakah daya tahan itu? Daya tahan bukan sekedar kekuatan untuk bertahan di tengah kesulitan. Namun, menjaga agar tak kehilangan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang ketika situasi memungkinkan. Ini berarti bukan sekedar memupuk ketegaran dalam menghadapi apa yang sedang terjadi. Tapi tetap melihat masa depan tanpa kehabisan harapan dan peluang. Karena itu daya tahan adalah seni untuk tumbuh. Sedangkan daya tumbuh adalah seni menghadapi hidup. Kehilangan pertumbuhan sama dengan mandegnya kehidupan anda.

Biji rumput yang runtuh di gurun gersang takkan kehilangan daya tumbuhnya, meski ia terpendam berbulan-bulan jauh di dalam pasir panas. Dan, ketika rintik hujan pertama turun, seketika itu biji bergeliat merekah, menumbuhkan akar dan beranak-pinak. Demikian buah kelapa yang bertahan di tengah ombang-ambing gelombang samudera, tetap tak kehilangan daya tumbuhnya sesaat setelah menyentuh pantai harapan. Jangan hanya sekedar bertahan, asahlah agar anda tak kehilangan daya tumbuh; yaitu daya hidup anda yang sesungguhnya.

:gomen:

MikeGetho
2nd June 2010, 09:36 AM
Semangat baru di hari ini.. :shake:

papaBear
3rd June 2010, 11:42 AM
--- mana nehh motivasi hari ini :shine:
--- belum semangat nehhhh :blink:

arejoe
3rd June 2010, 12:34 PM
tambah dikit ndan

"
"Kehausan kita akan persetujuan,sama besarnya dengan ketakutan kita kepada kritik"

blueparadise
3rd June 2010, 09:44 PM
mangstab - mangstab nih ndan isi thread nya ...

:mantap::mantap::mantap::mantap::mantap:

update terus ya ndan ..

ditunggu lho :senyum2::senyum2::senyum2::senyum2:

ForbiddenMember
4th June 2010, 05:25 PM
seru bacanya ndan :D

omireindhart
5th June 2010, 08:43 AM
ANDA BERTANGGUNG JAWAB ATAS MOTIVASI DIRI ANDA

Adalah keliru menuntut orang lain memotivasi anda. Tak seorang pun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu dalam diri anda,
melainkan anda sendiri. Pidato pemimpin yang menggebu-gebu, program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah,
semua itu hanya usaha mengetuk pintu motivasi diri anda. Bila anda tak berkenan membukanya, gedoran sekeras apa pun takkan berguna. Karena anda bertanggung jawab atas perjalanan karier dan hidup anda, maka bangun... bangunkan diri anda sendiri.

Anda pun tak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain. Karena anda tak selalu tahu apa harapan mereka. Motivasi selalu bertalian
dengan harapan. Sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama; antara anda dan mereka. Kemudian bekerjalah bahu-membahu untuk mewujudkannya. Motivasi selalu muncul dari kegembiraan. Sedangkan kegembiraan ditemukan dalam kerja bersama.

:gomen:

omireindhart
6th June 2010, 06:54 AM
HANYA ADA SATU BUMI

Di jagat raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan indah. Itulah Bumi, tempat kita semua berpijak dan bernaung. Tangan-tangan Sang Maha Pencipta telah membentuk planet ini begitu cantik; tertimbang seimbang di gugusan bintang-bintang; dan terukur tepat di gerak derap sang waktu. Kehidupan tumbuh dan gugur silih berganti semenjak lima puluh milyar tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi yang panjang, rapi dan berhati-hati. Planet elok dan jagat raya yang agung; semua itu hanya demi kehidupan manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya, yang diturunkan dua juta tahun lalu di Bumi ini. Sedangkan kini matahari masih menyisakan lima milyar tahun ke depan sebelum mendidihkan air di penjuru galaksi. Perjalanan manakah yang kau kan tempuh, wahai manusia?

Kita dapat melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus gelapnya alam raya; menyentuh tepiannya yang tak terbatas. Atau, perjalanan agung ke dalam diri sendiri menerobos kelamnya sang Aku; menyentuh cahaya gemilang yang ditiupkan Sang Maha Pencipta. Perjalanan manapun yang kita pilih, kita semestinya disadarkan bahwa tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih yang melimpah-ruah. Karena itu, sesama kaki yang berpijak di bumi, sesama kepala yang menjulang ke langit, tiada benang pengikat yang pantas ditambatkan selain hidup saling memberi dan menerima; saling mengasihi.

:gomen:

semutperang
6th June 2010, 05:05 PM
motivasinya keren banget ndan!kumendan anak psikolog atau kerja di biro pelatihan keorganisasian?

shirtlover
6th June 2010, 10:36 PM
Makasih gan atas nasihatnya yang penting ane harus lebih baik aja...

CaRoLiNe
7th June 2010, 08:27 AM
Kemarin Habis Baca Koran "Seputar Indonesia" & saya dapet Quote Bagus...

"Ide Brilian adalah hal yang biasa. Yang luar biasa adalah orang-orang yang bekerja keras untuk menghasilkanya."
Ashleigh Brilliant, penulis dan kartunis asal Inggris

omireindhart
7th June 2010, 09:00 AM
CARILAH PERTOLONGAN DALAM SIKAP TABAH

Pada saatnya anda akan menghadapi persoalan menyangkut nama baik anda. Itu pertanda telah tiba waktunya bagi ujian ketabahan hati. Pergunjingan,
desas-desus atau fitnah mungkin menerpakan hawa panas yang memerahkan wajah anda. Bila anda yakin telah berusaha sebaik mungkin mengasah dan mengukir indah citra anda, maka tiada sesuatu yang patut ditakutkan. Ketakutan hanya untuk mereka yang belum membersihkan cela. Jauhi sikap cengeng, karena hanya akan menyenangkan "musuh-musuh" nama baik anda. Tetaplah tabah dan tegar.

Hujan lebat membasahi tubuh harimau, namun takkan bisa melunturkan lorengnya. Kesulitan boleh saja menghantam anda dari segala penjuru, namun
tak perlu melunturkan kekuatan anda. Yakinlah, persoalan yang tak menggoyahkan anda, justru menguatkan. Temukan pertolongan dari ketabahan
diri. Jangan biarkan kesulitan meluruhkan nama anda. Karena itu, pepatah mengatakan, harimau mati meninggalkan belang.

:gomen:

omireindhart
7th June 2010, 09:03 AM
JAUHI SIKAP YANG DIBUAT-BUAT

Bergaullah secara wajar dan sehat. Jauhilah sikap yang dibuat-buat.
Kelanggengan hubungan dengan sesama terjalin oleh perilaku normal. Anda mungkin sedang belajar untuk memperindah gerak-gerik dan sikap tubuh anda. Atau, anda boleh saja sedang membenahi kepribadian diri. Namun, di atas semua itu, orang lain lebih menyukai dan menghormati anda sebagaimana adanya.
Berbicaralah dengan logat anda sendiri; tersenyumlah dengan keceriaan anda sendiri; berjalanlah dengan derap langkah anda sendiri. Benar-benar, jadilah diri anda sendiri.

Meski orang bijak mengatakan, "dunia adalah panggung sandiwara", itu bukan berarti anda harus ber-"acting" sepanjang hayat. Anda mendapat suatu peran yang harus dimainkan. Maka, mainkan peran itu sebaik-baiknya. Jangan ambil alih peran orang lain; karena anda akan membuat-buat sikap anda. Hayati diri anda dan bersikaplah sewajarnya. Dimana pun sikap yang dibuat-buat itu membosankan; malah barangkali memuakkan.

:gomen:

seize
4th November 2011, 10:52 PM
makasih ndan infonya

otoyq
4th November 2011, 11:05 PM
:hope2:ijin nyimak ndan

mbokmusangar
4th November 2011, 11:09 PM
ijin ane copas ya ndan

Yevon
4th November 2011, 11:09 PM
ane suka kata2 bijak gan :cabendan:

realestate
4th November 2011, 11:37 PM
jadi makin semngat menjalani hidup nih:cabendan:

Bencok
4th November 2011, 11:50 PM
nyimak aja bos

Skullaholic
4th November 2011, 11:54 PM
keep motivating and posting ndan

coba1234
5th November 2011, 10:02 AM
matoivated langsung gan

UltraMaenLeo
5th November 2011, 04:17 PM
mantapp .. sedot ya :D

xo
26th July 2012, 03:42 AM
kutipan faforit ane ndan...:D
HANYA PEMIMPIN SEJATI BERTINDAK BAK PEMIMPIN SEJATI

Tak ada pemimpin yang tiba-tiba turun dari langit. Mereka semua harus melalui perjalanan hidup yang panjang dan berat. Mungkin anda tak bisa
melihat betapa deras keringat mereka bercucuran, atau betapa tegang otot mereka meregang. Karena mereka mampu mengubah semua itu menjadi kekuatan yang gilang gemilang. Anda tak perlu harus menjadi seorang pemimpin. Bukan anda yang memutuskannya. Namun, anda dapat bersikap, bertarung dan berjuang sebagaimana pemimpin sejati lakukan. Dan, memang itulah yang senantiasa mereka lakukan.

Singa yang tak pernah merasakan perihnya luka cakar dan patah kuku bukanlah raja rimba terhebat. Elang yang tak pernah menerjang topan badai dan menembus awan gelap bukanlah kaisar langit terkuat. Kayu terbaik didapat dari pohon yang tumbuh dalam tempaan hujan lebat dan panas terik. Pemimpin sejati ditemukan dalam situasi sulit dan kritis. Pertempuran hanya diperuntukkan bagi mereka yang berani. Pecundang yang lari dan bersembunyi tak pantas merayakan kemenangan.
keren nih ID nya.. :2good: