pharaoh
2nd January 2011, 11:01 AM
http://image.tempointeraktif.com/?id=44712&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=44712&width=490)
Suasana aksi perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan, Sumatera Utara (18/8). ANTARA/str
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ancaman terorisme diperkirakan masih akan terus membayangi kehidupan masyarakat Indonesia di tahun 2011 ini. Intensitas ancaman itu juga tak akan berkurang banyak dibanding periode sebelumnya.
"Potensi (ancaman terorisme) itu masih ada dan akan terus ada. Patah tumbuh hilang berganti," kata pengamat intelijen, Wawan Purwanto ketika dihubungi hari ini, Sabtu 1 Januari 2011.
Masih adanya potensi ancaman itu, menurut Wawan, lantaran masih banyaknya pelaku terorisme yang belum tertangkap hingga kini. Ancaman itu bisa muncul dari orang-orang hasil rekrutan baru atau oleh pemain lama. "Kedua-duanya ada," ujarnya.
Wawan menambahkan, bekas tahanan kasus terorisme yang sudah bebas, sebagian ada yang kembali ke masyarakat dan beraktifitas normal. Bahkan sebagian di antara mereka dilibatkan untuk memberikan pengalamannya tentang kontra terorisme ke masyarakat.
Namun, sebagian lainnya tak diketahui keberadaannya. Mereka inilah yang patut diwaspadai karena aksi-aksi perekrutan anggota teroris yang baru bisa berawal dari hal-hal semacam ini. "Terutama yang muda-muda itu lost (hilang), itu perlu dicari dan diedukasi ulang," kata dia.
Belum lagi ancaman dari beberapa pelaku yang masih menjadi buronan polisi. Menurut catatan Wawan, setidaknya masih ada 5 orang buruan kasus teror di Palembang, 2 orang di Plumpang, 10 orang di Poso, serta 20 orang di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Lalu dari pelaku Bom Bali I, seperti Umar Patek yang juga masih buron," ujarnya.
SUMBER (http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/01/01/brk,20110101-303076,id.html)
Suasana aksi perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan, Sumatera Utara (18/8). ANTARA/str
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ancaman terorisme diperkirakan masih akan terus membayangi kehidupan masyarakat Indonesia di tahun 2011 ini. Intensitas ancaman itu juga tak akan berkurang banyak dibanding periode sebelumnya.
"Potensi (ancaman terorisme) itu masih ada dan akan terus ada. Patah tumbuh hilang berganti," kata pengamat intelijen, Wawan Purwanto ketika dihubungi hari ini, Sabtu 1 Januari 2011.
Masih adanya potensi ancaman itu, menurut Wawan, lantaran masih banyaknya pelaku terorisme yang belum tertangkap hingga kini. Ancaman itu bisa muncul dari orang-orang hasil rekrutan baru atau oleh pemain lama. "Kedua-duanya ada," ujarnya.
Wawan menambahkan, bekas tahanan kasus terorisme yang sudah bebas, sebagian ada yang kembali ke masyarakat dan beraktifitas normal. Bahkan sebagian di antara mereka dilibatkan untuk memberikan pengalamannya tentang kontra terorisme ke masyarakat.
Namun, sebagian lainnya tak diketahui keberadaannya. Mereka inilah yang patut diwaspadai karena aksi-aksi perekrutan anggota teroris yang baru bisa berawal dari hal-hal semacam ini. "Terutama yang muda-muda itu lost (hilang), itu perlu dicari dan diedukasi ulang," kata dia.
Belum lagi ancaman dari beberapa pelaku yang masih menjadi buronan polisi. Menurut catatan Wawan, setidaknya masih ada 5 orang buruan kasus teror di Palembang, 2 orang di Plumpang, 10 orang di Poso, serta 20 orang di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Lalu dari pelaku Bom Bali I, seperti Umar Patek yang juga masih buron," ujarnya.
SUMBER (http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/01/01/brk,20110101-303076,id.html)