sekedar
1st January 2011, 10:54 PM
SURABAYA--MICOM:
DPRD Kota Surabaya menyatakan sekitar 13.000 pekerja tanpa keahlihan yang akan dipekerjakan dalam pembangunan tol tengah kota diprioritaskan berasal dari warga Surabaya.
"Sebagai wakil rakyat, saya akan memperjuangkan tenaga kerja tol tengah harus diutamakan orang-orang yang tinggal di pinggir rel. Pokoknya wajib untuk warga Surabaya," kata Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana, Sabtu (1/1).
Menurut dia, rencana pembangunan tol tengah kota akan menyerap setidaknya 13.000 tenaga kerja. Kebanyakan mereka adalah tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian khusus, melainkan dipekerjakan sebagai pekerja bangunan.
Banyaknya tenaga kerja tersebut harus disyukuri sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. "Program tahunan Pemkot Surabaya dalam upaya memberikan pekerjaan pada warga Surabaya saja hanya menyerap dua persen," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, sebagai kompensasi kepada warga yang terkena dampak pembangunan tol khususnya yang berada di pinggir rel, pihaknya mengusulkan kepada investor agar tenaga kerja diprioritaskan kepada warga di pinggir rel. "Kalau warga Surabaya sudah tertampung semua, boleh memakai tenaga dari luar Surabaya," katanya.
Investor dalam hal ini PT Margaraya Jawa Tol (MJT) secara pendanaan sudah siap untuk segera membangun tol tengah. Bahkan uang senilai Rp9 triliun untuk pembangunan tol tengah sudah siap dicairkan.
sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/01/192323/125/101/DPRD-Surabaya-Perjuangkan-13-Ribu-Pekerja-Tol-dari-Warga-Sekitar)
DPRD Kota Surabaya menyatakan sekitar 13.000 pekerja tanpa keahlihan yang akan dipekerjakan dalam pembangunan tol tengah kota diprioritaskan berasal dari warga Surabaya.
"Sebagai wakil rakyat, saya akan memperjuangkan tenaga kerja tol tengah harus diutamakan orang-orang yang tinggal di pinggir rel. Pokoknya wajib untuk warga Surabaya," kata Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana, Sabtu (1/1).
Menurut dia, rencana pembangunan tol tengah kota akan menyerap setidaknya 13.000 tenaga kerja. Kebanyakan mereka adalah tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian khusus, melainkan dipekerjakan sebagai pekerja bangunan.
Banyaknya tenaga kerja tersebut harus disyukuri sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. "Program tahunan Pemkot Surabaya dalam upaya memberikan pekerjaan pada warga Surabaya saja hanya menyerap dua persen," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, sebagai kompensasi kepada warga yang terkena dampak pembangunan tol khususnya yang berada di pinggir rel, pihaknya mengusulkan kepada investor agar tenaga kerja diprioritaskan kepada warga di pinggir rel. "Kalau warga Surabaya sudah tertampung semua, boleh memakai tenaga dari luar Surabaya," katanya.
Investor dalam hal ini PT Margaraya Jawa Tol (MJT) secara pendanaan sudah siap untuk segera membangun tol tengah. Bahkan uang senilai Rp9 triliun untuk pembangunan tol tengah sudah siap dicairkan.
sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/01/192323/125/101/DPRD-Surabaya-Perjuangkan-13-Ribu-Pekerja-Tol-dari-Warga-Sekitar)