sekedar
1st January 2011, 10:52 PM
KEDIRI--MICOM:
Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota, Jawa Timur, belum menuntaskan dugaan kasus pelanggaran dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2009 yang dinilai bermasalah hingga akhir 2010.
"Kami sampai saat ini masih memproses masalah ini, termasuk meminta keterangan dari saksi ahli," kata Kepala Satuan Reserse dan Narkoba Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Didit Prihantoro di Kediri, Sabtu (1/1).
Ia menampik anggapan bahwa pihaknya tidak sanggup menuntaskan dugaan pelanggaran dalam penerimaan CPNS 2009, karena kasus lama itu sampai kini masih mengumpulkan beberapa keterangan untuk melengkapi berkas. Keseriusan itu ia ungkapkan dengan adanya kepastian untuk gelar masalah CPNS 2009.
Dipastikan, dalam Januari ini, kasus tersebut akan siap digelar, namun gelar perkara itu masih akan menentukan tindak lanjut, serta posisi kasus tersebut. "Januari, kami akan adakan gelar perkara masalah itu. Namun, kami akan menentukan posisi kasusnya," katanya.
Selama ini, polisi sudah memeriksa lebih dari 10 saksi yang terkait dengan penerimaan CPNS 2009, termasuk dari panitia penerimaan CPNS 2009. Penanganan kasus CPNS 2009 memang terlihat sangat lamban. Hingga kini, belum satu pun tersangka yang ditetapkan.
Puncaknya terungkap setelah lima peserta tes yang seharusnya tidak lolos ternyata diterima dengan cara mendepak lima peserta lainnya. Kelima peserta yang dicoret itu antara lain Melda Nisriana, Dyah Wahyuningtiyas, Diana Yuli S, Luluk Mulyono, dan Gunardi.
Para peserta yang lolos dari hasil murni Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) melaporkan kasus itu ke polisi, salah satunya Gunardi. Ia tidak terima posisinya digeser oleh Atiqoh, peserta yang sengaja diloloskan lewat pengumuman Pemkot Kediri dengan formasi PAI.
sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/01/192324/125/101/Polres-Kediri-belum-Tuntaskan-Kecurangan-Penerimaan-CPNS-2009)
Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota, Jawa Timur, belum menuntaskan dugaan kasus pelanggaran dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2009 yang dinilai bermasalah hingga akhir 2010.
"Kami sampai saat ini masih memproses masalah ini, termasuk meminta keterangan dari saksi ahli," kata Kepala Satuan Reserse dan Narkoba Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Didit Prihantoro di Kediri, Sabtu (1/1).
Ia menampik anggapan bahwa pihaknya tidak sanggup menuntaskan dugaan pelanggaran dalam penerimaan CPNS 2009, karena kasus lama itu sampai kini masih mengumpulkan beberapa keterangan untuk melengkapi berkas. Keseriusan itu ia ungkapkan dengan adanya kepastian untuk gelar masalah CPNS 2009.
Dipastikan, dalam Januari ini, kasus tersebut akan siap digelar, namun gelar perkara itu masih akan menentukan tindak lanjut, serta posisi kasus tersebut. "Januari, kami akan adakan gelar perkara masalah itu. Namun, kami akan menentukan posisi kasusnya," katanya.
Selama ini, polisi sudah memeriksa lebih dari 10 saksi yang terkait dengan penerimaan CPNS 2009, termasuk dari panitia penerimaan CPNS 2009. Penanganan kasus CPNS 2009 memang terlihat sangat lamban. Hingga kini, belum satu pun tersangka yang ditetapkan.
Puncaknya terungkap setelah lima peserta tes yang seharusnya tidak lolos ternyata diterima dengan cara mendepak lima peserta lainnya. Kelima peserta yang dicoret itu antara lain Melda Nisriana, Dyah Wahyuningtiyas, Diana Yuli S, Luluk Mulyono, dan Gunardi.
Para peserta yang lolos dari hasil murni Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) melaporkan kasus itu ke polisi, salah satunya Gunardi. Ia tidak terima posisinya digeser oleh Atiqoh, peserta yang sengaja diloloskan lewat pengumuman Pemkot Kediri dengan formasi PAI.
sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/01/192324/125/101/Polres-Kediri-belum-Tuntaskan-Kecurangan-Penerimaan-CPNS-2009)