ovjtrans
9th June 2012, 12:42 PM
[/quote]
Dalam suatu perkuliahan Ilmu Kedokteran Reproduksi di salah satu Fakultas Kedokteran �Tak Terkenal� di Ibukota, terjadi diskusi antara Dosen dan Mahasiswanya:
�Mat, coba anda jelaskan cara kerja terjadi ereksi pada pria�!� Tanya Dosen pada salah seorang mahasiswanya.
Mamat yang ditunjuk, menjawab dengan yakin: �Ereksi dipicu apabila pria menerima rangsangan fisik dan mental. Impuls dari otak dan saraf di sekitar p*nis mengakibatkan otot corpora cavernosa mengembang. Darah pun dimungkinkan mengalirinya dan memenuhi rongga-rongga terbuka tersebut. Darah ini kemudian menghasilkan tekanan dalam corpora cavernosa. Nah, tekanan inilah yang menyebabkan p*nis membesar. Dengan membantu darah tersimpan baik dalam corpora cavernosa, maka tunica albuginea akan mempertahankan ereksi tersebut. Begitu, Prof�!�
�Jawaban anda benar, Sdr. Mamat. Jadi saat seorang pria ingin melakukan hubungan intim, p*nis membesar karena tekanan corpora cavernosa. Dan Ujang, mengapa saat memasuki v*gina, p*nis seorang pria harus dalam keadaan berdiri atau ereksi?�Puji Sang Dosen kepada Mamat, sambil mendekati dan bertanya kepada Ujang yang tengah terkantuk-kantuk karena tadi malam menonton siaran langsung pertandingan sepakbola antar klub eropa.
Ujang (yang dalam keadaan mengantuk berat, kaget ketika tiba-tiba pertanyaan Sang Dosen diarahkan kepadanya): �Se�se�sebabnya p*nis harus berdiri saat memasuki v*gina, adalah karena�karena�karena di dalam v*gina kan nggak ada kursinya, Prof!�
Dosen: �$#@&^%$&^%$^...Sdr. Ujaaaaaang, cepat anda cuci muka dan anda tidak saya perkenankan mengikuti perkuliahan Ilmu Kedokteran Reproduksi sampai semester depan...$#@&^%$&^%$^!!!�
[quote]
Ujang: #Langsung pingsan atau ketiduran lagi!! Nggak jelas#
</div>
Dalam suatu perkuliahan Ilmu Kedokteran Reproduksi di salah satu Fakultas Kedokteran �Tak Terkenal� di Ibukota, terjadi diskusi antara Dosen dan Mahasiswanya:
�Mat, coba anda jelaskan cara kerja terjadi ereksi pada pria�!� Tanya Dosen pada salah seorang mahasiswanya.
Mamat yang ditunjuk, menjawab dengan yakin: �Ereksi dipicu apabila pria menerima rangsangan fisik dan mental. Impuls dari otak dan saraf di sekitar p*nis mengakibatkan otot corpora cavernosa mengembang. Darah pun dimungkinkan mengalirinya dan memenuhi rongga-rongga terbuka tersebut. Darah ini kemudian menghasilkan tekanan dalam corpora cavernosa. Nah, tekanan inilah yang menyebabkan p*nis membesar. Dengan membantu darah tersimpan baik dalam corpora cavernosa, maka tunica albuginea akan mempertahankan ereksi tersebut. Begitu, Prof�!�
�Jawaban anda benar, Sdr. Mamat. Jadi saat seorang pria ingin melakukan hubungan intim, p*nis membesar karena tekanan corpora cavernosa. Dan Ujang, mengapa saat memasuki v*gina, p*nis seorang pria harus dalam keadaan berdiri atau ereksi?�Puji Sang Dosen kepada Mamat, sambil mendekati dan bertanya kepada Ujang yang tengah terkantuk-kantuk karena tadi malam menonton siaran langsung pertandingan sepakbola antar klub eropa.
Ujang (yang dalam keadaan mengantuk berat, kaget ketika tiba-tiba pertanyaan Sang Dosen diarahkan kepadanya): �Se�se�sebabnya p*nis harus berdiri saat memasuki v*gina, adalah karena�karena�karena di dalam v*gina kan nggak ada kursinya, Prof!�
Dosen: �$#@&^%$&^%$^...Sdr. Ujaaaaaang, cepat anda cuci muka dan anda tidak saya perkenankan mengikuti perkuliahan Ilmu Kedokteran Reproduksi sampai semester depan...$#@&^%$&^%$^!!!�
[quote]
Ujang: #Langsung pingsan atau ketiduran lagi!! Nggak jelas#
</div>