ovjtrans
9th June 2012, 12:10 PM
Alat bantu dengar yg murah
Setelah menunda ber-bulan�, atas desakan Dokter THT dan orang� di
sekitar yang sudah tak tahan lagi dengan kebudegannya, akhirnya Suseno
memutuskan sudah saatnya dia membeli sebuat alat bantu pendengaran.
Hari Sabtu sore itu dia melenggang ke optik Melawai.
"Saya membutuhkan alat bantu pendengaran", katanya kepada sang gadis
manis di belakang counter. "Ada model apa saja?"
"Oh, ada, Pak, ini ada model yang paling canggih. Model digital,
tinggal diselipkan ke telinga, suara yang masuk akan disensor
dan diproses secara digital sehingga tidak terlalu keras dan
disesuaikan dengan level lemahnya pendengaran".
"Berapa harganya?" tanya Suseno si kikir.
"Harganya Rp 12 juta per pasang, pak. Tapi kita bisa beri discount 10%".
"Ada yang lebih murah nggak?"
"Ada, pak. Bagaimana dengan model 'mold in the ear' ini? Memang belum
memakai sistem digital, tapi bisa diselipkan ke kuping, dan tidak kelihatan
jelas kalau sedang memakai alat pendengaran. Volumenya bisa disetel.
Harganya hanya Rp 2.5 juta sepasang".
"Ada yang lebih murah lagi nggak?"
"Ada, pak. Ini model yang di luar telinga, dicantolkan ke daun telinga.
Jadinya terlihat bahwa sedang memakai alat bantu dengar, dan rentan
terhadap kemasukan air. Tapi harganya ekonomis dan terjangkau.
Cukup Rp 750 ribu sepasang".
"Ada yang lebih murah lagi nggak?"
"Ada, pak, yang ini volumenya tidak bisa disetel bolak-balik. Hanya
setel satu kali saja. Harganya Rp 300 ribu sepasang".
"Ada yang lebih murah lagi nggak?"
Setelah terdiam sebentar, si pelayan mengeluarkan sebuah alat mirip�
earphones berbentuk kancing bertali. "Yang ini cukup Rp 3 ribu saja. Tinggal
selipkan kancing ini ke dalam daun telinga, dan biarkan talinya berjuntai".
"Bagaimana cara kerjanya?" tanya Suseno.
"Untuk Rp 3 ribu, memang tak ada mekanisme apa� dari alat ini. Tapi jika
orang melihat anda memakainya, mereka akan berbicara lebih keras".
Versi Inggris
Morris realized he needed to purchase a hearing aid, but he felt unwilling
to spend much money. "How much do they cost?" he asked the salesperson.
"That depends," he said. "They run from $2.00 to $2,000."
"Let's see the $2.00 model," said Morris the miser.
The salesperson put the device around Morris' neck.
"You just stick this button in your ear and run this
little string down to your pocket," he instructed.
"How does it work?", asked Morris.
"For $2.00 it doesn't work," the salesperson replied.
"But when people see it on you, they'll talk louder."
Racun
Jake sedang berbaring di tempat tidur karena sakit...
hanya menunggu waktu.
Isterinya, Susan berada di sampingnya. Susan memegang tangan yang lemah
dan menangis sesegukkan.
Ketika Susan berdoa, ia memandang isterinya dan bibir yang pucat mulai
berkata secara perlahan.
"Susan, isteriku," ia berbisik. "Suamiku, jangan berbicara,
istirahatlah."
"Susan, saya harus mengakui sesuatu," ia berkata dengan lemah.
"Tidak ada yang perlu di akui," jawab Susan dengan bersedih.
"Semuanya baik-baik saja, tidurlah," kata isterinya sambil menangis.
"Tidak saya ingin mati dengan damai. Susan, saya telah berlaku curang
dengan kakakmu, teman baikmu, dan ibumu."
"Saya tahu...," jawabnya. "Karena itulah saya meracuni kamu..."
Beda
Tiga cowok temen kuliah ketemu di sebuah cafe.
Bejo : Eh, Blo, kalo gak salah dulu kamu pacaran sama Dewi. Kenapa gak
jadi menikah?
Tablo : Ortuku nggak setuju. Beda agama. Eh, kamu sama Cintya, gimana?
Bejo : Ortuku gak setuju. Beda etnik.
Temen ketiga, Jeko diam. Tablo dan Bejo menatapnya.
Berdua tanya, "Eh, Ko, gimana hubunganmu sama Karen Katanya bubar juga,
kenapa?
Jeko menarik napas : beda kelamin...!
DUNGU
Diruang kuliah, seorang dosen senior sedang memarahi
mahasiswanya:
"menjawab saja tidak becus, eh malah bercanda dan ngobrol seenaknnya.
Skarang sia-sia disini, yang merasa dungu BERDIRI !!!! " sang dosen
membentak.
Beberapa menit suasana hening. Tiba-tiba dari bangku belakang seorang
mahasiswa berdiri.
" Jadi kamu yakin betul, kamulah si dungu itu ??? "
" Bukan begitu pak, saya cuma tidak tega melihat Bapak berdiri
sendiri."
Dapat Undian 200 Juta
Seorang nenek hampir berusia 90 tahun, ketika ia memenangkan lotere
berhadiah 200 juta rupiah. Sanak keluarganya sangat cemas mendengar
berita ini, karena ia menderita penyakit jantung. Mereka kwatir bahwa
berita itu akan mengejutkannya. "Kita lebih baik menyuruh dokternya
saja
untuk menyampaikan berita ini," usul anak yang tertua.
Dokter segera datang dan situasinya diterangkan kepadanya. "Kalian
tidak
perlu cemas, " katanya, Saya sudah terlatih dalam saat-saat genting
semacam ini. Saya yakin saya dapat menyampaikan kepadanya secara halus.
Saya jamin keselamatannya. Segalanya akan beres, bila saya yang
menangani."
Dokter mendatangi nenek tua itu dan pelan-pelan mengutarakan tentang
berbagai permainan.
"Nah," kata dokter,"seandainya nenek memenangkan lotere, apa yang akan
nenek lakukan-katakanlah menang dua ratus juta rupiah."
"Apa yang akan saya lakukan?" nenek belik bertanya, "Akan saya berikan
separuhnya kepada dokter. Pasti!"
Dokter itu jatuh mati karena serangan jantung.
Pertanyaan untuk sang Putri
Pada pemilihan putri Indonesia kemarin ada sebuah cerita yang tidak
ter-expose. Cerita ini terjadi pada saat seleksi
(wawancara) antara
Juri dengan peserta dari DKI yang akhirnya jadi juara.
Begini ceritanya... :
Juri : ".........Selanjutny a, tolong anda
sebutkan tokoh idola
Anda..."
Putri DKI : "Ehm... sebagai seorang yang
nasionalis, saya
mengidolakan orang Indonesia... dia adalah PANGERAN DIPONEGORO"
Begitu mantap dan meyakinkan kata-kata yang meluncur dari putri DKI
ini...Juripun begitu terkesan dan kagum padanya, seorang gadis
cantik
dan muda muda seperti dia ternyata sangat nasionalis dan bangga
dengan
tokoh dalam negeri.
Kemudian Juri melanjutkan pertanyaan dengan pertanyaan-pertanya an
yang ringan-ringan saja, tentunya seputar Pangeran Diponegoro.
"Kalau begitu, anda pasti tahu kapan Pangeran Diponegoro meninggal kan
?"
Tapi, reaksi sang putri sangat mengagetkan Juri, dengan terbata-bata
dan penuh rasa kaget dia bertanya, "APPAAA
??? MENINGGAAALLL
???...INNALILLAAHI ... "
Tentu saja Juri ikut-ikutan kaget dan kecewa dengan reaksi putri DKI
itu.Singkat cerita, tanya jawab itu selesai sudah.
Tapi, tidak demikian
dengan sang putri DKI... Kabar mengenai meninggalnya Pangeran
Diponegoro sangat menyedihkan hatinya. Sampai di luar ruangan, dia
bergegas menemui salah seorang peserta lainnya, dari Yogya.
Tanpa menunda waktu, putri DKI mengkonfirmasi kebenaran berita
meninggalnya sang idola, Pangeran Diponegoro.. .
"Mbak, maaf ya... apa benar sih Pangeran Diponegoro sudah meninggal
???", begitu tanya putri DKI kepada putri Yogya.
Tentu saja pertanyaan itu menggelikan bagi
putri Yogya...
tapi, bagaimanapun dijawabnya juga, "Lho, kan sudah lama mbak... masa
mbak nggak tahu sih ?"...
Putri DKI langsung memotong, "Ooo, sudah lama ya, kok saya belum
pernah denger ya ? Kapan sih mbak ???"
Dengan menahan geli, putri Yogya menjawab, "Yaa...
sekitar
delapanbelas tigapuluh (1830) mbak... "
Kembali putri DKI memotong, "HAAHH... DELAPANBELAS TIGAPULUH ???,
HABIS MAGHRIB DONG !!!"............ ......... ........
Foto
Suatu hari sebuah kelas berfoto bersama. Setelah foto jadi, Bu Guru
membujuk anak-anak untuk membeli, tiap orang satu foto.Iapun berkata
kepada murid-muridnya, "Kalian seharusnya membeli foto ini, mumpung
semua teman kalian di sini lengkap terkumpul. Foto ini akan memberikan
kenangan yang manis. Suatu hari nanti ketika kalian sudah besar-besar
dan melihat foto ini, saya yakin kalian pasti akan senang."
Tak seorangpun berkata-kata, lalu Bu Guru melanjutkan, "Coba bayangkan,
nanti kalian akan melihat foto ini dan berkata, `Oh ini si Tina,
sekarang jadi dokter. Ini Totok, sekarang jadi pejabat, ini Tari yang
sekarang jadi artis, ini..."
Seorang murid lelaki di belakang menyela, "Yang ini Bu Guru, sekarang
sudah meninggal."
Kisah Kelahiran
"Papa.. cerita dong, tentang kelahiranku. ."
"Hmm, anakku.. memang, sudah saatnya kamu tahu.. lima tahun lalu, papa
dan mamamu pertama kali bertemu di sebuah chat room yahoo. via e-mail,
kami janjian kopdar (kopi darat) di sebuah cyber-cafe. kami memesan
tempat khusus. mama setuju untuk men-download dari hard disk papa.
Segera papa bersiap meng-upload.
ternyata tak satupun dari kami memakai firewall, dan sudah telat untuk
memencet tombol delete. akhirnya sembilan bulan kemudian muncul pop-up
kecil berisi
pesan: you've got male.."
Tumor otak
Dokter: Dengan menyesal harus saya
katakan pada Anda bahwa Anda terkena tumor di otak.
Mr. Bean: Horee!!! (melompat kegirangan)
Dokter: Anda mengerti maksud saya
bukan?
Mr. Bean: Tentu saja, apakah Anda kira
saya bodoh?
Dokter: Mengapa Anda begitu gembira?
Mr. Bean: Karena itu membuktikan bahwa
saya mempunyai otak.
[/quote][quote]
http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif dong gan
</div>
Setelah menunda ber-bulan�, atas desakan Dokter THT dan orang� di
sekitar yang sudah tak tahan lagi dengan kebudegannya, akhirnya Suseno
memutuskan sudah saatnya dia membeli sebuat alat bantu pendengaran.
Hari Sabtu sore itu dia melenggang ke optik Melawai.
"Saya membutuhkan alat bantu pendengaran", katanya kepada sang gadis
manis di belakang counter. "Ada model apa saja?"
"Oh, ada, Pak, ini ada model yang paling canggih. Model digital,
tinggal diselipkan ke telinga, suara yang masuk akan disensor
dan diproses secara digital sehingga tidak terlalu keras dan
disesuaikan dengan level lemahnya pendengaran".
"Berapa harganya?" tanya Suseno si kikir.
"Harganya Rp 12 juta per pasang, pak. Tapi kita bisa beri discount 10%".
"Ada yang lebih murah nggak?"
"Ada, pak. Bagaimana dengan model 'mold in the ear' ini? Memang belum
memakai sistem digital, tapi bisa diselipkan ke kuping, dan tidak kelihatan
jelas kalau sedang memakai alat pendengaran. Volumenya bisa disetel.
Harganya hanya Rp 2.5 juta sepasang".
"Ada yang lebih murah lagi nggak?"
"Ada, pak. Ini model yang di luar telinga, dicantolkan ke daun telinga.
Jadinya terlihat bahwa sedang memakai alat bantu dengar, dan rentan
terhadap kemasukan air. Tapi harganya ekonomis dan terjangkau.
Cukup Rp 750 ribu sepasang".
"Ada yang lebih murah lagi nggak?"
"Ada, pak, yang ini volumenya tidak bisa disetel bolak-balik. Hanya
setel satu kali saja. Harganya Rp 300 ribu sepasang".
"Ada yang lebih murah lagi nggak?"
Setelah terdiam sebentar, si pelayan mengeluarkan sebuah alat mirip�
earphones berbentuk kancing bertali. "Yang ini cukup Rp 3 ribu saja. Tinggal
selipkan kancing ini ke dalam daun telinga, dan biarkan talinya berjuntai".
"Bagaimana cara kerjanya?" tanya Suseno.
"Untuk Rp 3 ribu, memang tak ada mekanisme apa� dari alat ini. Tapi jika
orang melihat anda memakainya, mereka akan berbicara lebih keras".
Versi Inggris
Morris realized he needed to purchase a hearing aid, but he felt unwilling
to spend much money. "How much do they cost?" he asked the salesperson.
"That depends," he said. "They run from $2.00 to $2,000."
"Let's see the $2.00 model," said Morris the miser.
The salesperson put the device around Morris' neck.
"You just stick this button in your ear and run this
little string down to your pocket," he instructed.
"How does it work?", asked Morris.
"For $2.00 it doesn't work," the salesperson replied.
"But when people see it on you, they'll talk louder."
Racun
Jake sedang berbaring di tempat tidur karena sakit...
hanya menunggu waktu.
Isterinya, Susan berada di sampingnya. Susan memegang tangan yang lemah
dan menangis sesegukkan.
Ketika Susan berdoa, ia memandang isterinya dan bibir yang pucat mulai
berkata secara perlahan.
"Susan, isteriku," ia berbisik. "Suamiku, jangan berbicara,
istirahatlah."
"Susan, saya harus mengakui sesuatu," ia berkata dengan lemah.
"Tidak ada yang perlu di akui," jawab Susan dengan bersedih.
"Semuanya baik-baik saja, tidurlah," kata isterinya sambil menangis.
"Tidak saya ingin mati dengan damai. Susan, saya telah berlaku curang
dengan kakakmu, teman baikmu, dan ibumu."
"Saya tahu...," jawabnya. "Karena itulah saya meracuni kamu..."
Beda
Tiga cowok temen kuliah ketemu di sebuah cafe.
Bejo : Eh, Blo, kalo gak salah dulu kamu pacaran sama Dewi. Kenapa gak
jadi menikah?
Tablo : Ortuku nggak setuju. Beda agama. Eh, kamu sama Cintya, gimana?
Bejo : Ortuku gak setuju. Beda etnik.
Temen ketiga, Jeko diam. Tablo dan Bejo menatapnya.
Berdua tanya, "Eh, Ko, gimana hubunganmu sama Karen Katanya bubar juga,
kenapa?
Jeko menarik napas : beda kelamin...!
DUNGU
Diruang kuliah, seorang dosen senior sedang memarahi
mahasiswanya:
"menjawab saja tidak becus, eh malah bercanda dan ngobrol seenaknnya.
Skarang sia-sia disini, yang merasa dungu BERDIRI !!!! " sang dosen
membentak.
Beberapa menit suasana hening. Tiba-tiba dari bangku belakang seorang
mahasiswa berdiri.
" Jadi kamu yakin betul, kamulah si dungu itu ??? "
" Bukan begitu pak, saya cuma tidak tega melihat Bapak berdiri
sendiri."
Dapat Undian 200 Juta
Seorang nenek hampir berusia 90 tahun, ketika ia memenangkan lotere
berhadiah 200 juta rupiah. Sanak keluarganya sangat cemas mendengar
berita ini, karena ia menderita penyakit jantung. Mereka kwatir bahwa
berita itu akan mengejutkannya. "Kita lebih baik menyuruh dokternya
saja
untuk menyampaikan berita ini," usul anak yang tertua.
Dokter segera datang dan situasinya diterangkan kepadanya. "Kalian
tidak
perlu cemas, " katanya, Saya sudah terlatih dalam saat-saat genting
semacam ini. Saya yakin saya dapat menyampaikan kepadanya secara halus.
Saya jamin keselamatannya. Segalanya akan beres, bila saya yang
menangani."
Dokter mendatangi nenek tua itu dan pelan-pelan mengutarakan tentang
berbagai permainan.
"Nah," kata dokter,"seandainya nenek memenangkan lotere, apa yang akan
nenek lakukan-katakanlah menang dua ratus juta rupiah."
"Apa yang akan saya lakukan?" nenek belik bertanya, "Akan saya berikan
separuhnya kepada dokter. Pasti!"
Dokter itu jatuh mati karena serangan jantung.
Pertanyaan untuk sang Putri
Pada pemilihan putri Indonesia kemarin ada sebuah cerita yang tidak
ter-expose. Cerita ini terjadi pada saat seleksi
(wawancara) antara
Juri dengan peserta dari DKI yang akhirnya jadi juara.
Begini ceritanya... :
Juri : ".........Selanjutny a, tolong anda
sebutkan tokoh idola
Anda..."
Putri DKI : "Ehm... sebagai seorang yang
nasionalis, saya
mengidolakan orang Indonesia... dia adalah PANGERAN DIPONEGORO"
Begitu mantap dan meyakinkan kata-kata yang meluncur dari putri DKI
ini...Juripun begitu terkesan dan kagum padanya, seorang gadis
cantik
dan muda muda seperti dia ternyata sangat nasionalis dan bangga
dengan
tokoh dalam negeri.
Kemudian Juri melanjutkan pertanyaan dengan pertanyaan-pertanya an
yang ringan-ringan saja, tentunya seputar Pangeran Diponegoro.
"Kalau begitu, anda pasti tahu kapan Pangeran Diponegoro meninggal kan
?"
Tapi, reaksi sang putri sangat mengagetkan Juri, dengan terbata-bata
dan penuh rasa kaget dia bertanya, "APPAAA
??? MENINGGAAALLL
???...INNALILLAAHI ... "
Tentu saja Juri ikut-ikutan kaget dan kecewa dengan reaksi putri DKI
itu.Singkat cerita, tanya jawab itu selesai sudah.
Tapi, tidak demikian
dengan sang putri DKI... Kabar mengenai meninggalnya Pangeran
Diponegoro sangat menyedihkan hatinya. Sampai di luar ruangan, dia
bergegas menemui salah seorang peserta lainnya, dari Yogya.
Tanpa menunda waktu, putri DKI mengkonfirmasi kebenaran berita
meninggalnya sang idola, Pangeran Diponegoro.. .
"Mbak, maaf ya... apa benar sih Pangeran Diponegoro sudah meninggal
???", begitu tanya putri DKI kepada putri Yogya.
Tentu saja pertanyaan itu menggelikan bagi
putri Yogya...
tapi, bagaimanapun dijawabnya juga, "Lho, kan sudah lama mbak... masa
mbak nggak tahu sih ?"...
Putri DKI langsung memotong, "Ooo, sudah lama ya, kok saya belum
pernah denger ya ? Kapan sih mbak ???"
Dengan menahan geli, putri Yogya menjawab, "Yaa...
sekitar
delapanbelas tigapuluh (1830) mbak... "
Kembali putri DKI memotong, "HAAHH... DELAPANBELAS TIGAPULUH ???,
HABIS MAGHRIB DONG !!!"............ ......... ........
Foto
Suatu hari sebuah kelas berfoto bersama. Setelah foto jadi, Bu Guru
membujuk anak-anak untuk membeli, tiap orang satu foto.Iapun berkata
kepada murid-muridnya, "Kalian seharusnya membeli foto ini, mumpung
semua teman kalian di sini lengkap terkumpul. Foto ini akan memberikan
kenangan yang manis. Suatu hari nanti ketika kalian sudah besar-besar
dan melihat foto ini, saya yakin kalian pasti akan senang."
Tak seorangpun berkata-kata, lalu Bu Guru melanjutkan, "Coba bayangkan,
nanti kalian akan melihat foto ini dan berkata, `Oh ini si Tina,
sekarang jadi dokter. Ini Totok, sekarang jadi pejabat, ini Tari yang
sekarang jadi artis, ini..."
Seorang murid lelaki di belakang menyela, "Yang ini Bu Guru, sekarang
sudah meninggal."
Kisah Kelahiran
"Papa.. cerita dong, tentang kelahiranku. ."
"Hmm, anakku.. memang, sudah saatnya kamu tahu.. lima tahun lalu, papa
dan mamamu pertama kali bertemu di sebuah chat room yahoo. via e-mail,
kami janjian kopdar (kopi darat) di sebuah cyber-cafe. kami memesan
tempat khusus. mama setuju untuk men-download dari hard disk papa.
Segera papa bersiap meng-upload.
ternyata tak satupun dari kami memakai firewall, dan sudah telat untuk
memencet tombol delete. akhirnya sembilan bulan kemudian muncul pop-up
kecil berisi
pesan: you've got male.."
Tumor otak
Dokter: Dengan menyesal harus saya
katakan pada Anda bahwa Anda terkena tumor di otak.
Mr. Bean: Horee!!! (melompat kegirangan)
Dokter: Anda mengerti maksud saya
bukan?
Mr. Bean: Tentu saja, apakah Anda kira
saya bodoh?
Dokter: Mengapa Anda begitu gembira?
Mr. Bean: Karena itu membuktikan bahwa
saya mempunyai otak.
[/quote][quote]
http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif dong gan
</div>