PDA

View Full Version : Kumpulan joke !!!! Cuma nyengir gg pp dah !!!


Nunungngompol
9th June 2012, 09:43 AM
SELAMAT DATANG DI TREAD BARU ANE !!!! SEMOGA BERMANFAAT





ANE CUMA MW NGEPOST KUMPLAN2 JOKE ....



Matematika Uang


Di salah satu sekolah dasar di Yogyakarta, seorang guru mengajarkan matematika, dengan menggunakan uang rupiah sebagai sarana penyampaiannya.



Bu Guru bertanya, "Perhatikan anak-anak, pada uang rupiah yang bergambar Pak Harto berapakah nilai rupiahnya?"



Murid-murid menjawab, "Lima puluh ribu, Bu Guru!"



Bu Guru bertanya lagi, "Sekarang perhatikan, pada uang rupiah yang bergambar monyet di hutan berapakah nilai rupiahnya?"



Murid-murid menjawab, "Lima ratus, Bu Guru!"



Untuk mentest kekuatan penalaran murid-muridnya, dengan penuh selidik, Bu Guru bertanya, "Jadi apa kesimpulan yang dapat kita tarik dari gambar dan nilai masing-masing uang rupiah tersebut anak-anak?"



Murid-murid secara serempak menjawab, "Lima puluh ribu dibagi lima ratus adalah seratus, Bu Guru. Jadi menurut mata uang kita, Pak Harto sama nilainya dengan seratus monyet di hutan, Bu Guru!"

Benazir Bhutto dan Tutut




Mbak Tutut, anak Soeharto, sangat ambisius sekali untuk menjadi pemimpin negara, walaupun kemampuannya hanya begitu-begitu saja. Saking ambisinya, Tutut berusaha menghubungi orang-orang beken dunia untuk dimintai nasehat. Yang menjadi pilihan Tutut untuk dimintai nasehat adalah perdana menteri wanita Pakistan, Benazir Bhutto.



Pada konsultasi yang pertama melalui telepon, Tutut bertanya, "Mbak Benazir, coba tolong saya, bagaimana sih caranya untuk bisa menjadi presiden."



"Oh, itu mudah," ujar Benazir, "coba Mbak Tutut memakai kacamata seperti saya."



Tutut segera melaksanakan nasehat Benazir, memakai kacamata. Namun sudah sebulan menggunakan kacamata, tetap tidak dipilih mejadi presiden. Terus dia telepon lagi Benazir.



"Mbak Benazir, gimana nih," kata Tutut, "masak saya sudah memakai kaca mata, kok masih belum dipilih juga menjadi presiden."



"Oh, memang masih ada syarat yang lainnya sih," ujar Benazir, "coba Mbak Tutut memakai kerudung seperti saya."



Tutut segera melaksanakan nasehat Benazir, memakai kerudung. Ternyata berhasil, sesudah sebulan menggunakan kerudung, Tutut akhirnya diangkat menjadi menteri lauk-pauk (= menteri Soksial). Namun dasar rakus dan ambisius, Tutut tetap ingin mejadi presiden. Terus dia telepon lagi Benazir.



"Mbak Benazir, gimana nih," ujar Tutut di telepon, "masak saya sudah berkacamata dan berkerudung seperti Mbak Benazir, tetapi kok saya cuma dipilih jadi menteri. Gimana sih syaratnya supaya jadi presiden."



Dengan agak sungkan Benazir menjawab, "Memang sih, masih ada syarat yang lain, cuma yang ini paling berat dan mungkin anda tidak mampu melaksanakannya!"



Tutut karena penasaran dan ambisius, dengan semangat berapi-api bertanya lagi, "Ayo donk Mbak Benazir, katakan saja syarat itu, saya pasti akan melaksanakannya."



Benazir Bhutto tetap saja sungkan memberitahukan syarat yang terakhir itu, namun karena didesak oleh Tutut berkali-kali, akhirnya Benazir berkata, "Begini dik Tutut, supaya anda dapat menjadi presiden, anda harus mengikuti langkah saya yaitu bapak anda harus digantung seperti yang dialami bapak saya."

</div>