Log in

View Full Version : Benih,,klo agan ktawa mending jgn msuk ,,,haha


ekopatrio
9th June 2012, 09:09 AM
BENIH



Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua

orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama

anaknya yang berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis

berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka

dibawah pohon yang besar itu.



Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian

dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar

suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah?

Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa dagangan kita ke kota?



"Sepertinya", lanjut sang bocah, "aku tak akan bisa besar. Tubuhku

ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar.

Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap

seperti ini." Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah.

Lalu, ia kembali melanjutkan, "Bilakah aku bisa punya tubuh besar

sepertimu, Ayah?



Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah

benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya.

Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat

seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan

tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara.



"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon

besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini,

dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya,

juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak

menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini,

ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari

tempat yang sama.



Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah Nak,

benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh,

dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk

menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya

matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus

bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah

melatihnya menjadi mahluk yang sabar.



"Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk

berharap menjadi besar, karena bisa jadi, itu hanya butuh ketekunan dan

kesabaran."



Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri,

meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan

impian dalam benak. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam

tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian bekerja.



~~~



Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa

sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena Allah, menciptakan kita penuh

dengan keistimewaan. Dan karena Allah, memang menyiapkan kita menjadi

mahluk dengan berbagai kelebihan.



Mungkin suatu ketika, kita pernah merasa kecil, tak mampu, tak berdaya

dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya-tanya, kapan

kita menjadi besar, dan mampu menggapai semua impian, harapan dan

keinginan yang ada dalam dada. Kita juga bisa jadi sering membayangkan,

bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?



Teman, kita adalah layaknya benih kecil itu. Benih yang menyimpan semua

kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang

lebar. Dalam benih itu pula akar-akar yang keras dan menghujam itu

berasal. Namun, akankah Allah membiarkan benih itu tumbuh besar, tanpa

alpa dengan bantuan tiupan angin, derasnya air hujan, dan teriknya sinar

matahari?



Begitupun kita, akankah Allah membiarkan kita besar, berhasil, dan

sukses, tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan? Akankah Allah lupa

mengingatkan kita dengan hembusan angin "masalah", derasnya air "ujian"

serta teriknya matahari "persoalan"? Tidak Teman. Karena Allah Maha Tahu,

bahwa setiap hamba-Nya akan menemukan jalan keberhasilan, maka Allah

akan tak pernah lupa dengan itu semua.



Jangan pernah berkecil hati. Semua keberhasilan dan kesuksesan itu telah

ada dalam dirimu.



---



+-+-+-+

Credits

=======

Kiriman : Bengs

</div>