sulebieber
8th June 2012, 08:30 PM
Patrick sadar bahwa putra satu-satunya itu agak lambat berkembang dibanding anak-anak lain. Membuang air kecil pun anak itu belum mengerti. Karena itu suatu hari, patrick sengaja menyediakan waktu untuk mengajar anaknya cara membuang air.
"dengarkan," kata patrick. "beginilah caranya membuang air kecil. Satu: keluarkan kemaluanmu. Dua: tarik kulit yang menutupi ujung kemaluanmu itu. Tiga: kencinglah. Empat: tutup kembali kulit di ujung kemaluanmu ini. Lima: kembalikan batang kemaluanmu itu ke tempatnya."
Si anak mengangguk-angguk. Tampaknya ia mengerti apa yang harus dilakukannya.
Tapi beberapa hari kemudian, ketika patrick sedang membaca koran, isterinya mendatanginya dengan wajah panik.
"patrick, patrick, datanglah kemari. Coba periksa apa yang terjadi dengan anak kita. . . ."
"apa yang terjadi?"
"saya pun tidak mengerti. Sudah hampir setengah jam dia di kamar mandi, dan yang diucapkannya hanya, 'dua-empat, dua-empat, dua-empat. . . '."
Semoga terhibur dan maaf postingnya pake hape
</div>
"dengarkan," kata patrick. "beginilah caranya membuang air kecil. Satu: keluarkan kemaluanmu. Dua: tarik kulit yang menutupi ujung kemaluanmu itu. Tiga: kencinglah. Empat: tutup kembali kulit di ujung kemaluanmu ini. Lima: kembalikan batang kemaluanmu itu ke tempatnya."
Si anak mengangguk-angguk. Tampaknya ia mengerti apa yang harus dilakukannya.
Tapi beberapa hari kemudian, ketika patrick sedang membaca koran, isterinya mendatanginya dengan wajah panik.
"patrick, patrick, datanglah kemari. Coba periksa apa yang terjadi dengan anak kita. . . ."
"apa yang terjadi?"
"saya pun tidak mengerti. Sudah hampir setengah jam dia di kamar mandi, dan yang diucapkannya hanya, 'dua-empat, dua-empat, dua-empat. . . '."
Semoga terhibur dan maaf postingnya pake hape
</div>