sulebieber
8th June 2012, 08:30 PM
Ini cerita sungguhan dengan sedikit imbuhan.berikut ceritanya
Seorang Sersan yang sudah diadili dan dihukum oleh Mahkamah Militer Banjarmasin karena melakukan perkimpoian dengan memalsukan identitasnya di KTP sebagai "belum kimpoi" padahal dia sudah punya isteri. Dia dihukum karena menggunakan Surat Palsu. Selesai menjalani pidananya, dia ternyata tetap tidak pulang ke isterinya, tetapi ke isteri gelapnya.
Karena sudah putus asa, si isteri menghadap Komandan suaminya untuk mengadukan nasibnya. Sekalian dia juga bertanya kepada Komandan, suatu pertanyaan yang dianggap oleh Komandan sebagai pertanyaan sambil lalu dan dijawab tidak serius juga.
Si isteri bertanya pada Komandan:
Isteri : Bpk Komandan, saya ingin tahu di mana letak jantung??
Komandan: Letak jantung persis di bawah puting susu sebelah kiri.
Lalu sang isteri pamit, dan pulang. Rupanya, dia sudah punya rencana gila. Dia mau bunuh diri dengan menembak dirinya di rumah.
Maka diambilnya pistol suaminya. Lalu dia cari ujung puting susu sebelah kiri, dan.....dddoooor.....
Semua tetangga berdatangan, dan menemukan si isteri Sersan sudah menggelepar di lantai bersimbah darah. Maka secepat kilat para tetangga menggotongnya ke RS Tentara untuk pertolongan. Ternyata pertolongan itu berhasil, dan si isteri tidak jadi mati.
Dia menyesal kenapa tembakannya tidak mengenai jantungnya agar dia mati cepat. Lalu, dia datang lagi ke Komandan, menyalahkan informasi komandan suaminya, karena ternyata tembakannya tidak mengenai jantungnya, tapi mengenai perut dekat pusarnya.
Selidik punya selidik, ternyata bukan info Komandan yang salah. Tembakannya sih sudah tepat di ujung puting susu sebelah kiri. Yang salah adalah letak puting susunya, terlalu ke bawah hampir dekat pusar.
</div>
Seorang Sersan yang sudah diadili dan dihukum oleh Mahkamah Militer Banjarmasin karena melakukan perkimpoian dengan memalsukan identitasnya di KTP sebagai "belum kimpoi" padahal dia sudah punya isteri. Dia dihukum karena menggunakan Surat Palsu. Selesai menjalani pidananya, dia ternyata tetap tidak pulang ke isterinya, tetapi ke isteri gelapnya.
Karena sudah putus asa, si isteri menghadap Komandan suaminya untuk mengadukan nasibnya. Sekalian dia juga bertanya kepada Komandan, suatu pertanyaan yang dianggap oleh Komandan sebagai pertanyaan sambil lalu dan dijawab tidak serius juga.
Si isteri bertanya pada Komandan:
Isteri : Bpk Komandan, saya ingin tahu di mana letak jantung??
Komandan: Letak jantung persis di bawah puting susu sebelah kiri.
Lalu sang isteri pamit, dan pulang. Rupanya, dia sudah punya rencana gila. Dia mau bunuh diri dengan menembak dirinya di rumah.
Maka diambilnya pistol suaminya. Lalu dia cari ujung puting susu sebelah kiri, dan.....dddoooor.....
Semua tetangga berdatangan, dan menemukan si isteri Sersan sudah menggelepar di lantai bersimbah darah. Maka secepat kilat para tetangga menggotongnya ke RS Tentara untuk pertolongan. Ternyata pertolongan itu berhasil, dan si isteri tidak jadi mati.
Dia menyesal kenapa tembakannya tidak mengenai jantungnya agar dia mati cepat. Lalu, dia datang lagi ke Komandan, menyalahkan informasi komandan suaminya, karena ternyata tembakannya tidak mengenai jantungnya, tapi mengenai perut dekat pusarnya.
Selidik punya selidik, ternyata bukan info Komandan yang salah. Tembakannya sih sudah tepat di ujung puting susu sebelah kiri. Yang salah adalah letak puting susunya, terlalu ke bawah hampir dekat pusar.
</div>