ovjtrans
8th June 2012, 07:57 PM
permisi para kaskus jokes..
Ane ingin coba memberikan crita ane,agar terhibur dan terseyum.. Bukankah obat yang mejarab adalah senyum.. Hehehehee
[/spoiler][spoiler=open this] for kebiasaan jajan:
Harto adalah seorang suami yang
sering 'Jajan' di komplek lokalisasi.
Suatu malam ketika ia selesai kencan
dengan isterinya sendiri, Harto
langsung menyerahkan uang lima puluh ribu kepada sang isteri dan buru-
buru mengenakan celana panjang. Saat sang isteri pergi ke kamar mandi,
Harto baru sadar bahwa kebiasaan itu
hanya berlaku untuk seorang pelacur
yang melayaninya, bukan untuk sang
isteri. "Celaka ! Pasti isteriku akan tahu kalau
aku sering jajan di tempat begituan?!"
gumam Harto dengan cemas. Ia tak punya alasan untuk menarik
kembali uangnya itu. Tapi ketika sang isteri keluar dari kamar
mandi, ternyata ia langsung di dekati
oleh sang isteri yang berwajah berang. Sang isteripun membentaknya: "Hei,
kurang nich! Biasanya seratus ribu,
kenapa kau kasih cuma lima puluh
ribu?!" Harto : "Biasanya... ?!" "Oh, hmm, eeh... anu... maksudku..."
sang isteripun gugup dan pucat sekali.
</div>
Ane ingin coba memberikan crita ane,agar terhibur dan terseyum.. Bukankah obat yang mejarab adalah senyum.. Hehehehee
[/spoiler][spoiler=open this] for kebiasaan jajan:
Harto adalah seorang suami yang
sering 'Jajan' di komplek lokalisasi.
Suatu malam ketika ia selesai kencan
dengan isterinya sendiri, Harto
langsung menyerahkan uang lima puluh ribu kepada sang isteri dan buru-
buru mengenakan celana panjang. Saat sang isteri pergi ke kamar mandi,
Harto baru sadar bahwa kebiasaan itu
hanya berlaku untuk seorang pelacur
yang melayaninya, bukan untuk sang
isteri. "Celaka ! Pasti isteriku akan tahu kalau
aku sering jajan di tempat begituan?!"
gumam Harto dengan cemas. Ia tak punya alasan untuk menarik
kembali uangnya itu. Tapi ketika sang isteri keluar dari kamar
mandi, ternyata ia langsung di dekati
oleh sang isteri yang berwajah berang. Sang isteripun membentaknya: "Hei,
kurang nich! Biasanya seratus ribu,
kenapa kau kasih cuma lima puluh
ribu?!" Harto : "Biasanya... ?!" "Oh, hmm, eeh... anu... maksudku..."
sang isteripun gugup dan pucat sekali.
</div>