Nunungngompol
8th June 2012, 07:54 PM
Sarjo melamar
pekerjaan sebagai
penjaga lintasan
... kereta api. Dia
diantar menghadap
Pak Banu, kepala
bagian, untuk test
wawancara.
"Seandainya ada dua
kereta api
berpapasan pada
jalur yang sama, apa
yang akan kamu
lakukan?", tanya Pak
Banu, ingin
mengetahui
seberapa cekatan
Sarjo.
"Saya akan
pindahkan salah satu
kereta ke jalur yang
lain," jawab Sarjo
dengan yakin.
"Kalau handle untuk
mengalihkan rel-nya
rusak, apa yang akan
kamu lakukan?",
tanya Pak Banu lagi.
"Saya akan turun ke
rel dan
membelokkan relnya
secara manual."
"Kalau macet atau
alatnya rusak
bagaimana?"
"Saya akan balik ke
pos dan menelpon
stasiun terdekat."
"Kalau telponnya lagi
dipakai?"
"Saya akan lari ke
telpon umum
terdekat?"
"Kalau rusak?"
"Saya akan pulang
menjemput kakek
saya."
"LHO?", tanya Pak
Banu heran dengan
jawaban Sarjo.
"Karena seumur
hidupnya yang sudah
73 tahun, kakek saya
belum pernah
melihat kereta api
tabrakan...
</div>
pekerjaan sebagai
penjaga lintasan
... kereta api. Dia
diantar menghadap
Pak Banu, kepala
bagian, untuk test
wawancara.
"Seandainya ada dua
kereta api
berpapasan pada
jalur yang sama, apa
yang akan kamu
lakukan?", tanya Pak
Banu, ingin
mengetahui
seberapa cekatan
Sarjo.
"Saya akan
pindahkan salah satu
kereta ke jalur yang
lain," jawab Sarjo
dengan yakin.
"Kalau handle untuk
mengalihkan rel-nya
rusak, apa yang akan
kamu lakukan?",
tanya Pak Banu lagi.
"Saya akan turun ke
rel dan
membelokkan relnya
secara manual."
"Kalau macet atau
alatnya rusak
bagaimana?"
"Saya akan balik ke
pos dan menelpon
stasiun terdekat."
"Kalau telponnya lagi
dipakai?"
"Saya akan lari ke
telpon umum
terdekat?"
"Kalau rusak?"
"Saya akan pulang
menjemput kakek
saya."
"LHO?", tanya Pak
Banu heran dengan
jawaban Sarjo.
"Karena seumur
hidupnya yang sudah
73 tahun, kakek saya
belum pernah
melihat kereta api
tabrakan...
</div>