jsdh
22nd April 2010, 10:54 AM
Wakil Ketua DPRD Kota Dumai Eko Suhardjo menampar seorang perawat jaga RSUD Dumai Eka, 25, hanya karena tidak memberikan kamar VVIP di rumah sakit tersebut.
Kasus penganiayaan bergaya preman oleh pimpinan DPRD Dumai, Riau, itu dilaporkan oleh keluarga korban ke Polresta Dumai.
"Keluarga korban tidak terima dengan perlakuan wakil ketua DPRD Dumai itu. Karenanya, mereka melaporkan tindakan penganiayaan itu ke polisi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Dumai Ajun Komisaris Hariwiyawan, Rabu (21/4).
Menurut Hari, Eko yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Dumai dituduh menganiaya dan merendahkan harga diri dan martabat perawat.
Peristiwa terjadi pada Minggu (18/4), saat Eka yang kadang kala juga merangkap menjadi bidan sedang melakukan piket jaga dan hanya menjalankan tugas pelayanan. Saat itu ia menyampaikan kepada Eko bahwa kamar VVIP RSUD Dumai sudah terisi penuh.
"Mungkin sebagai anggota dewan dia (Eko) kecewa tidak mendapatkan kamar VVIP itu. Sedangkan Eka sebagai korban sudah divisum dan kami berencana dalam waktu dekat juga akan memanggil wakil ketua DPRD Dumai itu untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait kejadian tersebut," jelas Hari.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Media Indonesia, insiden penamparan oleh wakil rakyat itu bermula saat kedatangan Eko bersama ibunya yang menderita hipertensi ke RSUD Dumai. Eko lalu meminta kepada Eka yang ketika itu sedang berjaga untuk segera menyediakan kamar VVIP untuk ibunya.
Karena kamar VVIP yang diminta sudah penuh terisi, Eka lalu menyarankan Eko agar memakai kamar yang lain. Namun Eko marah dengan mengatakan dirinya adalah anggota dewan yang sanggup secara materi membayar perawatan di kamar VVIP itu. "Dari laporan keluarga Eka, Eko lalu menampar pipi kiri Eka," ujar Hari.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Dumai itu juga mempunyai riwayat buruk yakni terlibat dalam adu jotos seusai pelantikan anggota DPRD Dumai terpilih pada November 2009. (http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/21/137538/126/101/Wakil-Ketua-DPRD-Dumai-Tampar-Perawat-Rumah-Sakit)
sangat disayangkan ndan kalo para wakil rakyat berbuat seenaknya kek gini, gag bisa dijadikan panutan......
Kasus penganiayaan bergaya preman oleh pimpinan DPRD Dumai, Riau, itu dilaporkan oleh keluarga korban ke Polresta Dumai.
"Keluarga korban tidak terima dengan perlakuan wakil ketua DPRD Dumai itu. Karenanya, mereka melaporkan tindakan penganiayaan itu ke polisi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Dumai Ajun Komisaris Hariwiyawan, Rabu (21/4).
Menurut Hari, Eko yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Dumai dituduh menganiaya dan merendahkan harga diri dan martabat perawat.
Peristiwa terjadi pada Minggu (18/4), saat Eka yang kadang kala juga merangkap menjadi bidan sedang melakukan piket jaga dan hanya menjalankan tugas pelayanan. Saat itu ia menyampaikan kepada Eko bahwa kamar VVIP RSUD Dumai sudah terisi penuh.
"Mungkin sebagai anggota dewan dia (Eko) kecewa tidak mendapatkan kamar VVIP itu. Sedangkan Eka sebagai korban sudah divisum dan kami berencana dalam waktu dekat juga akan memanggil wakil ketua DPRD Dumai itu untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait kejadian tersebut," jelas Hari.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Media Indonesia, insiden penamparan oleh wakil rakyat itu bermula saat kedatangan Eko bersama ibunya yang menderita hipertensi ke RSUD Dumai. Eko lalu meminta kepada Eka yang ketika itu sedang berjaga untuk segera menyediakan kamar VVIP untuk ibunya.
Karena kamar VVIP yang diminta sudah penuh terisi, Eka lalu menyarankan Eko agar memakai kamar yang lain. Namun Eko marah dengan mengatakan dirinya adalah anggota dewan yang sanggup secara materi membayar perawatan di kamar VVIP itu. "Dari laporan keluarga Eka, Eko lalu menampar pipi kiri Eka," ujar Hari.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Dumai itu juga mempunyai riwayat buruk yakni terlibat dalam adu jotos seusai pelantikan anggota DPRD Dumai terpilih pada November 2009. (http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/21/137538/126/101/Wakil-Ketua-DPRD-Dumai-Tampar-Perawat-Rumah-Sakit)
sangat disayangkan ndan kalo para wakil rakyat berbuat seenaknya kek gini, gag bisa dijadikan panutan......