i9829ceriwis
27th December 2010, 10:46 PM
SURABAYA--MICOM:
Sejumlah warga Kota Surabaya, Jawa Timur yang rumahnya terkena imbas rencana pembangunan tol tengah kota kini mulai resah dengan adanya rencana tersebut.
Ketua RT 6 RW 7 Kelurahan Kertajaya Surabaya, Purnomo, Senin (27/12) mengatakan proyek Pemerintah Pusat yang menyerap uang negara sekitar Rp9 triliun itu akan mengancam keberadaan tempat tinggal warga, utamanya yang berada di jalur tol tengah.
"Warga bukan hanya khawatir bakal tergusur jika pembangunan tol tengah jadi direalisasikan. Tapi warga juga kecewa dengan pernyataan yang pernah dilontarkan Ketua DPRD Surabaya, Wishnu Wardana," katanya.
Pernyataan wakil ketua DPRD tersebut intinya, pemerintah sudah melakukan sosialiasi kepada masyarakat atas rencana pembangunan tol tengah. Menurut dia, kenyataan sampai sekarang warga yang menempati lahan yang nantinya digunakan sebagai jalur pembangunan tol tengah, sama sekali belum mendapatkan sosialisasi. "Ketua dewan itu bohong 100 persen. Belum pernah ada sosialisasi kepada warga," katanya.
Purnomo mengaku, pihaknya justru mengetahui diteruskannya pembangunan tol tengah dari media, dan bukan sosialiasi dari pemerintah atau pihak terkait yang akan mengerjakan pembangunan tol tengah. "Tidak pernah ada rapat resmi dari pemerintah. Bahkan survei, sosialisasi juga tidak pernah," tegasnya.
Kendati tak ada pembicaraan resmi dengan warga atas rencana pembangunan tol tengah, Purnomo secara tegas menyatakan sikap menolak pembangunan tol tengah. Menurutnya, saat ini warga sudah hidup tenteram dan damai. "Jangan sampai ketenangan warga terganggu hanya demi kepentingan sekelompok orang. Sudah hidup tenteram dan damai, mau apalagi," katanya.
sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/27/191134/125/101/Proyek-Tol-Tengah-Kota-Resahkan-Warga-Surabaya)
Sejumlah warga Kota Surabaya, Jawa Timur yang rumahnya terkena imbas rencana pembangunan tol tengah kota kini mulai resah dengan adanya rencana tersebut.
Ketua RT 6 RW 7 Kelurahan Kertajaya Surabaya, Purnomo, Senin (27/12) mengatakan proyek Pemerintah Pusat yang menyerap uang negara sekitar Rp9 triliun itu akan mengancam keberadaan tempat tinggal warga, utamanya yang berada di jalur tol tengah.
"Warga bukan hanya khawatir bakal tergusur jika pembangunan tol tengah jadi direalisasikan. Tapi warga juga kecewa dengan pernyataan yang pernah dilontarkan Ketua DPRD Surabaya, Wishnu Wardana," katanya.
Pernyataan wakil ketua DPRD tersebut intinya, pemerintah sudah melakukan sosialiasi kepada masyarakat atas rencana pembangunan tol tengah. Menurut dia, kenyataan sampai sekarang warga yang menempati lahan yang nantinya digunakan sebagai jalur pembangunan tol tengah, sama sekali belum mendapatkan sosialisasi. "Ketua dewan itu bohong 100 persen. Belum pernah ada sosialisasi kepada warga," katanya.
Purnomo mengaku, pihaknya justru mengetahui diteruskannya pembangunan tol tengah dari media, dan bukan sosialiasi dari pemerintah atau pihak terkait yang akan mengerjakan pembangunan tol tengah. "Tidak pernah ada rapat resmi dari pemerintah. Bahkan survei, sosialisasi juga tidak pernah," tegasnya.
Kendati tak ada pembicaraan resmi dengan warga atas rencana pembangunan tol tengah, Purnomo secara tegas menyatakan sikap menolak pembangunan tol tengah. Menurutnya, saat ini warga sudah hidup tenteram dan damai. "Jangan sampai ketenangan warga terganggu hanya demi kepentingan sekelompok orang. Sudah hidup tenteram dan damai, mau apalagi," katanya.
sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/27/191134/125/101/Proyek-Tol-Tengah-Kota-Resahkan-Warga-Surabaya)