theghel
25th December 2010, 09:33 AM
MOSKOW--MICOM: Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Jumat (24/12) mengatakan Jepang harus sadar bahwa Moskow tidak akan menyerahkan wilayah kepulauan sengketa di Pasifik, seraya menawarkan opsi penerapan zona ekonomi bebas di kawasan itu.
"Seluruh Kepulauan Kuril Selatan adalah wilayah Rusia ... (wilayah) itu merupakan tanah kami," kata Medvedev dalam siaran televisi wawancara akhir tahun.
Namun ia mengatakan bahwa Rusia dan Jepang dapat mempertimbangkan untuk menciptakan sebuah proyek ekonomi bersama di kepulauan yang menjadi sengketa itu dalam komentar paling rincinya tentang visi terhadap kepulauan terluar itu.
"Tidak akan ada yang dapat membawa kita lebih dekat lagi selain proyek ekonomi bersama, kita dapat mencanangkan sebuah zona ekonomi tunggal, zona perdagangan bebas, semua pihak akan mendapatkan keuntungan dari sana dan akan ada iklim mikro ekonomi yang khusus," katanya.
"Orang akan datang untuk bekerja di wilayah itu dan warga Jepang juga, mereka juga bisa mengunjungi beberapa tempat bersejarah. Saya rasa hal itulah yang tepat dan persis dengan apa yang saya katakan kepada rekan saya Perdana Menteri Naoto Kan, ketika mengundangnya ke Rusia," katanya.
Medvedev menyebabkan kegelisahan di November ketika ia menjadi pemimpin Rusia pertama yang mengunjungi salah satu dari kepulauan sengketa yang disebut Kunashir di Rusia dan Kunashiri di Jepang.
Kunjungan tersebut memicu krisis diplomatik terburuk dalam hubungan bilateral kedua negara dan menjadi topik pembicaraan penting dengan PM Kan bulan lalu di Jepang.
Pejabat Rusia mengatakan bahwa Medvedev telah menyerukan kepada Kan agar kedua negara lebih berfokus pada hubungan ekonomi namun tidak berkomentar tentang tawaran Moskow secara lebih lanjut.
sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/25/190633/39/6/Rusia-Kukuh-Klaim-Kepulauan-Kuril)
"Seluruh Kepulauan Kuril Selatan adalah wilayah Rusia ... (wilayah) itu merupakan tanah kami," kata Medvedev dalam siaran televisi wawancara akhir tahun.
Namun ia mengatakan bahwa Rusia dan Jepang dapat mempertimbangkan untuk menciptakan sebuah proyek ekonomi bersama di kepulauan yang menjadi sengketa itu dalam komentar paling rincinya tentang visi terhadap kepulauan terluar itu.
"Tidak akan ada yang dapat membawa kita lebih dekat lagi selain proyek ekonomi bersama, kita dapat mencanangkan sebuah zona ekonomi tunggal, zona perdagangan bebas, semua pihak akan mendapatkan keuntungan dari sana dan akan ada iklim mikro ekonomi yang khusus," katanya.
"Orang akan datang untuk bekerja di wilayah itu dan warga Jepang juga, mereka juga bisa mengunjungi beberapa tempat bersejarah. Saya rasa hal itulah yang tepat dan persis dengan apa yang saya katakan kepada rekan saya Perdana Menteri Naoto Kan, ketika mengundangnya ke Rusia," katanya.
Medvedev menyebabkan kegelisahan di November ketika ia menjadi pemimpin Rusia pertama yang mengunjungi salah satu dari kepulauan sengketa yang disebut Kunashir di Rusia dan Kunashiri di Jepang.
Kunjungan tersebut memicu krisis diplomatik terburuk dalam hubungan bilateral kedua negara dan menjadi topik pembicaraan penting dengan PM Kan bulan lalu di Jepang.
Pejabat Rusia mengatakan bahwa Medvedev telah menyerukan kepada Kan agar kedua negara lebih berfokus pada hubungan ekonomi namun tidak berkomentar tentang tawaran Moskow secara lebih lanjut.
sumber (http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/25/190633/39/6/Rusia-Kukuh-Klaim-Kepulauan-Kuril)