antituhan
24th December 2010, 09:05 PM
BEIJING - Kemacetan parah tak hanya menjadi masalah besar Jakarta dan beberapa kota besar di dunia. Beijing juga tengah serius mencari solusi mengurai keruetan lalu-lintas di ibu kota. Tahun depan Beijing akan memangkas dua pertiga jumlah mobil baru yang dianggap sebagai biang macetnya kota.
Wakil Sekretaris Jenderal pemerintah Kota Beijing Zhou Zhengyu menyatakan, hanya akan mengijinkan 240 ribu mobil baru tahun depan. Jumlah tersebut hanya sepertiga dari total mobil baru yang menjejali jalanan Beijing tiap tahunnya.
Kemacetan di Beijing semakin memburuk beberapa tahun terakhir. Kota tersebut tengah berupaya membersihkan udara dari polusi, sementara otoritas tidak bisa mencegah keinginan masyarakat kelas menengah untuk memperoleh mobil idaman mereka.
Seperti dilansir Associated Press, langkah-langkah sudah disiapkan mulai dari sistem plat ganjil-genap, pembatasan pengeluaran surat izin kendaraan (STNK), bahkan sampai menyerukan agar masyarakatnya di kota-kota memiliki izin parkir terlebih dahulu sebelum diperbolehkan membeli sebuah kendaraan.
Meningkatnya jumlah orang mampu di Tiongkok menganggap mobil sebagai status dan simbol kemerdekaan di negara Komunis tersebut. Selain itu mereka juga bisa dengan mudah mengakali sejumlah kebijakan pembatasan oleh otoritas setempat di masa lalu.
Akibat rencana pembatasan ini, selama Desember, penjualan mobil meningkat drastis. Hanya dalam tempo satu minggu di awal Desember lebih dari 20.000 mobil terjual di Beijing.
Angka penjualan mobil tersebut hanya di Beijing. Atau naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 9.000 unit per minggu. Dan bila ditotal di tahun 2009, ada sekitar 13.640.000 unit mobil terjual di seluruh wilayah negeri tirai bambu itu.
Saat ini Tiongkok merupakan negara yang tingkat pembelian mobilnya terbesar di dunia. Menggusur Amerika yang selama puluhan tahun dikenal sebagai pasar mobil terbesar di dunia.
Angka resmi menyebutkan bahwa di Beijing saja ada, kini, ada 4,76 juta kendaraan. Meningkat drastis dari tahun 2005 yang "hanya" 2,6 juta. Rata-rata, hampir dua ribu mobil baru menyesaki jalanan Beijing tiap harinya. Sebelum pemberlakuan pembatasan baru ini, Pusat Penelitian Transportasi Beijing memprediksi bahwa kepemilikan mobil bisa mencapai tujuh juta pada 2015.
Tiongkok telah mendorong perkembangan industri mobilnya hingga mengambil alih posisi Amerika Serikat sebagai pasar terbesar mobil pada 2009. Dengan kemampuan menjual produk mencapai 45 dari total produksi 13,6 juta mobil. (cak)
SUMBER (http://www.jpnn.com/read/2010/12/24/80360/Atasi-Macet,-Beijing-Pangkas-Mobil-Baru-)
Wakil Sekretaris Jenderal pemerintah Kota Beijing Zhou Zhengyu menyatakan, hanya akan mengijinkan 240 ribu mobil baru tahun depan. Jumlah tersebut hanya sepertiga dari total mobil baru yang menjejali jalanan Beijing tiap tahunnya.
Kemacetan di Beijing semakin memburuk beberapa tahun terakhir. Kota tersebut tengah berupaya membersihkan udara dari polusi, sementara otoritas tidak bisa mencegah keinginan masyarakat kelas menengah untuk memperoleh mobil idaman mereka.
Seperti dilansir Associated Press, langkah-langkah sudah disiapkan mulai dari sistem plat ganjil-genap, pembatasan pengeluaran surat izin kendaraan (STNK), bahkan sampai menyerukan agar masyarakatnya di kota-kota memiliki izin parkir terlebih dahulu sebelum diperbolehkan membeli sebuah kendaraan.
Meningkatnya jumlah orang mampu di Tiongkok menganggap mobil sebagai status dan simbol kemerdekaan di negara Komunis tersebut. Selain itu mereka juga bisa dengan mudah mengakali sejumlah kebijakan pembatasan oleh otoritas setempat di masa lalu.
Akibat rencana pembatasan ini, selama Desember, penjualan mobil meningkat drastis. Hanya dalam tempo satu minggu di awal Desember lebih dari 20.000 mobil terjual di Beijing.
Angka penjualan mobil tersebut hanya di Beijing. Atau naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 9.000 unit per minggu. Dan bila ditotal di tahun 2009, ada sekitar 13.640.000 unit mobil terjual di seluruh wilayah negeri tirai bambu itu.
Saat ini Tiongkok merupakan negara yang tingkat pembelian mobilnya terbesar di dunia. Menggusur Amerika yang selama puluhan tahun dikenal sebagai pasar mobil terbesar di dunia.
Angka resmi menyebutkan bahwa di Beijing saja ada, kini, ada 4,76 juta kendaraan. Meningkat drastis dari tahun 2005 yang "hanya" 2,6 juta. Rata-rata, hampir dua ribu mobil baru menyesaki jalanan Beijing tiap harinya. Sebelum pemberlakuan pembatasan baru ini, Pusat Penelitian Transportasi Beijing memprediksi bahwa kepemilikan mobil bisa mencapai tujuh juta pada 2015.
Tiongkok telah mendorong perkembangan industri mobilnya hingga mengambil alih posisi Amerika Serikat sebagai pasar terbesar mobil pada 2009. Dengan kemampuan menjual produk mencapai 45 dari total produksi 13,6 juta mobil. (cak)
SUMBER (http://www.jpnn.com/read/2010/12/24/80360/Atasi-Macet,-Beijing-Pangkas-Mobil-Baru-)