Log in

View Full Version : ◄◄ Ketua DPR RI Marzuki Alie, Jaga Jarak Karena Jadi Korban Plintiran ►►


antituhan
24th December 2010, 07:11 AM
http://www.jpnn.com/picture/watermark/20101223_224009/224009_462364_Marzuki_Alie_1_Arun.JPG
Ketua DPR RI Marzuki Alie dalam acara Refleksi Akhir Tahun DPR RI, di Pressroom DPR RI, Kamis (23/12). Foto : Arundono Wicaksono/JPNN



JAKARTA - Ketua DPR RI DR Marzuki Alie mengatakan dia harus sedikit mengambil jarak dengan pers. Hal itu terpaksa lakukan karena selama satu tahun memimpin DPR tanpa membatasi diri dengan pers, banyak yang diplintir pers.


"Satu tahun memimpin DPR, saya terlalu terbuka dan dekat dengan pers. Akibatnya, berbagai guyonan saya sering jadi konten berita dan diplintir pers," kata Marzuki Alie, dalam acara refleksi akhir tahun DPR, bertema "Satu Tahun DPR, Apa Yang Dihasilkan?", di pressroom DPR, gedung Nusantara III, Senayan Jakarta, Kamis (23/12).

Pengakuan Marzuki, keluarnya berbagai guyon dari mulutnya dalam merespon berbagai persoalan bangsa lebih disebabkan karena dirinya memang suka guyon. "Dari dulu, saya memang suka guyon dan menempatkan wartawan sebagai sahabat yang bisa memilah-milah antara pernyataan sebagai Ketua DPR dengan guyon dalam kapasitas pribadi. Faktanya justru guyon itu yang dijadikan konten berita hingga mengganggu ketenangan republik ini," kata Marzuki.

Meski mereposisi diri dengan pers, lebih lanjut Marzuki berjanji akan tetap terbuka terhadap pers dan masyarakat dalam memimpin DPR. "Saya hanya akan membatasi diri dalam menyampaikan guyon dengan pers karena pada setiap guyon selalu saya katakan itu tidak untuk konsumsi publik, tapi yang namanya pers tetap saja mengutamakan guyon sebagai berita ketimbang substansi yang saya sampaikan," keluhnya.

"Jadi, mohon maaflah, Bukan saya berubah tapi saya ingin ketenangan republik tetap terjaga. Soal pepatah "kalau takut dilamun gelombang jangan berumah di tepi pantai" yang diplintir media itu sudah cukup bikin saya capek," katanya.

Lebih lanjut, mantan Sekjen Partai Demokrat itu juga mengungkap kecemasannya terhadap tanggung jawab partai politik dalam memberikan pendidikan politik kepada kadernya.

"Saya masih gamang melihat mekanisme rekrutmen kader partai karena uang jadi penentu. Sulit bagi kita untuk memenej partai secara profesional karena kader-kader terbaik tapi tak punya uang dengan sangat mudah tersingkir hanya karena duit," tegasnya.

"Kalau orang-orang berduit itu diberikan sanksi, partai biasanya cemas akan kehilangan kader yang berduit itu, imbuhnya. (fas/jpnn)


SUMBER (http://www.jpnn.com/read/2010/12/23/80324/Jaga-Jarak-Karena-Jadi-Korban-Plintiran-)

antituhan
24th December 2010, 07:12 AM
Pesan TS :pengumuman:

klo repost mohon maaf n silahkan diclosed
klo salah kamar silahkan di moderasi
klo suka silahkan :baca: dan dicoment ndan
:melon: klo berkenan ditunggu kiriman melonnya :melon: