theghel
23rd December 2010, 12:42 AM
MATARAM--MICOM: Kasus tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kehilangan kontak
setelah bekerja di Timur Tengah masih terus terdengar. Kali ini Saupiatun, 30, warga Dusun Gegutu Telage, Desa Midang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), juga dirisaukan keluarganya karena kehilangan kontak.
Kesulitan kontak itulah yang mendorong Hj Halimah, ibunda Saupiatun, bersama Junaidi, suaminya, mendatangi kantor Komisi Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (KPTKI) Lombok Barat untuk meminta pertolongan mencari jejak keberadaan Saupiatun.
Ibunda Saupiatun yang datang ke kantor KPTKI Rabu (22/12) sekitar pukul 12.00 WITA sambil terus menangis mengungkapkan kegundahan hatinya. Ia begitu khawatir terhadap nasib sang anak setelah berangkat ke Saudi Arabia pada 2004 lalu melalui PT Putra Alwini Jakarta.
Menurut penuturannya, memang Saupiatun pernah menelpon keluarga suaminya di Lombok sekitar dua bulan yang lalu. Ia menyatakan keinginannya untuk kembali ke kampung halaman dalam waktu dekat sambil menunggu gaji yang belum dibayar majikan.
Saat itu Saupiatun menghubungi keluarga menggunakan fasilitas telepon rumah majikannya. Ia tidak diizinkan menggunakan seluler pribadi. Akibatnya, keluarga kesulitan menghubungi balik Saupiatun.
sumber:http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/23/190108/129/101/Tiada-Kabar-TKI-dari-NTB-Dirisaukan-Ibunda
setelah bekerja di Timur Tengah masih terus terdengar. Kali ini Saupiatun, 30, warga Dusun Gegutu Telage, Desa Midang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), juga dirisaukan keluarganya karena kehilangan kontak.
Kesulitan kontak itulah yang mendorong Hj Halimah, ibunda Saupiatun, bersama Junaidi, suaminya, mendatangi kantor Komisi Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (KPTKI) Lombok Barat untuk meminta pertolongan mencari jejak keberadaan Saupiatun.
Ibunda Saupiatun yang datang ke kantor KPTKI Rabu (22/12) sekitar pukul 12.00 WITA sambil terus menangis mengungkapkan kegundahan hatinya. Ia begitu khawatir terhadap nasib sang anak setelah berangkat ke Saudi Arabia pada 2004 lalu melalui PT Putra Alwini Jakarta.
Menurut penuturannya, memang Saupiatun pernah menelpon keluarga suaminya di Lombok sekitar dua bulan yang lalu. Ia menyatakan keinginannya untuk kembali ke kampung halaman dalam waktu dekat sambil menunggu gaji yang belum dibayar majikan.
Saat itu Saupiatun menghubungi keluarga menggunakan fasilitas telepon rumah majikannya. Ia tidak diizinkan menggunakan seluler pribadi. Akibatnya, keluarga kesulitan menghubungi balik Saupiatun.
sumber:http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/23/190108/129/101/Tiada-Kabar-TKI-dari-NTB-Dirisaukan-Ibunda