dikzzz
22nd December 2010, 08:50 AM
Rabu, 22 Desember 2010 - 08:04 wib
http://i.okezone.com/content/2010/12/22/278/405925/4pejy2aXdQ.jpg
JAKARTA - Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) atas sejumlah mata uang utama dunia tampak menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Akibatnya, rupiah kemungkinan besar bakal kembali tertekan.
Padahal, analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih menuturkan naiknya harga minyak WTI ke USD89,17 per barel merupakan sentimen positif.
"Kenaikan harga minyak WTI bisa memberi peluang penguatan pasar Asia hari ini, tetapi disaat yang sama dolar AS ditutup menguat terhadap euro dan yen pada penutupan perdagangan di AS kemarin," ungkap Lana dalam risetnya di Jakarta, Rabu (22/12/2010).
Kombinasi dua sentimen yang saling tarik menarik ini, kata dia akan cenderung membawa rupiah melanjutkan pelemahan tipis di kisaran Rp9.040-Rp9.050 per USD untuk perdagangan hari ini.
Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, Selasa (21/12/2010), nilai tukar rupiah sedikit menguat tetapi masih relatif bertahan di Rp9.043 per USD (kurs tengah Bloomberg), searah dengan penguatan beberapa mata uang Asia lainnya.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis ke Rp9.041 per USd, dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya yang ada di Rp9.045 per USD.
Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di posisi Rp9.047,5 per USD, dengan rata-rata kisaran perdagangan harian ada di Rp9.037,5-9.047,5 per USD
Sumber :
www.ok*zon*.com
Jika berkenan kirim :
:melon::melon::melon:
regards,
dikzzz
http://i.okezone.com/content/2010/12/22/278/405925/4pejy2aXdQ.jpg
JAKARTA - Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) atas sejumlah mata uang utama dunia tampak menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Akibatnya, rupiah kemungkinan besar bakal kembali tertekan.
Padahal, analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih menuturkan naiknya harga minyak WTI ke USD89,17 per barel merupakan sentimen positif.
"Kenaikan harga minyak WTI bisa memberi peluang penguatan pasar Asia hari ini, tetapi disaat yang sama dolar AS ditutup menguat terhadap euro dan yen pada penutupan perdagangan di AS kemarin," ungkap Lana dalam risetnya di Jakarta, Rabu (22/12/2010).
Kombinasi dua sentimen yang saling tarik menarik ini, kata dia akan cenderung membawa rupiah melanjutkan pelemahan tipis di kisaran Rp9.040-Rp9.050 per USD untuk perdagangan hari ini.
Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, Selasa (21/12/2010), nilai tukar rupiah sedikit menguat tetapi masih relatif bertahan di Rp9.043 per USD (kurs tengah Bloomberg), searah dengan penguatan beberapa mata uang Asia lainnya.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis ke Rp9.041 per USd, dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya yang ada di Rp9.045 per USD.
Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di posisi Rp9.047,5 per USD, dengan rata-rata kisaran perdagangan harian ada di Rp9.037,5-9.047,5 per USD
Sumber :
www.ok*zon*.com
Jika berkenan kirim :
:melon::melon::melon:
regards,
dikzzz