antituhan
22nd December 2010, 06:43 AM
Warga Merapi Masih Kekurangan Air Bersih
Pasokan dari PMI Dianggap Tidak Mencukupi
SLEMAN � Pasokan air bersih untuk warga di beberapa dusun di lereng Merapi ternyata belum mencukupi untuk seluruh kebutuhan sehari-hari. Selama ini, warga disediakan air bersih oleh PMI dengan cara dipasok menggunakan tangki, yang kemudian ditampung di bak-bak besar yang diletakkan di beberapa tempat.
Hanya saja meski ketersediaan air bantuan dari PMI ini sudah cukup banyak, namun warga mengaku belum cukup. Alhasil, banyak warga yang pergi ke kawasan obyek wisata Kalikuning yang kini juga sudah rusak terkena imbas erupsi Merapi, demi mendapat air bersih yang berasal dari pipa air milik PDAM. Pipa tersebut merupakan pipa besar yang mendistribusikan air dari Umbul Wadon ke reservoir milik PDAM. Namun di obyek wisata Kali Kuning, pipa tersebut terputus dan air mengucur deras di sana.
�Tiap hari saya terpaksa mengambil air di sini dengan jerigen-jerigen kecil ini. Minimal tiga kali sehari saya bolak balik ambil air di sini untuk menadah air dari pralon Umbul Wadon yang terputus itu,� ujar Sakijo, warga Dusun Kedung Sriti yang kemarin mengambil air bersih di sana bersama istrinya.
Menurutnya, air yang sudah disediakan PMI di beberapa titik di dusunnya masih belum mencukupi seluruh kebutuhan air warga dusun. Karena jika mengambil di bak yang telah disediakan jumlahnya akan terbatas dan harus toleransi untuk berbagi dengan tetangga-tetangganya.
Dari pantauan Radar Jogja (grup JPNN), selain Sakijo ada tiga warga lain yang tampak mengambil air di sana. Hendrikus Wawan misalnya, ia bersama dua saudaranya mengambil air dengan galon dan termos nasi berukuranbesar. �Kalau tidak begini, air yang kami dapat kurang. Padahal kami butuh juga untuk memasak dan mandi,� ungkapnya.
Demi memperoleh air bersih di sana, rupanya warga kurang memperhatikan keamanan area yang kini sudah banyak mengalami kerusakan itu. Jembatan panjang yang ada di sana dan menjadi satu-satunya akses jalan mengambil air, pagarnya sudah banyak yang rusak. Praktis tak ada lagi pembatas antara jalan setapak dengan tebing yang sangat curam. Bahkan, ada juga sebuah lubang dijalan tersebut yang sepertinya merupakan bekas hantaman material Merapi berupa batu besar.
Di lokasi pengambilan air, bahkan berada diantara dua tebing yang sangat curam dan terdapat banyak batu-batu besar yang bisa meluncur ke bawah sewaktu-waktu. Pemberitahuan berupa tulisan tangan yang memperingatkan bahwa daerah tersebut rawan longsor dan banjir juga sudah dipasang di beberapa sudut.
Warga Dusun Batur yang sebelum erupsi juga mengandalkan air dari Umbul Wadon dan mata air di Kali Bebeng, juga sangat mengharapkan agar instalasi air di sana segera berfungsi kembali. �Selama ini warga baru mengambil air yang ada di selokan dekat Umbul Wadon, belum di mata airnya. Jadi airnya tak sebersih yang ada di mata air.Kami sangat berharap agar ada yang bisa membantu mengambilkan air di mata airnya,� tutur Kepala Dusun Batur Tugiman.
Di Dusun Batur sendiri sebenarnya sudah dipasok air dari PMI ke tujuh tempat penampungan air. Setiap hari lebih dari tiga tangki air bolak-balik memasok air ke dusun tersebut. Namun kebutuhan air masih saja kurang. Warga pun terpaksa turun ke Desa Wukirsari untuk mengambil air bersih di sana.
Sementara itu, Direktur PDAM Sleman Suratno juga sangat berharap perbaikan instalasi air yang ada di Umbul Wadon segera dilakukan. Sebab, banyak pelanggan PDAM di beberapa Kecamatan yang mengandalkan pasokan air dari mata air ini. �Sampai saat ini perbaikan instalasi air belum dilakukan. Kami juga sangat mengharap bisa dilakukan segera, namun kewenangan akan hal ini ada di Dinas Pengairan,� tandasnya. (nis)
SUMBER (http://www.jpnn.com/read/2010/12/22/80152/Warga-Merapi-Masih-Kekurangan-Air-Bersih-)
Pasokan dari PMI Dianggap Tidak Mencukupi
SLEMAN � Pasokan air bersih untuk warga di beberapa dusun di lereng Merapi ternyata belum mencukupi untuk seluruh kebutuhan sehari-hari. Selama ini, warga disediakan air bersih oleh PMI dengan cara dipasok menggunakan tangki, yang kemudian ditampung di bak-bak besar yang diletakkan di beberapa tempat.
Hanya saja meski ketersediaan air bantuan dari PMI ini sudah cukup banyak, namun warga mengaku belum cukup. Alhasil, banyak warga yang pergi ke kawasan obyek wisata Kalikuning yang kini juga sudah rusak terkena imbas erupsi Merapi, demi mendapat air bersih yang berasal dari pipa air milik PDAM. Pipa tersebut merupakan pipa besar yang mendistribusikan air dari Umbul Wadon ke reservoir milik PDAM. Namun di obyek wisata Kali Kuning, pipa tersebut terputus dan air mengucur deras di sana.
�Tiap hari saya terpaksa mengambil air di sini dengan jerigen-jerigen kecil ini. Minimal tiga kali sehari saya bolak balik ambil air di sini untuk menadah air dari pralon Umbul Wadon yang terputus itu,� ujar Sakijo, warga Dusun Kedung Sriti yang kemarin mengambil air bersih di sana bersama istrinya.
Menurutnya, air yang sudah disediakan PMI di beberapa titik di dusunnya masih belum mencukupi seluruh kebutuhan air warga dusun. Karena jika mengambil di bak yang telah disediakan jumlahnya akan terbatas dan harus toleransi untuk berbagi dengan tetangga-tetangganya.
Dari pantauan Radar Jogja (grup JPNN), selain Sakijo ada tiga warga lain yang tampak mengambil air di sana. Hendrikus Wawan misalnya, ia bersama dua saudaranya mengambil air dengan galon dan termos nasi berukuranbesar. �Kalau tidak begini, air yang kami dapat kurang. Padahal kami butuh juga untuk memasak dan mandi,� ungkapnya.
Demi memperoleh air bersih di sana, rupanya warga kurang memperhatikan keamanan area yang kini sudah banyak mengalami kerusakan itu. Jembatan panjang yang ada di sana dan menjadi satu-satunya akses jalan mengambil air, pagarnya sudah banyak yang rusak. Praktis tak ada lagi pembatas antara jalan setapak dengan tebing yang sangat curam. Bahkan, ada juga sebuah lubang dijalan tersebut yang sepertinya merupakan bekas hantaman material Merapi berupa batu besar.
Di lokasi pengambilan air, bahkan berada diantara dua tebing yang sangat curam dan terdapat banyak batu-batu besar yang bisa meluncur ke bawah sewaktu-waktu. Pemberitahuan berupa tulisan tangan yang memperingatkan bahwa daerah tersebut rawan longsor dan banjir juga sudah dipasang di beberapa sudut.
Warga Dusun Batur yang sebelum erupsi juga mengandalkan air dari Umbul Wadon dan mata air di Kali Bebeng, juga sangat mengharapkan agar instalasi air di sana segera berfungsi kembali. �Selama ini warga baru mengambil air yang ada di selokan dekat Umbul Wadon, belum di mata airnya. Jadi airnya tak sebersih yang ada di mata air.Kami sangat berharap agar ada yang bisa membantu mengambilkan air di mata airnya,� tutur Kepala Dusun Batur Tugiman.
Di Dusun Batur sendiri sebenarnya sudah dipasok air dari PMI ke tujuh tempat penampungan air. Setiap hari lebih dari tiga tangki air bolak-balik memasok air ke dusun tersebut. Namun kebutuhan air masih saja kurang. Warga pun terpaksa turun ke Desa Wukirsari untuk mengambil air bersih di sana.
Sementara itu, Direktur PDAM Sleman Suratno juga sangat berharap perbaikan instalasi air yang ada di Umbul Wadon segera dilakukan. Sebab, banyak pelanggan PDAM di beberapa Kecamatan yang mengandalkan pasokan air dari mata air ini. �Sampai saat ini perbaikan instalasi air belum dilakukan. Kami juga sangat mengharap bisa dilakukan segera, namun kewenangan akan hal ini ada di Dinas Pengairan,� tandasnya. (nis)
SUMBER (http://www.jpnn.com/read/2010/12/22/80152/Warga-Merapi-Masih-Kekurangan-Air-Bersih-)