ShalomAleichem
22nd December 2010, 05:35 AM
TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang Selatan bakal membangun jalur monorel dari Serpong hingga Bandara Soekarno Hatta. Rencana pembangunan jalur moda transportasi itu dirilis ke publik, Selasa (21/12), di Serpong, Tangerang Selatan.
Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan Eutik Suarta menyatakan, pra rencana pembangunan monorel itu telah mendapatkan sinyal positif dari pemerintah pusat. "Jalur monorel Rawabuntu-Bandara merupakan pembangunan skala nasional di bawah kewenangan pemerintah pusat,� ujarnya.
Pembangunan jalur kereta api layang itu akan mempersingkat waktu tempuh Serpong-Bandara. �Hanya 20 menit (dari Serpong-Bandara),� ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Banten Muhamad Husni Hasan di Serpong, hari ini.
Jika menggunakan transportasi umum lainnya atau kendaraan pribadi, waktu tempuh yang dibutuhkan dari Serpong menuju Bandara sekitar 60 menit hingga 90 menit. �Monorel ini adalah alternatif terbaik dan sangat efektif,� kata Husni.
Menurut Husni, jalur monorel dari stasiun Rawa Buntu hingga Bandara akan dibangun sepanjang 22 kilometer di atas median jalan yang ada saat ini. �Jadi tidak perlu membebaskan lahan lagi,� katanya.
Pembangunan monorel Serpong-Bandara diperkirakan butuh waktu 7 hingga 8 tahun ke depan. Waktu tersebut digunakan untuk tahap pra kajian, tahap kajian, detail engineering design, lelang hingga konstruksi. Saat ini, rencana pembangunan itu masih dalam tahap konsultasi publik.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perhubungan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Banten Ahmad Rohili mengemukakan, wacana pembangunan monorel Serpong-Bandara masih tahap sangat mendasar. �Ya masih mimpilah, tapi orang hidup memang harus bermimpi agar mencapai tujuan,� katanya.
Dalam pra rencana, kata Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Tangerang Selatan Agus Mulyadi, sedikitnya akan ada 15 stasiun (titik perhentian) di jalur sepanjang monorel itu.
Titik-titik stasiun tersebut antara lain, Rawa Buntu-Griya Loka-BSD Junction-WTC Serpong-Serpong Times Square-Kota Modern-Tangerang-Mekar Wangi-Garuda-Terminal 1-Terminal 2, dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Agus mengatakan, dana yang bakal dikeluarkan untuk pembangunan jalur monorel itu belum dipastikan. Sebab, harus melakukan studi kelayakan terhadap rencana pembangun monorel, termasuk tahun berapa mulai dibangun. Namun, dia memperkirakan, pembangunan monorel akan menghabiskan dana triliunan rupiah. �Kita harus mencari investor untuk membiayai pembangunan monorel itu. Selain mengeluarkan dana APBD dan APBN," kata Agus.
Pembangunan jalur monorel, kata Eutik, merupakan bagian dari rencana pembangunan moda transportasi makro di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan. Rencananya, jalur monorel akan melintasi kota-kabupaten dan lintas Provinsi Banten-Jawa Barat-DKI Jakarta.
Pembangunan monorel ini diharapkan akan mengatasi kemacetan di Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Termasuk mengantisipasi kiriman kemacetan lalu lintas dari DKI Jakarta, karena dua daerah tersebut menjadi penyangga ibu kota.
Otoritas Bandara Udara Soekarno Hatta mendukung rencana pembangunan jalur monorel. � Ini menyangkut aksebilitas, semakin banyak semakin baik,� ujar Direktur Teknik PT Angkasa Pura II, Salahuddin Raffi.
Kepala Administrator Bandara Soekarno Hatta Adi Kanrio Dayanun juga menyambut baik rencana itu. "(Dengan monorel) kemacetan di Jalan Tol Sudiyatmo akan teratasi,� ujarnya kemarin.
=============================
wah, asyiiik ada monorel, hanya 20 menit katanya.
berapa kira-kira harga karcisnya, ya?
Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan Eutik Suarta menyatakan, pra rencana pembangunan monorel itu telah mendapatkan sinyal positif dari pemerintah pusat. "Jalur monorel Rawabuntu-Bandara merupakan pembangunan skala nasional di bawah kewenangan pemerintah pusat,� ujarnya.
Pembangunan jalur kereta api layang itu akan mempersingkat waktu tempuh Serpong-Bandara. �Hanya 20 menit (dari Serpong-Bandara),� ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Banten Muhamad Husni Hasan di Serpong, hari ini.
Jika menggunakan transportasi umum lainnya atau kendaraan pribadi, waktu tempuh yang dibutuhkan dari Serpong menuju Bandara sekitar 60 menit hingga 90 menit. �Monorel ini adalah alternatif terbaik dan sangat efektif,� kata Husni.
Menurut Husni, jalur monorel dari stasiun Rawa Buntu hingga Bandara akan dibangun sepanjang 22 kilometer di atas median jalan yang ada saat ini. �Jadi tidak perlu membebaskan lahan lagi,� katanya.
Pembangunan monorel Serpong-Bandara diperkirakan butuh waktu 7 hingga 8 tahun ke depan. Waktu tersebut digunakan untuk tahap pra kajian, tahap kajian, detail engineering design, lelang hingga konstruksi. Saat ini, rencana pembangunan itu masih dalam tahap konsultasi publik.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perhubungan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Banten Ahmad Rohili mengemukakan, wacana pembangunan monorel Serpong-Bandara masih tahap sangat mendasar. �Ya masih mimpilah, tapi orang hidup memang harus bermimpi agar mencapai tujuan,� katanya.
Dalam pra rencana, kata Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Tangerang Selatan Agus Mulyadi, sedikitnya akan ada 15 stasiun (titik perhentian) di jalur sepanjang monorel itu.
Titik-titik stasiun tersebut antara lain, Rawa Buntu-Griya Loka-BSD Junction-WTC Serpong-Serpong Times Square-Kota Modern-Tangerang-Mekar Wangi-Garuda-Terminal 1-Terminal 2, dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Agus mengatakan, dana yang bakal dikeluarkan untuk pembangunan jalur monorel itu belum dipastikan. Sebab, harus melakukan studi kelayakan terhadap rencana pembangun monorel, termasuk tahun berapa mulai dibangun. Namun, dia memperkirakan, pembangunan monorel akan menghabiskan dana triliunan rupiah. �Kita harus mencari investor untuk membiayai pembangunan monorel itu. Selain mengeluarkan dana APBD dan APBN," kata Agus.
Pembangunan jalur monorel, kata Eutik, merupakan bagian dari rencana pembangunan moda transportasi makro di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan. Rencananya, jalur monorel akan melintasi kota-kabupaten dan lintas Provinsi Banten-Jawa Barat-DKI Jakarta.
Pembangunan monorel ini diharapkan akan mengatasi kemacetan di Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Termasuk mengantisipasi kiriman kemacetan lalu lintas dari DKI Jakarta, karena dua daerah tersebut menjadi penyangga ibu kota.
Otoritas Bandara Udara Soekarno Hatta mendukung rencana pembangunan jalur monorel. � Ini menyangkut aksebilitas, semakin banyak semakin baik,� ujar Direktur Teknik PT Angkasa Pura II, Salahuddin Raffi.
Kepala Administrator Bandara Soekarno Hatta Adi Kanrio Dayanun juga menyambut baik rencana itu. "(Dengan monorel) kemacetan di Jalan Tol Sudiyatmo akan teratasi,� ujarnya kemarin.
=============================
wah, asyiiik ada monorel, hanya 20 menit katanya.
berapa kira-kira harga karcisnya, ya?