Kenthung
17th December 2010, 03:57 PM
Ok kumanndan" ceriwis kali ini kita akan coba belajar ngukur tegangan coil
terutama pada sepeda motor...
kita akan kupas lebih jauh bagaimana langkah pemeriksaan pada sistem
pengapian sesuai prosedur dari pabrikan. Kalau umumnya kita hanya sampai
mengukur tahanan koil untuk mengetahui apakah kinerjanya masih bagus
atau tidak, maka kali ini kita akan mengukur sampai tegangan puncaknya
(peak votage igniton coil). Bahan praktiknya di Honda Absolute Revo 110.
http://www.otomotifnet.com/spaw/uploads/image/Kanal%20MOTOR/Tips/2010/Desember/20101202Koil_Lead.jpg
Sebelumnya, yang harus disediakan terlebih dulu multitester, usahakan
yang digital biar terbaca lebih akurat, serta peak voltage adaptor/PVA
(gbr.1). �Alat ini ada dijual di pasaran,� bilang Sarwono Edhi, technical
service training manager PT Astra Honda Motor (AHM) via surat elektronik.
PVA ini dibutuhkan karena tegangan koil yang akan diukur cukup tinggi.
Pada Revo, standarnya mencapai 100 V. Jadi tidak bisa langsung pakai
multitester, bisa jebol Cuy! Nantinya PVA disambungkan ke mulitester.
http://www.otomotifnet.com/spaw/uploads/image/Kanal%20MOTOR/Tips/2010/Desember/20101202Koil_Lead1.jpg
Sebelum memulai pengukuran, tentunya pastikan dulu kedua alat pengukur
tadi bekerja dengan baik atau tidak. Motor juga diparkir pakai standar
tengah. Selain itu, sebaiknya pahami dulu diagram sistem pengapian motor
(gbr.2) serta mengenali jalur atau warna-warna kabelnya. Cek pula semua
sambungan jalur kelistrikan pada sistem pengapian.
�Karena bila ada soket atau sambungan kabel yang kendur, bisa membuat
pembacaan yang salah pada alat ukur,� terang Edhi. Jika sudah yakin
semua beres, pemeriksaan peak voltage ignition coil (PVIC) bisa dilanjutkan.
Dimulai dari melepas busi dan periksa terlebih percikan apinya (busi dalam
kondisi terpasang pada kabel busi) dengan cara ditempel ke massa.
Oh iya, untuk memeriksa PVIC, busi harus dalam kondisi baik. Jika percikan
apinya sudah mulai lemah atau umur busi telah melampaui batas pemakaian
ideal (sekitar 10.000 km), sebaiknya ganti baru. Tapi ingat, pastikan busi
pengganti spesifikasinya sesuai anjuran pabrik (NGK CPR6EA-9S / Denso
U20EPR9S). Hati-hati jangan sampai dapat busi palsu ya.
Selanjutnya, dalam kondisi busi masih ditempel ke massa, hubungkan kabel
peak voltage adaptor (PVA) yang min (-) ke kabel primer koil warna
hitam/kuning. Kabel primer koil tetap dalam kondisi terpasang. Sementara
kabel PVA yang lain (+) dihubungkan ke massa (gbr.3). Kemudian atur
impedansi pada multitester di posisi minimium 10 MΩ/DCV.
http://www.otomotifnet.com/spaw/uploads/image/Kanal%20MOTOR/Tips/2010/Desember/20101202Koil_Lead2.jpg
Jika sudah, putar kunci kontak di posisi ignition, lalu hidupkan mesin pakai
tombol electric starter. Tinggal dilihat deh, berapa tegangan puncak koilnya
pada multitester. Jika peak voltage-nya gak sesuai, lakukan pemeriksaan
pada beberapa bagian seperti pada peta trouble shooting berikut (gbr.4).
Ingat, saat pengukuran jangan sekali-sekali menyentuh jarum tester ya.
Karena kejutan listrik dengan tegangan 100 V lumayan loh kena tangan
kumendan bisa pegel pegel dikit....:gg:
heee biasa nih ndan sedot dari...
sini nih ndan
(http://motorplus.otomotifnet.com/read/2010/12/16/314162/208/27/Yuk-Ukur-Tegangan-Puncak-Koil-Untuk-Cek-Kerusakan-Pengapian-#)
http://promo.gramediamajalah.com/www/delivery/lg.php?bannerid=707&campaignid=2&zoneid=49&loc=http%3A%2F%2Fmotorplus.otomotifnet.com%2Fread% 2F2010%2F12%2F16%2F314162%2F208%2F27%2FYuk-Ukur-Tegangan-Puncak-Koil-Untuk-Cek-Kerusakan-Pengapian-&cb=5811bf4c21
http://promo.gramediamajalah.com/www/delivery/avw.php?zoneid=49&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a61dee09 (http://promo.gramediamajalah.com/www/delivery/ck.php?n=a61dee09&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE)
terutama pada sepeda motor...
kita akan kupas lebih jauh bagaimana langkah pemeriksaan pada sistem
pengapian sesuai prosedur dari pabrikan. Kalau umumnya kita hanya sampai
mengukur tahanan koil untuk mengetahui apakah kinerjanya masih bagus
atau tidak, maka kali ini kita akan mengukur sampai tegangan puncaknya
(peak votage igniton coil). Bahan praktiknya di Honda Absolute Revo 110.
http://www.otomotifnet.com/spaw/uploads/image/Kanal%20MOTOR/Tips/2010/Desember/20101202Koil_Lead.jpg
Sebelumnya, yang harus disediakan terlebih dulu multitester, usahakan
yang digital biar terbaca lebih akurat, serta peak voltage adaptor/PVA
(gbr.1). �Alat ini ada dijual di pasaran,� bilang Sarwono Edhi, technical
service training manager PT Astra Honda Motor (AHM) via surat elektronik.
PVA ini dibutuhkan karena tegangan koil yang akan diukur cukup tinggi.
Pada Revo, standarnya mencapai 100 V. Jadi tidak bisa langsung pakai
multitester, bisa jebol Cuy! Nantinya PVA disambungkan ke mulitester.
http://www.otomotifnet.com/spaw/uploads/image/Kanal%20MOTOR/Tips/2010/Desember/20101202Koil_Lead1.jpg
Sebelum memulai pengukuran, tentunya pastikan dulu kedua alat pengukur
tadi bekerja dengan baik atau tidak. Motor juga diparkir pakai standar
tengah. Selain itu, sebaiknya pahami dulu diagram sistem pengapian motor
(gbr.2) serta mengenali jalur atau warna-warna kabelnya. Cek pula semua
sambungan jalur kelistrikan pada sistem pengapian.
�Karena bila ada soket atau sambungan kabel yang kendur, bisa membuat
pembacaan yang salah pada alat ukur,� terang Edhi. Jika sudah yakin
semua beres, pemeriksaan peak voltage ignition coil (PVIC) bisa dilanjutkan.
Dimulai dari melepas busi dan periksa terlebih percikan apinya (busi dalam
kondisi terpasang pada kabel busi) dengan cara ditempel ke massa.
Oh iya, untuk memeriksa PVIC, busi harus dalam kondisi baik. Jika percikan
apinya sudah mulai lemah atau umur busi telah melampaui batas pemakaian
ideal (sekitar 10.000 km), sebaiknya ganti baru. Tapi ingat, pastikan busi
pengganti spesifikasinya sesuai anjuran pabrik (NGK CPR6EA-9S / Denso
U20EPR9S). Hati-hati jangan sampai dapat busi palsu ya.
Selanjutnya, dalam kondisi busi masih ditempel ke massa, hubungkan kabel
peak voltage adaptor (PVA) yang min (-) ke kabel primer koil warna
hitam/kuning. Kabel primer koil tetap dalam kondisi terpasang. Sementara
kabel PVA yang lain (+) dihubungkan ke massa (gbr.3). Kemudian atur
impedansi pada multitester di posisi minimium 10 MΩ/DCV.
http://www.otomotifnet.com/spaw/uploads/image/Kanal%20MOTOR/Tips/2010/Desember/20101202Koil_Lead2.jpg
Jika sudah, putar kunci kontak di posisi ignition, lalu hidupkan mesin pakai
tombol electric starter. Tinggal dilihat deh, berapa tegangan puncak koilnya
pada multitester. Jika peak voltage-nya gak sesuai, lakukan pemeriksaan
pada beberapa bagian seperti pada peta trouble shooting berikut (gbr.4).
Ingat, saat pengukuran jangan sekali-sekali menyentuh jarum tester ya.
Karena kejutan listrik dengan tegangan 100 V lumayan loh kena tangan
kumendan bisa pegel pegel dikit....:gg:
heee biasa nih ndan sedot dari...
sini nih ndan
(http://motorplus.otomotifnet.com/read/2010/12/16/314162/208/27/Yuk-Ukur-Tegangan-Puncak-Koil-Untuk-Cek-Kerusakan-Pengapian-#)
http://promo.gramediamajalah.com/www/delivery/lg.php?bannerid=707&campaignid=2&zoneid=49&loc=http%3A%2F%2Fmotorplus.otomotifnet.com%2Fread% 2F2010%2F12%2F16%2F314162%2F208%2F27%2FYuk-Ukur-Tegangan-Puncak-Koil-Untuk-Cek-Kerusakan-Pengapian-&cb=5811bf4c21
http://promo.gramediamajalah.com/www/delivery/avw.php?zoneid=49&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a61dee09 (http://promo.gramediamajalah.com/www/delivery/ck.php?n=a61dee09&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE)