sleepingbaby
28th May 2012, 06:31 AM
Pada awalnya adalah gue baca buku The Curious Incident of The Dog in The Night-time karya Mark Haddon. Buku ini menceritakan petualangan kecil seorang anak laki2 yg menderita autisme dari sudut pandang bagaimana seorang Autis mencerna dunianya. Anehnya, ada sesuatu dari kelakuan tokoh utama buku ini yg bener2 mengena di gue. Ada sesuatu yg oddly familiar dengan cara dia mencerna informasi, dan jalan pikirannya. Setelah cowo gue gue suruh ikutan baca, komentarnya juga sama; 'It reminds me of you'... katanya.
Dari situ gue mulai cari2 artikel tentang autisme di internet. Dan semakin jauh gue telusuri, semakin yakin gue kalo gue punya kecenderungan Asperger's Syndrome. Asperger's Syndrome adalah versi lebih ringan dibanding autisme, atau biasa juga disebuat sebagai 'High functioning autism'. Tidak seperti penderita autisme akut yg benar2 keliatan hidup dalam dunia mereka sendiri dan mengalami kesulitan besar dalam kemampuan sosial maupun kemampuan belajar, penderita Asperge's Syndrome pada umumnya bisa berinteraksi dengan keadaan sosial sekitarnya. Penderita Asperger memiliki kesulitan dalam interaksi emosional, dan biasanya mempelajari norma2 pergaulan lebih dari imitasi dan interpretasi logikanya sendiri dibanding empathy dan rasa kebutuhan sosial yg normal. Seringkali, penderita Asperger memiliki rasa ketertarikan akan suatu bidang yg akan ditekuni sampai pada ambang obsesif.
To cut the story short, Gue nemuin kuis kecil2an di internet. Bukan alat diagnosis yg akurat sih, tapi paling engga bisa memberi gambaran kecenderungan yg ada.
http://www.wired.com/wired/archive/9.12/aqtest.html
According to Psychologist Simon Baron-Cohen and his colleagues at Cambridge's Autism Research Centre, eighty percent of those diagnosed with autism or a related disorder scored 32 or higher.
</div>
Dari situ gue mulai cari2 artikel tentang autisme di internet. Dan semakin jauh gue telusuri, semakin yakin gue kalo gue punya kecenderungan Asperger's Syndrome. Asperger's Syndrome adalah versi lebih ringan dibanding autisme, atau biasa juga disebuat sebagai 'High functioning autism'. Tidak seperti penderita autisme akut yg benar2 keliatan hidup dalam dunia mereka sendiri dan mengalami kesulitan besar dalam kemampuan sosial maupun kemampuan belajar, penderita Asperge's Syndrome pada umumnya bisa berinteraksi dengan keadaan sosial sekitarnya. Penderita Asperger memiliki kesulitan dalam interaksi emosional, dan biasanya mempelajari norma2 pergaulan lebih dari imitasi dan interpretasi logikanya sendiri dibanding empathy dan rasa kebutuhan sosial yg normal. Seringkali, penderita Asperger memiliki rasa ketertarikan akan suatu bidang yg akan ditekuni sampai pada ambang obsesif.
To cut the story short, Gue nemuin kuis kecil2an di internet. Bukan alat diagnosis yg akurat sih, tapi paling engga bisa memberi gambaran kecenderungan yg ada.
http://www.wired.com/wired/archive/9.12/aqtest.html
According to Psychologist Simon Baron-Cohen and his colleagues at Cambridge's Autism Research Centre, eighty percent of those diagnosed with autism or a related disorder scored 32 or higher.
</div>