Log in

View Full Version : 4 Kecelakaan Pesawat Komersil di Indonesia Sepanjang 2009


bakwanmalang
27th May 2012, 11:36 PM
Gan ini merupakan Resume dari 4 Final Report KNKT kita dari 10 Final report KNKT pada kecelakaan di dunia penerbangan Indonesia sepanjang 2009.. inget ya gan ini cuma di 2009 ... karena kalo yang 2010 s.d sekarang rata-rata masih Pre-eliminary Report gan ... jadi penyebab nya belum disimpulkan..



Ane ambil yang pesawat-pesawat komersial aja dan yang lumayan besar pesawatnya. Kalo model-model pesawat latih gitu kayaknya gak menarik.



Bukan maksud ane membuat sedih hati bagi korban kejadian ya .. dan ini bukan berarti pesawat itu berbahaya ...... hanya memiliki potensi bahaya jika tidak dikelola dengan baik dan semoga ada perbaikan di dunia penerbangan.



LANGSUNG AJA GAN DIBACA .. JANGAN LUPA KOMENT :2good: dan NGE-RATE:rate5 .....ehmmmm juga kalo bisa Kasih melon gan ... maklum nubitolhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gif




[/spoiler] for Garuda Indonesia ....Ban copot !!!!:




30 Oktober 2009. . Garuda Indonesia dengan pesawat Boeing 737-300 dengan rencana terbang dari Soekarno Hatta ke Sultan Iskandar Muda,Aceh via Polonial Medan. 55 penumpang (2 pilot, 4 awak kabin dan 49 penumpang)



Salah satu bannya yang disisi kiri sayap lepas saat take off dari Soekarno Hatta ?????? Diketahui ban tersebut lepas setelah take-off. Kemudian pesawat mendarat kembali ke Soekarno hatta setelah melayang-layang diudara untuk menghabiskan fuel selama 90 menit. Alhamdulillah tidak ada korban


for gambar bannya copot:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/qbhs3mub.jpg







Penyebab kejadian diidentifikasi sebagai kegagalan bearing karena tidak tepatnya pemasangan bearing dan ban.


for gambar bearing rusak:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/wrsilvci.jpg
















for Merpati Nusantara ... landing Gear tidak mau keluar:




2 Desember 2009. Merpati Nusantara dengan pesawat Fokker PK-MJD berangkat dar Sultan Hasanuddiin Airport, Makasar menuju El Tari airport, Kupang. Total penumpang 95 orang(7 crews dan 88 penumpang).

Ketika saat akan mendekati Kupang Pilot mulai menurunkan (down) landing Gear (roda) untuk bersiap mendarat, tetapi landing Gear sisi kiri masih mengindikasikan merah (UP) sedangkan lainnya yaitu sisi depan dan kanan �normal hijau (Down). Kemudian Pilot mencoba menaikkan landing gear dan menurunkannya kembali, tetapi landing gear sisi kiri tetap menunjukkan indikasi merah (UP) . Beberapa prosedur menurunkan landing gear dicoba tetapi gagal. Pilot sempat melakukan terbang rendah agar ATC bandara(Air Traffic Controller)dapat mengamati secara visual apakah landing gear posisi Up or Down�. Ternyata masih UP � bingung dah pilotnya �.

Pada akhirnya Pilot mencoba usaha non procedure yaitu mendarat dengan landing gear kiri masih posisi UP. Pesawat mendarat dengan sayap kiri bergesekan dengan landasan dan berhenti sekitar 1200 meter setelah touch down dengan sisi kiri sayap menyandar pada landasan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa.


for kondisi sayap pesawat:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/ox29wldp.jpg







Penyebab kejadian adanya potongan O-ring yang terjebak diantara orifice dan check valve di sistem hydraulic sehingga landing gear nge-jamm �. Nyangkut maksud nya�


for potongan O-ring:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/jrdavq1t.jpg
















for Merpati Nusantara ... Sedih gan:






2 Agustus 2009. Merpati Nusantara Twin Otter DHC-6. Berangkat dari Sentani airport, Jayapura menuju Oksibil airport dengan penumpang berjumlah 15 orang (2 pilot, 1 engineer, 10 penumpang dewasa dan 2 anak-anak)


for Model ginian gan Twin Otter itu ...:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/qkhrvnrd.jpg







Penerbangan direncanakan merupakan penerbangan aturan visual atau VFR (Visual Flight Rules) karena medannya yang berbukit-bukit sehingga Pilot harus dapat melihat dengan jelas kondisi di depannya.

Sekitar 15 menit sebelum perkiraan kedatangan alias ETA (estimated Time arrival) krew pesawat Twin Otter sempat berbincang-bincang via radio transmissi dengan Pilot Pesawat yang berbeda tentang kondisi cuaca yang sedikit berawan. Perbincangan tersebut merupakan radio transmissi terakhir dari Twin Otter itu dan pesawat itu tidak pernah mencapai Oksibil !!!!

Pencarian mulai dilakukan pada 4 Agustus 2009 pagi dan pesawat ditemukan pada bukit dengan ketinggian 9300 kaki sekitar 6 Nm (nautical Mile) dari Oksibil airport. 1 Nm = 1.85 km.

Pada pesawat untuk jenis tersebut memang tidak tersedia FDR (Flight Data Recorder) tetapi memiliki VDF (Voice Data Recorder) yang berhasil ditemukan dan memiliki 30 menit percakapan yang cukup membantu investigasi kejadian itu. ELT (Emergency Locater Transmitter) tidak berfungsi karena seharusnya dilakukan service berkala di Juni 2009 namun tidak dilakukan service s.d kejadian Agustus mengenaskan tersebut..

Gan � tidak ada penumpang selamat �. Hik .. hik �


for sedih gan ...:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/8ijnywz5.jpg







Penyebab kejadian tersebut disimpulkan adanya cuaca yang buruk menyebabkan pilot melakukan maneuver mencari celah di sela-sela awan tetapi menabrak bukit. Penerbangan tersebut seharusnya merupakan VFR (visual flight rules) dimana pilot harus dapat melihat jelas area didepannya tetapi pilot melakukan maneuver di sela-sela awan gelap

Pada dasarnya memang twin Otter itu tidak dilengkapi dengan EGPWS (Enhance Ground Proximity Warning System). TAWS (Terrain Awareness and Warning System dan GPS (global Positioning system) sehingga VFR atau Pilot melihat kondisi di depannya merupakan mandatory.










for Lion gan ...:




9 Maret 2009. Lion air Boeing McDonnel Douglas MD-90 berangkat dari Sultan Hasanuddin Airport Makassar menuju Soekarno Hatta Jakarta dengan perkiraan durasi penerbangan 2 jam. Membawa 2 pilot, 4 awak kabin dan 166 penumpang dewasa.

Pada saat itu copilot sebagai pilot utama sedangkan Pilot in Command (PIC) sebagai supporting pilot.

Saat mendekati bandara Soekarno hatta kondisi cuaca hujan dengan jarak pandang 1000 meter sehingga PIC memutuskan mengambil alih tugas pilot utama dari si copilot. Saat jarak pandang sudah 400 kaki, PIC melepas posisi Auto pilot pesawat menjadi manual dan ketika sudah sekitar 50 kaki posisi pesawat sedikit ke kanan dari garis tengah landasan dan PIC berinisiatif melakukan koreksi posisi pesawat.

Saat touchdown ��. Pesawat mulai selip ke kanan � PIC berusaha mengkoreksi posisi dengan thrust reverser tetapi pesawat tetap keluar landasan �.dan berhenti setelah 1095 meter �..


for bannya kasian ..:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/cepbsr9q.jpg








for skema kejadian:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/v3olghzj.jpg







Alhamdulillah tidak ada korban jiwa ��meskipun penumpang harus keluar melalui pintu darurat �


for kondisi pesawat gan..keliatan kan pintu daruratnya:




http://cdn-u.kaskus.co.id/72/4hld34qa.jpg







Penyebab : .. anda tau gak .. ??

Pesawat tidak cukup distabilkan pilot saat mendekati 100 kaki terhadap landasan � yang intinya KNKT merekomendasikan agar Lion air mereview training program untuk simulator ????


[spoiler=open this] for Catatan:




Ada yang aneh gan di final report KNKT ini �di Synopsis dan Factual data bab history of flight menyebutkan ambil alih PIC terhadap pengendalian utama pesawat yang sebelumnya oleh copilot pada saat pesawat punya jarak pandang 1000 meter �. Tp di conclusi bab finding �disebutkan ambil alihnya ketika pesawat tinggal 100 kaki dari landasan ��

Memang sih pada Synopsis dan history of flight tidak secara eksplisit menyebutkan ambil alih saat jarak pandang 1000 meter� tp kalo orang mbaca ya kesimpulannya seperti itu �

Kalo ane tafsirkan sihh� kejadiannya itu.. si PIC mengambil alih saat 100 kaki �tp dia gak cukup bagus menstabilkan pesawat � mungkin copilotnya sempet buat suatu kesalahan kali ya �. ..gimana gan ??

















Masih ada 6 final report lainnya yang males ane bahas gan .... segini aja cukup ... minta comment ya ganhttp://ceri.ws/smilies/request.gif



Wassalam

</div>