lumpiabasah
27th May 2012, 11:26 PM
Tulisan ini saya dapat dari salah satu komentar di akun facebook Mario Teguh.
Tulisan ini saya copy paste semoga menjadi insfiratif bagi para wanita yang membaca note ini.
"Wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali adalah seorang wanita yang bernama Muti�ah. Kaget? Sama seperti Siti Fatimah ketika itu, yang mengira dirinyalah yang pertama kali masuk surga. Siapakah Muti�ah? Karena rasa penasaran yang tinggi, Siti Fatimah pun mencari seorang wanita yang
bernama Muti�ah ketika itu. Beliau juga ingin tahu, amal apakah yang bisa membuat wanita itu bisa masuk surga pertama kali? Setelah bertanya-tanya, akhirnya Siti Fatimah mengetahui rumah seorang wanita yang bernama Muti�ah. Kali ini ia ingin bersilaturahmi ke rumah wanita tersebut, ingin melihat lebih dekat kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung bersam dengan anaknya yang masih kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu, terjadilah dialog.
�Di luar, siapa?� kata Muti�ah tidak membukakan pintu. �Saya Fatimah, putri Rasulullah�
�Oh, iya. Ada keperluan apa?�
�Saya hanya berkunjung saja�
�Anda seorang diri atau bersama
dengan lainnya?�
�Saya bersama dengan anak saya,
Hasan?�
�Maaf, Fatimah. Saya belum
mendapatkan izin dari suami saya
untuk menerima tamu laki-laki�
�Tetapi Hasan masih anak-anak�
�Walaupun anak-anak, dia lelaki
juga kan? Maaf ya. Kembalilah
besok, saya akan meminta izin
dulu kepada suami saya�
�Baiklah� kata Fatimah dengan
nada kecewa. Setelah
mengucapkan salam, ia pun pergi.
Keesokan harinya, Siti Fatimah
kembali berkunjung ke rumah
Muti�ah. Selain mengajak Hasan,
ternyata Husein (saudara kembar
Hasan) merengek meminta ikut
juga. Akhirnya mereka bertiga pun
berkunjung juga ke rumah Muti�ah.
Terjadilah dialog seperti hari
kemarin.
�Suami saya sudah memberi izin
bagi Hasan�
�Tetapi maaf, Muti�ah. Husein
ternyata merengek meminta ikut.
Jadi saya ajak juga!�
�Dia perempuan?�
�Bukan, dia lelaki�
�Wah, saya belum memintakan izin
bagi Husein.�
�Tetapi dia juga masih anak-anak�
�Walaupun anak-anak, dia juga
lelaki. Maaf ya. Kembalilah esok!�
�Baiklah� Kembali Siti Fatimah
kecewa.
Namun rasa penasarannya
demikian besar untuk mengetahui,
rahasia apakah yang
menyebabkan wanita yang akan
dikunjunginya tersebut
diperkanankan masuk surga
pertama kali. Akhirnya hari esok
pun tiba. Siti Fatimah dan kedua
putranya kembali mengunjungi
kediaman Mutiah. Karena
semuanya telah diberi izin oleh
suaminya, akhirnya mereka pun
diperkenankan berkunjung ke
rumahnya. Betapa senangnya Siti
Fatimah karena inilah kesempatan
bagi dirinya untuk menguak
misteri wanita tersebut.
Menurut Siti Fatimah, wanita yang
bernama Muti�ah sama juga seperti
dirinya dan umumnya wanita. Ia
melakukan shalat dan lainnya.
Hampir tidak ada yang istimewa.
Namun, Siti Fatimah masih
penasaran juga. Hingga akhirnya
ketika telah lama waktu
berbincang, �rahasia� wanita itu
tidak terkuak juga. Akhirnya,
Muti�ah pun memberanikan diri
untuk memohon izin karena ada
keperluan yang harus
dilakukannya.
�Maaf Fatimah, saya harus ke
ladang!�
�Ada keperluan apa?�
�Saya harus mengantarkan
makanan ini kepada suami saya�
�Oh, begitu�
Tidak ada yang salah dengan
makanan yang dibawa Muti�ah
yang disebut-sebut sebagai
makanan untuk suaminya. Namun
yang tidak habis pikir, ternyata
Muti�ah juga membawa sebuah
cambuk.
�Untuk apa cambuk ini, Muti�ah?�
kata Fatimah penasaran.
�Oh, ini. Ini adalah kebiasaanku
semenjak dulu�
Fatimah benar-benar penasaran.
�Ceritakanlah padaku!�
�Begini, setiap hari suamiku pergi
ke ladang untuk bercocok tanam.
Setiap hari pula aku mengantarkan
makanan untuknya. Namun
disertai sebuah cambuk. Aku
menanyakan apakah makanan
yang aku buat ini enak atau tidak,
apakah suaminya seneng atau
tidak. Jika ada yang tidak enak,
maka aku ikhlaskan diriku agar
suamiku mengambil cambuk
tersebut kemudian mencambukku.
Ini aku lakukan agar suamiku ridlo
dengan diriku. Dan tentu saja
melihat tingkah lakuku ini,
suamiku begitu tersentuh hatinya.
Ia pun ridlo atas diriku. Dan aku
pun ridlo atas dirinya�
�Masya Allah, hanya demi
menyenangkan suami, engkau rela
melakukan hal ini, Muti�ah?�
�Saya hanya memerlukan
keridloannya. Karena istri yang
baik adalah istri yang patuh pada
suami yang baik dan sang suami
ridlo kepada istrinya�
�Ya� ternyata inilah rahasia itu�
�Rahasia apa ya Fatimah?� Mutiah
juga penasaran.
�Rasulullah Saw mengatakan
bahwa dirimu adalah wanita yang
diperkenankan masuk surga
pertama kali. Ternyata semua gara-
gara baktimu yang tinggi kepada
seorang suami yang sholeh.�
Subhanallah .."
Sorry posting sebelumnya ga ada isinya.
</div>
Tulisan ini saya copy paste semoga menjadi insfiratif bagi para wanita yang membaca note ini.
"Wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali adalah seorang wanita yang bernama Muti�ah. Kaget? Sama seperti Siti Fatimah ketika itu, yang mengira dirinyalah yang pertama kali masuk surga. Siapakah Muti�ah? Karena rasa penasaran yang tinggi, Siti Fatimah pun mencari seorang wanita yang
bernama Muti�ah ketika itu. Beliau juga ingin tahu, amal apakah yang bisa membuat wanita itu bisa masuk surga pertama kali? Setelah bertanya-tanya, akhirnya Siti Fatimah mengetahui rumah seorang wanita yang bernama Muti�ah. Kali ini ia ingin bersilaturahmi ke rumah wanita tersebut, ingin melihat lebih dekat kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung bersam dengan anaknya yang masih kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu, terjadilah dialog.
�Di luar, siapa?� kata Muti�ah tidak membukakan pintu. �Saya Fatimah, putri Rasulullah�
�Oh, iya. Ada keperluan apa?�
�Saya hanya berkunjung saja�
�Anda seorang diri atau bersama
dengan lainnya?�
�Saya bersama dengan anak saya,
Hasan?�
�Maaf, Fatimah. Saya belum
mendapatkan izin dari suami saya
untuk menerima tamu laki-laki�
�Tetapi Hasan masih anak-anak�
�Walaupun anak-anak, dia lelaki
juga kan? Maaf ya. Kembalilah
besok, saya akan meminta izin
dulu kepada suami saya�
�Baiklah� kata Fatimah dengan
nada kecewa. Setelah
mengucapkan salam, ia pun pergi.
Keesokan harinya, Siti Fatimah
kembali berkunjung ke rumah
Muti�ah. Selain mengajak Hasan,
ternyata Husein (saudara kembar
Hasan) merengek meminta ikut
juga. Akhirnya mereka bertiga pun
berkunjung juga ke rumah Muti�ah.
Terjadilah dialog seperti hari
kemarin.
�Suami saya sudah memberi izin
bagi Hasan�
�Tetapi maaf, Muti�ah. Husein
ternyata merengek meminta ikut.
Jadi saya ajak juga!�
�Dia perempuan?�
�Bukan, dia lelaki�
�Wah, saya belum memintakan izin
bagi Husein.�
�Tetapi dia juga masih anak-anak�
�Walaupun anak-anak, dia juga
lelaki. Maaf ya. Kembalilah esok!�
�Baiklah� Kembali Siti Fatimah
kecewa.
Namun rasa penasarannya
demikian besar untuk mengetahui,
rahasia apakah yang
menyebabkan wanita yang akan
dikunjunginya tersebut
diperkanankan masuk surga
pertama kali. Akhirnya hari esok
pun tiba. Siti Fatimah dan kedua
putranya kembali mengunjungi
kediaman Mutiah. Karena
semuanya telah diberi izin oleh
suaminya, akhirnya mereka pun
diperkenankan berkunjung ke
rumahnya. Betapa senangnya Siti
Fatimah karena inilah kesempatan
bagi dirinya untuk menguak
misteri wanita tersebut.
Menurut Siti Fatimah, wanita yang
bernama Muti�ah sama juga seperti
dirinya dan umumnya wanita. Ia
melakukan shalat dan lainnya.
Hampir tidak ada yang istimewa.
Namun, Siti Fatimah masih
penasaran juga. Hingga akhirnya
ketika telah lama waktu
berbincang, �rahasia� wanita itu
tidak terkuak juga. Akhirnya,
Muti�ah pun memberanikan diri
untuk memohon izin karena ada
keperluan yang harus
dilakukannya.
�Maaf Fatimah, saya harus ke
ladang!�
�Ada keperluan apa?�
�Saya harus mengantarkan
makanan ini kepada suami saya�
�Oh, begitu�
Tidak ada yang salah dengan
makanan yang dibawa Muti�ah
yang disebut-sebut sebagai
makanan untuk suaminya. Namun
yang tidak habis pikir, ternyata
Muti�ah juga membawa sebuah
cambuk.
�Untuk apa cambuk ini, Muti�ah?�
kata Fatimah penasaran.
�Oh, ini. Ini adalah kebiasaanku
semenjak dulu�
Fatimah benar-benar penasaran.
�Ceritakanlah padaku!�
�Begini, setiap hari suamiku pergi
ke ladang untuk bercocok tanam.
Setiap hari pula aku mengantarkan
makanan untuknya. Namun
disertai sebuah cambuk. Aku
menanyakan apakah makanan
yang aku buat ini enak atau tidak,
apakah suaminya seneng atau
tidak. Jika ada yang tidak enak,
maka aku ikhlaskan diriku agar
suamiku mengambil cambuk
tersebut kemudian mencambukku.
Ini aku lakukan agar suamiku ridlo
dengan diriku. Dan tentu saja
melihat tingkah lakuku ini,
suamiku begitu tersentuh hatinya.
Ia pun ridlo atas diriku. Dan aku
pun ridlo atas dirinya�
�Masya Allah, hanya demi
menyenangkan suami, engkau rela
melakukan hal ini, Muti�ah?�
�Saya hanya memerlukan
keridloannya. Karena istri yang
baik adalah istri yang patuh pada
suami yang baik dan sang suami
ridlo kepada istrinya�
�Ya� ternyata inilah rahasia itu�
�Rahasia apa ya Fatimah?� Mutiah
juga penasaran.
�Rasulullah Saw mengatakan
bahwa dirimu adalah wanita yang
diperkenankan masuk surga
pertama kali. Ternyata semua gara-
gara baktimu yang tinggi kepada
seorang suami yang sholeh.�
Subhanallah .."
Sorry posting sebelumnya ga ada isinya.
</div>