PDA

View Full Version : jangan rendah diri menjadi indonesia


lumpiabasah
27th May 2012, 11:22 PM
kadang tanpa sadar jika kita melihat suatu kejadian yang lucu, kampungan atau apalah yang menurut pendapat



pribadi memalukan(yg ttt saja subjektif), kadang secara otomatis kita ngucapin..."ahh, dasar orang indonesia".



ini merupakan gejala betapa rendahnya harga diri personal dari masyrakat di Indonesia.

kenapa kita ga melihat hal positif aja..

bukannkah banyak dari saudara sebangsa kita yang memiliki kemampuan yang di akui dunia..

beberapa contoh putra indonesia yang luar biasa...:



1. mayoritas dari kita pasti nyebut nama BJ. Habibie untuk urutan pertama manusia cerdas produk lokal.

ga usah dijabari lagi betapa jeniusnya beliau.

salah satu karyanya adalah teori ttg keretakan pada sambungan pesawat.

teori ini menjelaskan bahawa pada suatu waktu tertentu, sambungan antar bagian badan pesawat akan mengalami



kelelahan (fatigue) berupa retakan.

jangan kira retakan ini besar, kadang cuma sepersekian mili.

namun karena ini pesawat dengan berat ton-tonan, so hal kecil ini bisa bikin musibah.




[/spoiler] for tentang teori krack progation on random:








Teori krack Progation on Random oleh BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Saya rasa hampir semua rakyat Indonesia mengenal



tokoh yang satu ini, beliau dikenal sebagai pakar pesawat terbang sekaligus pernah menjadi Presiden RI ke-3 dan



kini memilih tinggal di Jerman. dialah Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan BJ Habibie. Kali



ini saya ingin berbagi tentang salah satu teori yang beliau ciptakan ketika masih aktif dalam bidang pesawat



terbang. Pada tahun 1960 perkembangan teknologi pesawat terbang belum sepesat seperti sekarang, banyaknya



musibah pesawat terbang yang terjadi karena kelelahan (fatique) pada bodi pesawat. Biasanya titik rawan



kelelahan ini terjadi di sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang, atau antara sayap dan dudukan mesin.



Sebab elemen inilah yang secara terus-menerus mengalami guncangan keras, baik ketika sedang take off ataupun



landing. Ketika take off, sambungannya menerima tekanan udara (uplift) yang besar. Ketika menyentuh landasan



bagian ini pula yang menanggung hempasan tubuh pesawat. Akibatnya kelelahanpun terjadi, dan itu awal dari



keretakan (krack). Semakin hari keretakan itu semakin memanjang dan dapat berakibat fatal, karena sayap pesawat



bisa patah tanpa diduga. Hal ini menyebabkan potensi fatique semakin besar. Ketika itulah BJ Habibie datang



menawarkan solusi. Beliaulah yang menemukan bagaimana rambatan titik krack itu berkerja, yang kemudian dikenal



dengan nama teori krack progression. Dengan teorinya, Habibie berhasil menghitung krack itu dengan rinci sampai



pada hitungan atomnya. Hal ini tidak saja bisa menghindari risiko pesawat jatuh, tetapi juga membuat



pemeliharannya lebih mudah dan murah. Teori krack progression atau yang lebih dikenal dengan Faktor Habibie,



porsi rangka baja pesawat bisa dikurangi dan diganti dengan dominasi alumunium dalam body pesawat terbang. Dan



dapat mengurangi bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar sampai 10 persen dari bobot konvesionalnya.



Faktor Habibie ternyata juga memiliki peran dalam pengembangan teknologi penggabungan bagian per bagian kerangka



pesawat. Sehingga sambungan badan pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu menahan tekanan udara



ketika pesawat take off. Begitu juga pada sambungan badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh sehingga



mampu menahan beban saat pesawat mendarat. Masalah penstabilan kosntruksi di bagian ekor pesawat ini dapat



dipecahkan Habibie hanya dalam masa 6 bulan saja. Penemuan-penemuan yang berhubungan dengan konstruksi pesawat



terbang dikenal dengan teori Habibie, Faktor Habibie, dan metode Habibie. Teori krack Progation on Random oleh



BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE



Read more at: http://www.dwina.net/2010/11/teori-k...ndom-oleh.html (http://www.dwina.net/2010/11/teori-krack-progation-on-random-oleh.html)

Diambil dari tulisan aslinya di http://www.dwina.net/















ada kabar, bahwa insinyur pesawat terbang kita banyak yang kerja di eropa, bahkan sangat diseganin. di jerman



aja banyak mantan karyawan IPTN yang hijrah kesana.



http://2.bp.blogspot.com/-3Ga6uUQz2VY/T0puNbNHHSI/AAAAAAAAESw/mSfZ6qK3kNU/s1600/bj+habibie.jpg



2. desain kock pit pesawat komersial juga orang indonesia. Tn. Wiweko.




for Wiweko:




http://2.bp.blogspot.com/_iekW5re3ek...esia_today.jpg (http://2.bp.blogspot.com/_iekW5re3ek0/TLkKehqX2ZI/AAAAAAAACIE/h9syvTTaY64/s1600/wiweko-<br /><br /><br /><br />soepono_indonesia_today.jpg)










[spoiler=open this] for tentang Sejarah Cockpit Dua Awak di pelopori oleh Orang Indonesia:








Klo dulu tuh ya, di dalam sebuah cockpit tuh bisa ada 3-5 orang. Banyak bgt, apa aja tugas mereka? biasanya



mereka itu dalam satu cockpit ada Pilot, Co-Pilot, Navigasi, telekomunikasi, dan teknisi.

Nah, berkat kemajuan teknologi, skrg dalam satu cockpit cukup hanya dengan 2 awak aja. simpel kan? berikut



sejarahnya...



18 Januari 1983



�Adalah Tn. Wiweko yang melahirkan Forward Facing Crew Cockpit dua awak. Kami bangga bahwa pesawat jenis ini



telah menggunakan ide yang berasal dari pikiran seorang putra Indonesia, digabungkan dengan teknologi modern



baru, yang menggunakan �push button illuminated switches� dan sistem �digital�. Kokpit dua awak ini telah



menjadi kenyataan, dan saya percaya bahwa �Garuda Design� ini akan menjadi pilihan bagi semua maskapai



penerbangan.�

http://terselubung.blogspot.com

Fritz Winkelmann, Manajer Penjualan untuk Asia Jauh, Airbus Industrie

Anda pernah melihat isi kokpit pesawat? Pasti yang sering Anda lihat kokpit dua awak. Nah, kokpit ini dirancang



oleh Wiweko Soepono, Direktur Utama Garuda Indonesian Airways kelahiran Blitar, 18 Januari 1923.



Kokpit yang disebut Fritz tersebut, menjadi cikal bakal dari semua kokpit berawak dua pilot pesawat badan lebar



dan jumbo, bahkan sekarang pada jetliner terbesar di dunia � superjumbo Airbus A380. Airbus kemudian memberi



gelar kehormatan pada Wiweko sebagai �Bapak Two-man Forward Facing Crew Cockpit.�



Agar berbeda dan memelopori sesuatu yang baru, ketika Eropa hendak mengembangkan pesawat berbadan lebar Airbus



tahun 1967, Roger Beteille, Executive Vice President dan General Manager Airbus Industrie, pernah melontarkan



gagasan tentang pesawat Airbus yang kokpitnya diawaki dua orang. Gagasannya mengambil dasar pesawat dua awak



buatan Perancis, Caravelle, tapi pasar saat itu hanya mau menyerap pesawat badan lebar Boeing, Douglas dan



Lockheed yang kokpitnya tetap dilengkapi side-panel bagi flight engineer.



Sementara Wiweko di belahan Bumi yang lain telah mengambil langkah berani menuju two-man crew cockpit bagi



pesawat kapasitas besar. Ia menciutkan jumlah awak kokpit pesawat bermesin empat Douglas DC-8 dari lima menjadi



tiga orang. Alasannya, flight radio operator dan navigator tidak diperlukan lagi di pesawat, karena sudah



tertangani penerbangnya.



terselubung.blogspot.comGaruda Indonesia A300B4, pesawat berkokpit dua awak pertama di dunia.

Mengambil pengalaman DC-8, dan pengalaman terbang solo melintasi Samudera Pasifik dengan Beechcraft Super H-18



dari Amerika Serikat ke Jakarta, Wiweko berkesimpulan bahwa kokpit A300 cukup diawaki dua orang saja. �Keluarkan



kursi (flight engineer) itu dan mari kita berunding mengenai pembelian pesawat,� katanya kepada Roger Beteille.

Seketika itu Beteille terkejut, ia telah menemukan seseorang dengan visi jauh ke depan yang sama. Dan orang itu



adalah Wiweko Soepono, asal negara berkembang tapi maju pemikiran dan pandangannya dalam menerapkan teknologi



mutakhir penerbangan.



Dalam proses pembuatannya, Wiweko Soepono ikut aktif dalam merancang two-man crew cockpit Airbus ini. Juga saat



ia bersama Beechcraft merancang dan mempersiapkan Beechcraft Super H-18 untuk terbang solonya melintasi Pasifik.



Selama 60 jam Wiweko terbang sendiri melintasi Pasifik, sambil refueling di Honolulu, Pulau Wake, Guam dan



Manila. Prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang penerbang.



Wiweko-lah orang Asia pertama yang berhasil terbang sendiri melintasi Pasifik dengan pesawat angkut ringan �



sebagai perbandingan, jarak daratan Amerika ke Hawaii lebih jauh daripada jarak New York ke Paris sejauh 5.806,8



km yang ditempuh penerbang terkenal Charles Lindbergh tanggal 20-21 Mei 1927.











</div>